•
•
•Pagi ini, suasana kediaman Visscount Colvin tampak sangat berbeda dari biasanya. Dimana kastil tempat tinggal seorang Visscount yang tinggal di daerah utara Eurélibia itu, terlihat begitu bersih, rapi, dan mengkilap di seluruh penjuru kastil. Sebuah hasil dari para pelayan yang telah bekerja keras tanpa henti, selama semalam penuh.
Sementara itu di paviliun utama, Tiga presensi tampak berada di sana. Yakni, Visscount Colvin beserta Visscountess Colvin dan Elisa sendiri, terlihat berada di paviliun utama dengan raut cemas yang nyata terlihat. Wajar saja karena beberapa saat lagi, Kaisar Jake Farnley akan datang berkunjung dan menginap di kediaman Visscount Colvin selama beberapa hari kedepan.
Mendudukkan diri dengan tenang, kepala Elisa menunduk dalam. Dada gadis itu berdebar kencang, seolah merasakan sebuah ketakutan yang tiba-tiba datang menyergap. Kini ia mengetahui, mengapa sejak semalam kedua orang tuanya terlihat cemas. Rupanya, seperti inilah rasanya jika mendapatkan seorang tamu yang bahkan tak ia inginkan.
Di luar sana, matahari telah bersinar dengan terang dan sang Kaisar belum jua menampakkan batang hidungnya. Kendati Elisa dan kedua orang tuanya bahkan belum bersantap di pagi hari ini, namun rasanya mereka seperti tak merasakan rasa lapar sama sekali.
Hingga kemudian pintu paviliun utama terbuka, menampilkan presensi kepala pelayan dengan raut wajah yang terlihat cemas.
"Tuan Visscount, rombongan yang Mulia Kaisar telah memasuki pusat kota."
Terhenyak akan kabar yang di bawa oleh kepala pelayan, Visscount Colvin seketika berdiri. Sebuah hal yang seketika di ikuti oleh ny. Colvin. Keduanya tampak semakin cemas, terlihat sangat cemas.
Mengangguk paham, Visscount dan Ny. Visscountess Colvin seketika melenggang keluar. Keduanya melangkah beriringan menuju halaman depan. Tentu saja untuk menyambut kedatangan sang Kaisar yang akan segera tiba itu.
Berada sedikit di belakang kedua orang tuanya, Elisa turut melangkah dengan tenang. Sepertinya baik Elisa maupun kedua orang tuanya itu, tengah berupaya mengatur degup jantung yang kian berpacu tak menentu, di dalam dada masing-masing.
Tepat di halaman depan, para pelayan kediaman kastil Elisa telah berbaris rapi menunggu kedatangan Sang Kaisar. Sementara Elisa beserta kedua orang tuanya, berdiri tepat di hadapan pintu utama, sembari sesekali menarik napas kala suara derap langkah kaki kuda terdengar semakin dekat.
"Yang Mulia Kaisar, tiba!"
Suara seorang pengawal menggaung keras, seiring para presensi para ksatria berkuda telah terlihat secara nyata dengan sosok yang terlihat sangat menonjol di antara para ksatria tersebut. Sebuah siluet kekar nan tegap, yang seketika membuat setiap presensi yang berada di sana, menundukkan kepala dengan dalam secara serentak. Tak terkecuali kedua orang tua Elisa dan tentu saja Elisa sendiri.
Pada akhirnya, derap langkah kaki kuda itu benar-benar berhenti tepat di hadapan Visscount Colvin.
"Apa kau, Visscount Colvin?" Sebuah suara menguar, memecah keheningan yang melanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Tyrant, Needs Me || Lizkook
Fanfiction[ M ] Elisa Dé Colvin, seorang Lady dari pinggiran benua Eurélibia itu tumbuh dan beranjak dewasa, seperti para Lady pada umumnya. Mendapatkan kasih sayang serta ketentraman melimpah, di sebuah kastil, dimana ia tinggal. Namun segalanya berubah kala...