Bab 05

12.2K 777 4
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

***

"La, ending cerita kamu itu gimana sih? Aku penasaran deh?" tanya Mecca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"La, ending cerita kamu itu gimana sih? Aku penasaran deh?" tanya Mecca.

"Nanti juga kamu pasti tahu kalau udah ending," jawab Laila. Ia sedang fokus menghitung penghasilan bulanan restoran miliknya. Ia juga harus mengecek bahan-bahan yang sudah habis supaya bisa dibeli lagi.

"Kamu mah gitu, La."

"Ya aku emang gini, Ca. Emang mau gimana lagi?"

Mecca menyerah berbicara dengan Laila, entah terlalu lucu atau bikin kesal.

"Nanti kamu tidak ada urusan lain 'kan?"

"Kenapa?"

"Temenin aku belanja bahan-bahan resto yang udah habis, nanti ada juga anak-anak di sana yang bantuin kita supaya kamu nggak terlalu capek," jelas Laila.

"Boleh," sahut Mecca.

Laila kembali fokus mencatat apa saja yang harus mereka beli nanti. Ia harus selalu teliti, selain mengajar bela diri dan memanah, Laila juga sibuk mengurus restoran miliknya.

Awalnya, setelah selesai kuliah, niat hati Laila ingin melamar kerja di perusahaan milik kakak kedua ayahnya tapi ia malah dibelikan restoran oleh kakeknya untuk ia urus jadinya ia tidak melamar kerja di perusahaan om-nya.

Laila mengambil S1-nya sastra sedangkan S2-nya Manajemen dan dia menyelesaikan S2-nya diusia 23 tahun. Sudah berjalan dua tahun ia mengelola restoran yang dibelikan oleh kakeknya tersebut.

Di usianya yang sudah 25 tahun, Laila bahkan masih terlihat santai tidak seperti kebanyakan orang yang sudah dituntut untuk cepat-cepat menikah oleh orang tuanya seperti orang tua pada umumnya.

Bagi orang tua Laila, pernikahan bukanlah ajang perlombaan yang siapa duluan itulah pemenangnya.

Tidak papa telat asalkan tepat, itulah prinsip yang selalu Laila pegang teguh. Tapi jika ada yang mengajak dirinya untuk menikah dalam waktu dekat mungkin akan ia pertimbangkan untuk diterima atau tidaknya.

Laila juga selalu menjawab pertanyaan semua orang yang bertanya kapan dia akan menikah dengan jawaban seperti ini 'Menikah itu ibadah dan ibadah tidak boleh buru-buru nanti nggak khusyu.'

Itu adalah jawaban andalan milik Laila karena sudah merasa lelah jika harus ditanya kapan nikah?

"La, kalau dipikir-pikir lagi ya. Kamu itu cocoknya sama ustadz Zikri loh," celetuk Mecca membuat Laila melotot ke arahnya.

"Nggak usah ngelantur kalau ngomong kamu, mana mungkin Gus Zikri mau sama aku?" Laila terkekeh.

"Kalau semisalnya ustadz Zikri mau berarti kamu mau juga dong ya?"

"Aku lempar buku nih," ancam Laila.

"Jawab aja kali, La. Kok kayak kesel gitu, aku cuman bilang misalnya nggak usah di tanggapi serius gitu lah," ucap Mecca.

Sujud Terakhir [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang