Di balik jendela ku tatap dia yang sedang bermanja-manja.Dengan asyiknya dia mencium bibir mungil itu.
Rasanya sangat kesal hati ini melihatnya.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
..
.
.Tiba-tiba sebuah lengan memeluk pinggangku dari belakang.
Menciumi leherku serta memberi sedikit gigitan.
.
.
.
.
."Kau kenapa sayang, kelihatannya kesal sekali."
.
."Itu si oyen lagi mesra-mesraan sama kucing tetangga, tidak ingat apa di sini ada showi yang lagi hamil."
Suamiku tertawa terbahak-bahak.
"Dasar suami tak berperasaan" gerutuku.
Sean lantas meninggalkan suaminya begitu saja.
Yibo hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah istrinya itu.
"Sungguh imut, istriku ini"