Er

24 0 0
                                    

. Er .
#Xuemei POV
Aku tidak pernah memiliki kekasih sampai umurku yang ke 15. Sampai akhirnya bulan Oktober saat aku berusia 15 tahun, aku berpacaran dengan kakak kelasku.

Fu Gui namanya, tubuhnya lebih tinggi dari padaku dan semua orang menyukainya. Ia berprestasi dalam hal akademik maupun non akademik terutama dalam bidang berenang.

Aku bahkan tidak mengerti bagaimana orang sepertinya bisa menyukaiku yang tertutup terhadap orang lain.

" Fufu, apa yang membuatmu menyukaiku? " Tanyaku malam itu, setelah kami melakukan hubungan intim untuk pertama kalinya untuk merayakan kemenangannya dalam lomba renang tingkat kota.

Aku ingat bagaimana caranya Ia menatapku dan mengelus rambutku dengan lembut, " Kau memiliki sifat yang baik dan aku menyukai tubuhmu yang sangat pas dalam pelukanku "

Pantas saja Ia sangat gemar memelukku, bahkan sering kali hampir kelepasan memelukku di tempat umum.

Sampai suatu hari..

-Piip-

" Halo? "

" A-xue, cepatlah datang ke Rumah Sakit VV! Fufu..... Hks.. "

Setelah mendengar isakan dari kakak perempuannya, aku tanpa berpikir panjang segera berangkat menuju rumah sakit tempat Fu Gui berada.

Sayang sekali, di bulan Desember tahun yang sama.. Fu Gui meninggal karena penyakit gagal jantung yang dideritanya.

Butuh 3 bulan untukku dapat mereda dari rasa sakit setelah ditinggalkan.
.
.
.
Lalu pada bulan Juni tahun berikutnya aku pindah ke Korea karena pekerjaan kakakku. Sebagai anak lelaki berumur 16 tahun dengan tubuh pendek membuatku di bully di sekolah baruku.

Di antara para lelaki yang membullyku ada seorang lelaki bernama Hwang So Kwan. Ia adalah wakil ketua dari geng yang membullyku. Ia memang seumuran denganku, namun karena Ia mengalahkan para anggota geng itu akhirnya Ia mendapat jabatan itu.

Bukannya terlalu percaya diri, tapi sejak awal kami bertemu aku dapat merasakan tatapannya yang dalam padaku.

Maka itu sore yang sangat sepi itu, saat aku harus menggantikannya melakukan piket di kelasnya aku memberanikan diri untuk bertanya.

" Apa kau menyukaiku? Kenapa kau menatapku berbeda dengan yang lain? " Tanyaku spontan, namun berpengaruh besar terhadap tingkahnya.

Ia mulai terlihat gugup dan matanya berpaling dariku, " Kerjakan saja tugasmu! "

Namun, sejak saat itu aku lebih sering menghabiskan waktu dengannya. Dia selalu menarikku terlebih dahulu dibandingkan dengan teman-temannya.

Kami akhirnya mulai sering berbincang dan Ia tidak memerintahkanku apapun lagi. Ia bahkan menyadari betapa kekanak-kanakannya teman-teman di gengnya, sejak awal Ia hanya ikut dalam geng itu untuk mencegah dirinya menjadi korban bully.

Aku masih ingat hari dimana Ia meletakkan jaket tebalnya pada musim dingin padaku, sampai akhirnya Ia yang mimisan karena tak tahan dingin.

" Xuemei, mungkin kau sudah tau perasaanku. Tapi aku ingin mengungkapkannya melalui mulutku sendiri bahwa aku mencintaimu! Maukah kau menjadi kekasihku? " Ucapnya sambil mengelus pipiku.

" Apa kau tidak takut ketahuan temanmu? "

" Aku tidak peduli dengan mereka, lagipula ini sudah tahun terakhir kita. Setelah lulus nanti, ayo tinggal bersama! "

Seandainya aku tau apa yang akan terjadi, aku pasti tidak akan mengatakan 'ya' padanya hari itu.

BRAKKK!!

A Gift ( BxB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang