.

558 61 14
                                    

Selain umur, yang membedakan 3 bersaudara The J's: Junkyu, Jaehyuk dan Junghwan, adalah kasta otak mereka.

Sejak ibu Junkyu dan Jaehyuk menikah lagi dan adik bungsu mereka lahir, Junkyu dan Jaehyuk merasa ada perbedaan kasta diantara mereka dan adik kecil baru mereka. Misalnya dari nama panggilan, orang sekitar sering beranggapan kalau nama panggilan Junkyu dan Jaehyuk terkesan nggak necis, beda dengan adik mereka yang nama panggilannya 'Awan' terkesan bertahta dan delicate. Orang-orang memanggil Junkyu dengan 'Ajun' dan Jaehyuk dengan 'Eyuk' nama yang biasanya dipakai para kenek metromini. Makanya beda dengan orang lain, dulu saat masih kecil, dua kakak adik ini memanggil Junghwan dengan sebutan 'Wawan' untuk menjahili si bungsu sekaligus supaya terdengar tidak terlalu tinggi bertahta. Sekarang sih sudah tidak lagi.

Tetap saja, tumbuh semakin besar, kasta mereka semakin terlihat.

Sebelum Junkyu dan Jaehyuk jadi mahasiswa seperti sekarang, mereka satu sekolah dengan Junghwan terus, dan disitulah perbedaan mereka paling terlihat.

Junghwan tidak pernah mengatakan kalau dia suka pelajaran Matematika, IPA, IPS, Bahasa dan segala tetek-bengeknya. Hobinya setiap hari tidak beda jauh dengan kedua kakaknya. Main hp, main PS, dan ngegame di warnet koh Hooni deket rumah seperti Jaehyuk atau tidur dan malas-malasan seperti Junkyu. Jarang mereka melihat Junghwan belajar. Tahu-tahu, setiap ujian kenaikan kelas, nilainya tidak pernah kurang dari 90. Bahkan sering jadi juara umum. Beda dengan kedua kakaknya yang nilainya selalu minim, seminim usaha mereka untuk belajar.

Sebenarnya nggak ada salahnya punya adik sepintar Awan, sebagai kakak, Junkyu dan Jaehyuk tentu bangga punya adik seperti Awan, tapi penilaian orang lain terus tumbuh makin tinggi sampai seakan-akan terkesan membuat perbedaan otak mereka dan otak Awan adalah sebuah aib.

Junkyu dan Jaehyuk sering mendengar orang-orang terutama tetangga mereka - ngerumpi, membicarakan betapa berbedanya dua kakak ini dengan adik bungsu mereka.

"Si Awan kayaknya genius ya, saya nggak pernah lihat dia ambil les tambahan, belajar juga kayaknya biasa aja kayak temen-temennya yang lain, tapi nilainya selalu bagus. Beda sama kakak-kakaknya."

"Nilai kok dibawah KKM mulu, coba deh kalo si Awan belajar, ikut belajar. Jangan maen hp mulu."

"Kamu contoh dong adik kamu, namanya selalu disebut masuk tiga besar, belajar yang giat seperti dia supaya nilai kamu nggak mepet terus begini."

Kalimat yang terakhir itu adalah yang selalu mereka dengar dari wali kelas mereka setiap pembagian rapot.

Jengah? Tentu.

Untungnya, Ayah dan Bunda mereka tidak pernah mengajarkan cara membenci atau iri. Mereka selalu diperlakukan sama walau kadang diluar orang-orang selalu membicarakan tentang perbedaan mereka bertiga.

Ayah bilang, "Orang itu beda-beda kebisaannya, tapi semuannya pasti punya kebisaan, mungkin nggak kelihatan sekarang, tapi seiring berjalannya waktu pasti ketemu."

Sedangkan Bunda selalu tersenyum penuh kasih sayang setiap kali Junkyu dan Jaehyuk mulai mengeluh kemudian beliau berkata, "Bunda dan Ayah percaya kok, kalau semua anak di dunia ini bisa hebat karena apa yang mereka suka, mereka cuma butuh dukungan, dan Abang Ajun sama kakak Eyuk akan selalu punya dukungan penuh dari Ayah sama Bunda."





















⋟﹏⋞






















Tapi sepertinya kata selalu punya batas waktu yang tidak panjang, karena tepat sebelum Junghwan masuk SMA, Ayah dan Bunda pergi ke langit.

Kata pak Polisi yang mengolah TKP, ada truk besar bermuatan kayu melaju kencang tanpa kendali, remnya blong. Mobil Ayah dan Bunda sedang tidak beruntung, mereka berjalan tepat dijalur ketidak terkendalian truk.

Dan kemudian meninggalkan Junkyu, Jaehyuk dan Junghwan sebagai yatim piatu secara tiba-tiba.


Dan kemudian meninggalkan Junkyu, Jaehyuk dan Junghwan sebagai yatim piatu secara tiba-tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note: 🙏

Sebelum lanjut, mau tanya dulu...
Jadi mungkin nanti di cerita ini bakal ada light mention of rape dan suicide attempt. Menurut kalian haruskah pasang mature content atau cuma trigger warning diawal chapter aja?

SembuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang