- ƈɦǟքȶɛʀ 3 -

2.1K 559 102
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Menarik tali kekang yang berada di genggaman nya, hingga membuat kuda hitam dengan tubuh kekar itu berhenti, Jake mengedarkan pandangan. Salah satu tangan sang Kaisar itu terulur, menarik perlahan kain yang menutupi sebagian wajahnya. Sementara tudung jubah yang menutupi kepalanya, tetap berada seperti semula.

Menempuh perjalanan kurang dari Lima hari, pada akhirnya Jake Farnley tiba di wilayah utara Eurélibia. Sebuah daerah dingin di wilayah kekaisarannya, yang hampir tak pernah ia kunjungi. Itu karena, daerah ini termasuk daerah makmur dan tenteram tanpa suatu masalah berarti yang terjadi.

Menghela napas panjang, Jake mendongak perlahan. Di atas sana, senja telah menerpa. Sebuah tanda jika, tak lama lagi cahaya matahari beringsut menuju peraduan, dan di gantikan temaram sinar rembulan yang menghiasi pekatnya langit malam.

"Yang Mulia, Kaisar..."

Sebuah suara yang menguar tepat di belakang Jake, sontak membuat sang Kaisar itu menoleh samar. Membuat kepala sang Tiran, terlihat bergerak dengan sangat perlahan.

"Yang Mulia, bgaimana jika malam ini, kita bermalam di sini terlebih dahulu? Esok, kita akan memasuki pusat kota daerah utara. Jika kita memasuki pusat kota di hari ini, maka kedatangan yang Mulia hanya akan membuat seluruh penduduk kekaisaran wilayah utara Eurélibia, akan menjadi gempar." Suara seorang pria menguar. Seorang kepala Ksatria yang bertugas memimpin rombongan dan menjaga sang Kaisar, menggantikan tugas Duke Lindvall.

Suasana hening. Segala ucapan yang menguar dari belah bibir sang kepala Ksatria, sama sekali tak mendapat tanggapan apapun dari Jake Farnley.

Sejatinya, Kaisar Jake Farnley bukannya tidak mendengar perkataan sang Kepala Ksatria. Hanya saja sejengkal lagi, pusat kota wilayah utara Eurélibia telah berada di depan mata. Namun di sisi lain, Jake mengetahui betul jika perkataan sang Ksatria tidak sepenuhnya salah. Mengenai kedatangannya yang tiba-tiba, itu tentu akan menggemparkan bagi kalangan bangsawan, ataupun penduduk wilayah Utara.

Menghela napas panjang, Jake bersuara,
"Baiklah. Kita akan bermalam di sini. Besok, kita akan pergi setelah Duke Lindvall, datang dan bergabung bersama kita."

Alunan suara berat nan serak sang Kaisar, hanya membuat sang kepala Ksatria menunduk patuh. Bukan sesuatu yang mengherankan jika, Jake menunggu kedatangan Davis Lindvall terlebih dahulu. Sebab, Duke yang sempat bertugas menyambut dan menjamu kedatangan para pedagang dari negeri seberang itu, harus segera mengejar rombongan sang Kaisar yang telah berangkat lebih dulu ke wilayah utara.

Siapapun tentu mengetahui jika presensi Duke Davis Lindvall, tak pernah berada jauh dari Kaisar Jake Farnley. Kendati keduanya adalah teman sejak kecil yang tumbuh besar bersama, namun bagi seluruh penduduk Eurélibia, atensi Kaisar Jake Farnley dan Duke Davis Lindvall, tak ubahnya seperti seorang majikan dan seekor anjing yang setia.

"Ah ya. Karena kita telah berada di sini, cari tau kemana saja Marquess Zed berkunjung selama dia berada di wilayah utara ini. Tempat yang di kunjungi Marquess Zed, aku akan pergi kesana." Titah Jake Farnley.

The Tyrant, Needs Me || LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang