Rentang Venus dan Bumi -1-

51 3 0
                                    

Fakta menarik dari Venus adalah sering disebut sebagai planet kembaran Bumi. Planet yang mengorbit Matahari selama 224,7 hari Bumi. Kadang dalam langit senja, manusia Bumi bisa menyaksikan Venus dengan mata telanjang. Cakrawala barat daya yang datar telah menampilkan bayang-bayang Venus yang biasanya disebut kejora selama 30 menit setelah matahari terbenam. Sapaan Venus dan Bumi selalu terlalu singkat, namun berkesan dan melekat bagi mereka yang menyaksikan. Kita memberi makna sebagai Rentang Venus dan Bumi.

Sudut pandang dan kacamata alur di sini adalah obrolan kesepakatan dua pasang mata, Kita. Sementara beberapa nama pertokohan dan latar tempat dengan sengaja akan terlihat samar.

***

Malam semakin gulita dan pelik tepat pada 13 Maret 2022. Udara yang dingin semakin mengusik malam-malam perpisahan di warung pecel lele yang menunya hampir habis. Waktu menunjukkan pukul 00.13 WIB dan kita masih duduk berhadapan sambil melepas penat dari eufforia konser Fiersa Besari dan Fourtwnty dalam event Pranala Fest yang berlangsung 12 Maret 2022 kemarin.

"And, besok pagi aku sudah harus kembali. Padahal, rencananya aku yang antar kamu ke bandara besok sore." Aku memulai pembicaraan.

"Karena kerjaan, kan?" Balas And sambil tersenyum tenang.

Aku hanya mengangguk.

"Enggak apa-apa kok, besok pagi biar aku saja yang antar kamu ke pelabuhan, ya?" Suara And yang baik memang menenangkan sejak 2018.

Kita diam sebentar dan saling menikmati keheningan malam itu. Seperti parade di tahun 2018, permulaan bertemu sapa antara aku dengan manusia Bumi paling tidak monoton yang sedang singgah di belanga Venus. Kita kilas balik sebentar pada masa aku masih terperangkap dalam cerita di novel Perca bersama tokoh legendaris di sana. Bisa jadi, Perca adalah bagian prequel Semi Bibliosmia yang ditulis dari perang dua kepala antara aku dan And. Dulu, sewaktu aku dan And menjadi sahabat bagai kepompong, setiap Sabtu sore dua gelas latte menjadi saksi cengkrama kita. Terlebih aku yang rutin berbagi cerita kebenaran soal novel Perca yang tidak pernah aku ungkapkan di buku itu. Benar, tokoh legendaris di buku itu adalah bagian dari masa lalu yang aku paksa segera mencapai epilognya. Lalu, And paham soal jalan yang aku pilih.

Butuh waktu lima tahun untuk melepas diri-melupakan-dan biasa saja dengan tokoh legendaris di novel Perca hingga segala ceritanya. Buku yang aku tulis dan telah lahir tahun 2019. Dalam waktu yang bersamaan, And adalah penonton sekaligus pendengar paling sabar hingga perlahan menjadi rumah. Ibaratnya, And bagai kekuatan ketika aku sendiri belum selesai dengan cerita masa lalu sampai akhir tahun 2020. Namun, akhir tahun 2020 semua terasa damai dan usai. Aku telah terbang dan bebas dari perangkap cerita Perca dan tokoh di sana. Tapi, nyaris... hati dan rasa berantakan hingga kacau lalu mati. Mungkin, sekitar 6 bulan tidak berdegup, sampai And berdeklarasi untuk kali ketiga di pertengahan 2021. Padahal, And tahu kalau aku sedang menata yang mati akibat cerita kebenaran novel Perca.

3 Oktober 2021, hampir empat bulan negoisasi sejak And berdeklarasi untuk kali ketiga. Ternyata, semampu itukah And bisa menata kembali semua yang hampir mati? Dan, aku telah berada di titik tidak ingin pulang kalau rumahnya bukan si manusia Bumi paling tidak monoton yang singgah di Venus. Rasanya, aku tidak butuh tempat yang indah, tetapi sosok yang menjadikan tempat itu indah. Pada tanggal itu, kita lebih dari sekadar sahabat.

"Waktuku sisa 6 jam sampai besok pagi, And." Tukasku.

"Iya, lalu?" Balas And.

"Aku tidak mau kembali beristirahat malam ini karena waktu akan berjalan cepat sementara kamu..." perkataanku terpotong karena And tiba-tiba menepuk pelan kepalaku.

"Istirahatlah, cukup bumi saja yang terus berotasi." Tangkas And.

"Emangnya bumi saja? Venus sekalipun akan terus mengelilingi matahari. Baru saja Venus dan Bumi berpapasan dalam waktu yang sama, masa harus ditelan gelapnya lagi." Balasku.

Rentang Venus dan BumiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang