Yi

43 0 0
                                    


A/N : ada sedikit perbaikan di chapter prolog ya gais, jdi di timeline ini sbnnrya Shion belum jdi penasehat family dan Ryuuga belum jadi perwakilan se Asia.
.
.
Dua tahun setelah kejadian itu, di kota Daegu seperti biasa kota penuh dengan pelajar itu ramai sejak pagi hari hingga waktu beristirahat yaitu malam hari.
Di salah satu lorong belakang perumahan terdapat seorang lelaki dengan wajah babak belur dan sebuah luka tusukan di bagian tangannya.

Darah yang keluar cukup banyak, karena luka terbuka yang banyak di bagian lain tubuhnya.

Beberapa tetesan salju menyelimuti tubuh pria itu perlahan, Ia masih sadar namun tak minat untuk menggerakan tubuhnya. Ia seperti sudah menerima kematiannya.

" Hei.. "
Pria itu membuka matanya dan melihat seorang lelaki dengan payung berwarna gelap, tengah menjulurkan tangannya memastikan apakah Ia masih sadar.

" Heii jangan mati saat aku masih di sinii... " Ucap lelaki itu sambil menghubungi pihak darurat.

Grep..

Lelaki itu menggenggam tangan pria itu erat dengan sarung tangannya, walaupun sekujur tubuhnya bergetar hebat namun lelaki itu tetap memasang ekspresi tenang.

" Jangan perdulikan aku.. " Ucap pria itu dengan sisa tenaganya.

" Tidak bisa.. aku tidak mau.... " Kalimat selanjutnya, sudah tidak terdengar jelas lagi di telinga pria itu. Kesadarannya akhirnya menghilang.

.

.


' plik '
Pria itu membuka matanya dan mendapati dirinya di sebuah ruangan dengan desain minimalis dan beberapa foto terpajang di dinding.

" Kau sudah sadar? " Lelaki yang dilihatnya malam itu, mendatanginya dan membantunya duduk.

" Berapa hari aku tidak sadarkan diri? "

" 3 hari, pemulihanmu cepat sekali kata dokter. Dan orang ini, tiba-tiba memintaku untuk menampungmu di rumahku. Sebenarnya kau siapa? Kenapa kau- " Mulut lelaki tanpa ekspresi itu ditutup oleh tangan pria itu.

" Namaku Yun Jeong, kau tidak perlu mengetahui hal tentangku. Aku akan memberimu uang kompensasinya "

" Uang kompensasi apa lagi? Kan orang itu telah membayarkan biaya rumah sakitmu "

" Karena kau telah menampungku di rumahmu "

" Tidak perlu, yang penting kalau kau sudah sembuh segeralah pergi dariku! " Ucap lelaki itu dan meletakkan makanan untuk Yun Jeong di dekatnya.

Melihat makanan yang disiapkan untuknya, Yun Jeong memakannya dengan sangat lahap. Setelah itu, Ia memakai pakaiannya dan menghubungi bawahannya.

Sambil menunggu, Ia mengelilingi ruangan itu dan mengamati foto-foto yang terpajang.

Foto-foto lelaki tadi bersama kekasihnya(?), karena tidak mungkin hanya teman jika mereka berpegangan tangan dan berpelukan sambil memandang mata satu sama lain.

Dan yang terpenting, mereka berdua lelaki.

Yun Jeong berjalan hingga keluar dari ruangan itu kemudian melihat foto seseorang yang membuatnya terkejut.

" Ryuuga? Shion? Apa hubungan kalian dengannya? " Gumamnya tanpa menyadari kehadiran lelaki tadi di belakangnya.

Lelaki bertubuh lebih pendek darinya itu, mengambil foto yang dipegang oleh Yun Jeong dan meletakkannya kembali ke atas meja.

" Dia kakakku dan... suaminya.. "

" Kau adik dari Shion?! "

Lelaki itu mengangguk sekali dan berkata,
" Sepertinya temanmu sudah datang untuk menjemputmu "

A Gift ( BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang