Epilog

784 61 2
                                    

"untuk itu kami masih memikirkannya ayah, apalagi aku fokus bekerja?"jawab Vico, Julia mengangguk setuju,"ohh, jadi kau mementingkan pekerjaan daripada memiliki keturunan? Ayolahh, aku tidak sabar untuk menimang cucu"ucap ayah Ryan, Julia dan Vico sama sama terdiam.

bunda oliv yang merasa hawanya menjadi akward pun langsung membuka suara,"baiklah, ayo kita makan siang"sahut bunda oliv, mereka menoleh dan mengangguk,"ohh bunda mertua, kau menyelamatkan aku dari ayah yang sangat membuat kedua anakmu keringat dingin"Vico menatap bunda oliv, mereka pun menuju dapur untuk makan siang.

*****

Malam ini terkesan dingin, apalagi tadi sore hujan, behh makin deh.

Untuk menahan rasa dingin, tentunya memeluk sesuatu, seperti yang dilakukan oleh suami istri yang satu ini, mereka benar benar berpelukan dengan erat, sampai sampai kaum pemeluk bantal guling iri melihatnya.

"Sayang, kamu mau punya anak tidak?"tanya vico, Julia menoleh kearah suaminya, tak lama ia tersenyum malu,"sebenarnya aku menginginkannya vico, tapi aku tidak tahu apa aku dan kamu bisa menjaga nya atau tidak"jawab Julia, vico mengecup pucuk kepala istrinya,"tentu saja bisa sayang, lagipula kalau kita tidak bisa menjaganya kita bisa pekerjakan baby sister"vico menjelaskan.

Julua menggeleng,"aku tidak mau anakku ada ditangan orang lain vico, lagipula jika kau benar benar menginginkan seorang bayi, baiklah ayo!"jawab Julia lantang, Vico yang mendengar itu langsung semangat 45.

"Kamu bener kan? kamu ga sembarangan ngomong kan sayang?"tanya Vico, Julia menggeleng sembari tersenyum, ia menghelus rahang suaminya,"mari kita buat bayi"ujar vico sebelum melahap semua yang tertutupi baju itu.

*****

Beberapa Minggu kemudian vico tengah berpamitan dengan istrinya,"aku pergi ya?"tanya nya, julia melengkungkan bibirnya kebawah seolah olah tak rela jika suaminya oergi jauh darinya,"cuma tiga hari sayang, tidak lebih"ujar vico sembari menghelus pipi istrinya, Julia menggeleng lalu jatuh dalam pelukan Vico, Vico pun terkekeh dan membalas pelukan itu, ia mengecup pucuk kepala istrinya,"masa mau begini terus? kalau begini terus aku kapan berangkat nya sayang?"kekeh Vico,"ya tidak usah berangkat!"jawab Julia dengan ketus, Vico pun tersenyum gemas pada istrinya itu.

Julia akhir akhir ini cengeng dan manja dengannya, dan Vico tidak keberatan dengan hal itu karena kemanjaan istrinya membawa keuntungan baginya.

"Udah ya?"tanya Vico, Julia menggeleng, Vico menghela nafas,"nanti kita bisa telponan sayang!"ucap Vico lembut, Julia menatap mata Vico, dan akhirnya ia melepaskan pelukannya,"baiklah, pergilah, dan hati-hati"Julia menghelus rahang suaminya dan menatap suaminya dengan tatapan tidak ikhlas, vico tersenyum, ia mengecup bibir mungil itu.

Ia pun memasuki mobil sesudah melambaikan tangan nya ke arah istrinya, Julia hanya membalasnya dengan senyuman.

Setelah mobil hitam itu pergi Julia rasanya ingin menangis, baru saja ditinggal beberapa detik yang lalu sudah nangis begini, apalagi ditinggal tiga hari.

Julia memasuki gedung apartemen dan masuk kedalam unitnya.

*****

Kini Julia tengah melamun di ruang tamu, tiba-tiba ia merasakan mual di perutnya, ia pun langsung berlari ke wastafel dan muntah disana, wajahnya pucat hingga akhirnya ia pingsan ditempat.

tak lama ia terbangun, ia merasakan pusing yang luar biasa sampai ia mendesis, tak lama ia merasakan sebuah bibir yang mengecup keningnya, Julia membuka matanya, keningnya mengkerut,"Vico...?"lirih Julia, Vico mengangguk sembari menghelus rambut wanita nya,"kenapa kamu kembali? bukannya kamu sudah pergi?"tanya Julia, Vico hanya diam sembari menatap mata istrinya lekat.

"Mana bisa aku pergi jika istriku sakit?"ucap Vico lembut, Julia tersenyum,"darimana kamu tau?"tanya Julia, Vico menggeleng
"hal itu tidak penting sayang, karena sekarang yang paling penting adalah."

"Kita harus menjaga bayi kita bersama-sama, okay?"

Kata kata itu berhasil membuat Julia terkejut bukan main,"maksudmu?"

Vico tersenyum dan mengangguk,"ada bayi kita didalam sini!"ujar Vico sembari menghelus perut rata julia, Julia terkejut bukan main, tak lama mata nya terasa perih, dan ia mencoba menahan tangisannya karena takut dipanggil cengeng oleh suaminya, namun tak lama akhirnya runtuh juga,"akhirnya vico, akhirnya!"seru Julia, Vico terkekeh geli melihat istrinya itu.

****

setelah kabar itu, Vico bener benar menjaga istrinya dengan baik, sampai dimana akhirnya.

"Vico, aku lapar.."gumam Julia,"kamu lapar sayang? Baiklah mau makan apa?"tanya Vico,"eumm-AKH!"suara itu membuat Vico panik,"kenapa sayang?!!"teriak Vico, namun tak lama Julia menghelus perutnya,"tidak, sepertinya cuma kontraksi palsu"Julia mengangguk sembari tersenyum.

Vico menghelus dadanya,"kapan bayi nya keluar? aku tidak sabar untuk bermain dengannya"ucap Vico sembari menghampiri Julia dan menghelus perut besar itu, Julia terkekeh, namun tiba-tiba,"AKH!! VICO!! INI SAKIT BENERAN!"teriak Julia yang lebih keras dari sebelumnya, Vico terkejut,"berarti yang tadi bohongan?!"tanya Vico, Julia memukul pundak Vico keras sehingga pria itu menggerang,"AKU MAU MELAHIRKAN SUAMI BIADAP!"

****

"Mohon ba--"

"Saya harus bersama dengan istri saya!"bentak Vico pada perawat itu, perawat itu terkejut karena mendapatkan bentakan tiba-tiba dari Vico, perawat itu pun mengangguk gugup karena Vico benar benar menyeramkan, dan akhirnya vico masuk menemani Julia yang tengah diam menahan sakit.

"Iya sayang! aku disini"ujar Vico, Julia yang mendengar suara Vico pun langsung membuka mata sembari tersenyum, lalu ia mengangguk.

Disetiap rasa sakit yang Julia rasakan Vico selalu memberikan kata semangat untuk istri nya sehingga, lahirnya seorang bayi cantik yang mereka beri nama.

"Jevinta Liana Vilia Anak Ayah dan bunda yang paling cantik!"vico mengeluarkan kata kata itu dengan satu helaan nafas, Julia yang mendengar itu pun tersenyum.

"Jevinta Liana Vilia Anak Ayah dan bunda yang paling cantik!"vico mengeluarkan kata kata itu dengan satu helaan nafas, Julia yang mendengar itu pun tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✨Baby J with ayah dan bundaaa

END

Aku mau bilang makasih buat kalian yang masih setia sama cerita aku yang mungkin udah lamaaaaa banget ga update! emang aku rada jahat hehe.

tapi aku ga pernah lupa kok kalau aku punya tanggung jawab dalam cerita ini, dan sekarang tanggung jawabnya
udah aku penuhi, dan maaf kalau ga sesuai dengan ekspektasi kalian yaa.

Love youuu😘💕

Mrs. Cold ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang