Pernahkah terbayangkan jika seseorang yang selalu berada di sisimu, tiba-tiba pergi begitu saja?
Lantas bagaimanakah perasaan orang yang ditinggalkan?
Kehilangan, hampa, sedih, kosong, kecewa, dan mungkin lebih dari itu.
Dan sekarang, Yibo sedang merasakan hal itu. Ditinggalkan tanpa pesan, ataupun sebuah petunjuk. Dia yang selalu di sisinya, kini pergi.
"Sean---Sean, kenapa kau meninggalkanku sendiri? Kenapa? Apakah aku berbuat salah? Jika aku salah, tolong beri tahu aku! Tapi jangan pergi seperti ini!" Yibo menangis di batu nisan yang terukir nama "Sean Xiao Zhan".
Sudah 1 tahun kejadian itu berlalu, tetapi rasanya itu baru saja terjadi.
Dari jauh, terdengar suara langkah kaki mendekat.
"Sampai kapan kau akan seperti ini, Yibo? Apakah kamu tidak kasian dengan Sean kalau dia melihatmu seperti ini?"
Yibo diam, dia tidak peduli dengan orang itu.
"Hah ... sebenarnya aku tidak ingin melakukan hal ini, tetapi melihatmu seperti ini ... aku tidak punya pilihan." Orang itu sedang memikirkan sesuatu. "Apakah kamu ingin bertemu dengan Sean?"
Ketika nama Sean disebutkan, Yibo beraksi. "Apakah aku bisa bertemu dengan Sean?"
"Kamu tau 'kan kalo Sean bukan dari dunia ini? Dia berasal dari dimensi waktu yang berbeda dengan kita. Apakah kau yakin ingin ke dunianya? Jika gagal, bukan hanya kau tidak dapat bertemu dengan Sean, tapi kau akan menghilang."
"Apapun itu, segala resikonya akan aku tanggung. Selama ada kemungkinan aku bisa bertemu lagi dengannya." Yibo bangkit, memutar tubuhnya dan berhadapan dengan orang itu. "Apa yang harus aku lakukan?"
Orang itu memberi tahu segala hal yang harus Yibo lakukan.
"Apakah hanya itu?" Yibo bertanya.
"Hanya itu, kau memang gila, Yibo. Tetapi semoga kau berhasil bertemu dengannya."
Yibo melakukan perjalanannya untuk dapat bertemu dengan Sean. Pertama dia menyiapkan segala yang dibutuhkan. Setelah itu, dia datang ke tempat pertama kali bertemu dengan Sean. Menatap kejauhan, Yibo berdoa. "Semoga aku bisa bertemu lagi denganmu, Sayang."
Yibo sudah siap. Dia memegang kemudi mobil dengan erat. Menahan napas, dan menginjak pedal gas. Dengan kecepatan maksimum, dia menuju terowongan, dan ....
"Tuan---Tuan, apakah Anda tidak apa-apa?"
Silau cahaya membuat Yibo sedikit memejamkan mata. Kejadian yang baru saja dia alami, begitu mengancam nyawa. Apakah aku berhasil?
Setelah menyesuaikan kondisi, Yibo perlahan membuka mata kembali. Dia melihat sekelilingnya yang benar-benar berbeda dengan dunianya. Yibo melihat benda mirip dengan mobil, terbang ke sana ke mari. Dan tidak hanya itu, tampilan orang-orang di sekitarnya tampak sama persis ketika Yibo pertama kali bertemu dengan Sean. Apakah aku berhasil ke duniamu, Sean?
"Tuan, apakah Anda tidak apa-apa? Apakah Anda datang dari planet yang jauh?" Orang itu menatap Yibo dengan perasaan prihatin. Karena pakaian yang Yibo pakai, adalah pakaian yang biasa dikenakan oleh orang-orang dari planet kumuh.
Tiba-tiba ada sebuah siaran langsung dari kekaisaran, dikabarkan Kaisar Planet Latka akan menikahkan Putra Mahkota Sean dengan Pangeran Dulou, Adik kandung dari Kaisar Planet Mika. Dan wajah yang terpampang di layar mirip dengan Sean, kekasih Yibo.
"Sean."
"Tuan, Anda tidak sopan memanggil Yang Mulia Pangeran Putra Mahkota dengan namanya saja. Kalo sampai diketahui para penjaga, Anda bisa dipenjara."
Yibo masih menatap layar yang menampilkan sosok Sean yang penuh anggun, cantik dan berwibawa. Tapi ... dirinya terkejut dengan kabar Sean, kekasihnya akan menikah dengan orang lain. "Tidak! Aku tidak akan membiarkan ini terjadi! Sean, kau hanya milikku, dan seterusnya akan seperti itu," gumamnya.
🌐-End-🌐