Bab 12

10K 721 9
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

***

"Ustadz Ali, boleh kita bicara sebentar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ustadz Ali, boleh kita bicara sebentar?"

"Boleh ustadzah," jawabnya.

"Tadi saya sempat melihat kamu mengobrol dengan Laila, apa yang kalian obrolan kan? Seperti ada sesuatu di antara kalian yang saya tidak tahu?"

Ustadz Ali terdiam, bagiamana ia harus mengatakan kepada ustadzah Maryam tentang semuanya. Apa ia harus jujur kalau dia mencintai Laila dan hendak menikahinya tapi karena perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya membuat niat itu pupus begitu saja.

"Tidak ada apa-apa, ustadzah."

"Begini ustadz, saya tidak bermaksud untuk su'udzon tapi saya hanya khawatir kalau terjadi fitnah diantara kalian berdua, terlebih lagi kamu adalah calo suami dari Mecca yang merupakan sahabat Laila sendiri. Saya tidak ingin ada sesuatu apapun yang membuat keduanya renggang, apalagi hanya soal laki-laki," jelas ustadzah Maryam.

Andai Maryam tahu, laki-laki yang sekarang tengah mengobrol dengannya itu mencintai putrinya. Andai saja takdir bisa diubah, ia ingin Laila yang menjadi calon istrinya bukan Mecca. Kenyataannya ustadz Ali hanya bisa berandai-andai.

"Saya jamin, ustadzah. Tidak akan ada sesuatu apapun yang membuat keduanya renggang," kata ustadz Ali.

"Saya harap juga begitu, akhir-akhir ini saya melihat Laila dan Mecca sedikit berjarak setelah acara lamaran kemarin. Laila memang tidak bercerita tapi saya sebagai orang tuanya tetap bisa merasakan meskipun Laila menyembunyikan nya," tutur Maryam.

Itu tidak mungkin, Laila sudah jelas mengatakan kalau dirinya mempunyai seseorang yang sedang ia doakan sekarang. Lalu, atas dasar apa Laila menjaga jarak dengan Mecca, bukankah mereka bersahabat. Tidak ada sesuatu yang terjadi di antara mereka sehingga membuat keduanya berjarak, apakah Laila berbohong kalau dia tidak memiliki rasa untuk ustadz Ali. Itu adalah pertanyaan yang mengganjal dibenak ustadz Ali sekarang.

"Apakah mereka berdua punya masalah lain, tidak mungkin hanya karena lamaran itu?"

"Saya rasa tidak ada, Laila akan selalu bercerita pada saya ketika bertengkar dengan Mecca bahkan hanya karena hal kecil saja. Sekarang benar-benar berbeda dari biasanya, berbicara pun dia jarang. Bahkan pagi tadi ia begitu terburu-buru untuk kerumah sakit karena anak temannya yang sedang sakit," jelas Maryam.

Sikap Laila sedikit berubah menurutnya, maka dari itu ia menyempatkan diri untuk bertanya pada ustadz Ali karena tadi ia sempat melihat mereka mengobrol.

Sujud Terakhir [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang