Sesalku

104 16 4
                                    

Hari ini adalah janjiku bertemu dengannya. Sudah satu tahun ini kami hanya berhubungan lewat surel.



"Yibo, kamu mau ke mana? Sudah rapi seperti ini?" tanya Nyonya Wang.

"Aku mau ke kafe dekat taman, Ma. Mau ketemuan sama Zhan Ge."

Mendengar jawaban putranya, hati Nyonya Wang miris. Anaknya masih belum menerima kenyataan. Kenyataan yang sangat menyakitkan.

"Yibo sebaiknya di rumah saja, biar Paman Lee yang menjemput Nak Zhan ke rumah?" bujuk Nyonya Wang.

"Tidak, Ma. Yibo sudah janji akan bertemu Zhan Ge di sana. Yibo pergi dulu, ya, Ma." Tanpa menghiraukan bujukan mamanya, Yibo pergi.





***






Yibo menunggu di kafe dengan perasaan gelisah, entah mengapa hatinya tidak tenang. Samar-samar ketika kilatan lampu mobil melintas, bayang-bayang kecelakaan menghantam ingatannya. Ingatan yang ingin dia lupakan.


Seharusnya hari itu dia tidak melanggar janjinya, seharusnya hari itu dia datang menemui kekasihnya. Seharusnya ... seharusnya .... Kata-kata itu selalu terulang.



Dan seharusnya hari itu dia tidak selingkuh di belakang kekasihnya.



Tetapi, hal itu sudah tidak dapat diperbaiki. Waktu terus berjalan. Dan Yibo masih menyesali akan tindakannya.


Yibo menunduk, menangis sambil memanggil nama kekasihnya.



"Zhan Ge, maaf ... maaf ... aku ...."
Belum sempat menyelesaikan kata-katanya, sebuah truk oleng dan menghantam sisi depan kafe, di mana Yibo berada.


Darah mengalir dari kepala Yibo, dan seteguk darah keluar dari mulutnya. Dan hanya nama kekasihnya, Xiao Zhan, yang selalu disebut hingga detik-detik terakhir, dengan nada penuh penyesalan 💔.




😭😭😭.⁠






















Bayangan hitam yang sejak awal mengamati Yibo, menghilang bersamaan dengan kecelakaan truk itu.

Yizhan Drabble 🐰🦁🐢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang