2. Boggarts dan Butterbeer

6 0 0
                                    

Aku tidak akan melupakan wajah Penny yang putih pucat melihat monster pembuat jantung hampir copot itu. Kami semakin khawatir karena dia tidak mengikuti kelas Madam Hootch. Aku rasa dia masih trauma dengan kejadian tadi. Aku tidak habis pikir mengapa Tonks mengatakan hal itu tentang Penny. Jika aku menjadi dia, mungkin aku tidak akan mengatakan itu karena kita semua pasti mempunyai rasa takut. Sambil berjalan, kami melewati koridor-koridor yang dipenuhi oleh sebuah kertas yang membuat kami bertanya-tanya apa isinya. Kami lalu berhenti sejenak dan apa yang tertulis membuat jantung kami semakin berlari. Aku tidak sanggup menulisnya dan langsung pergi ke Great Hall bersama Rowan. Disana kami melihatnya berdiri dekat jendela bersama Bill. Aku mendekatinya dan terjadilah perbincangan seperti yang kutulis ini.

"Penny, Apakah kamu tidak apa-apa? Kamu terlihat seperti tertimpa gempa bumi ketika melihat monster yang mengerikan itu di kelas Herbologi. Aku sangat khawatir denganmu"kata ku sambil memegang tangannya yang lembut.

Penny menatapku dengan wajahnya seolah tidak terjadi badai sedikitpun dengan lengkungan pelangi pada bibirnya. 

"Aku tidak apa-apa Julie. Madam Pomfrey telah memulihkan rasa trauma aku setelah kejadian aku. Tadi kalian masuk apa dengan Madam Hootch? Maaf, aku tidak sempat memberitahumu karena Madam Pomfrey mengatakan bahwa aku harus istirahat."

"Benarkah? Aku masih sulit untuk percaya itu."

Tiba-tiba Bill memotong pembicaraan kami karena sepertinya dia tidak mau hanya sebagai jendela yang tidak tampak. 

"Ya, siapa lagi kalau bukan pemusnah kutukan, Julie Carter. Bagaimana kabarmu? Senang sekali bisa bertemu denganmu lagi Julie. coba kamu tepak Julie, apa yang beda dengan aku?"

Aku menatapnya   sambil memikirkan apa yang beda dengannya.

"Kuatkan dirimu, Julie. Dia telah mengatakan ini kepadaku sudah setengah jam tidak berhenti. Aku seperti mendengar lagu pada piring hitam yang diulang-ulang. Coba kamu bayangkan bagaimana rasanya. Aku sudah membujuknya untuk mengganti lagunya namun tetap itu saja yang diulang-ulang. Aku hampir bisa hafal setiap kata yang keluar dari dalam mulutnya. "

"Aku sudah dilantik menjadi seorang prefect baru untuk Gryffindor Julie. Mereka memberiku sebuah lencena ini yang sangat berkilau."

Hati aku langsung dipenuhi oleh bunga-bunga mendengarnya

Selamat, Bill. Itu sebuah prestasi yang luar biasa."

"Sama-sama Julie. Mungkin suatu saat nanti kamu bisa menjadi seorang Prefect"balasnya dengan senyumnya yang melebar.

"Jika aku terpilih menjadi seorang prefect, mungkin hal pertama yang akan aku lakukan adalah mengakhiri bullying dari Merula agar tidak ada yang dibully olehnya lagi."

Bill memujiku dengan kata-kata yang sampai sekarang membuat aku berharap menjadi prefect.

"Aku rasa prefect dengan hati seperti kamu akan luar biasa Julie."

Tiba-tiba Rowan memberi kode kepadaku tentang maksud tujuan aku untuk bertemu dengan Bill dan Penny disini. 

"Oh ya, Bill, ada sesuatu yang ingin aku katakan. Bisakah kamu membantu kami, Bill? Penny kemarin itu diserang oleh Boggarts di kelas Herbologi. Boggarts itu berbentuk seperti serigala dengan wajah yang mengerikan, yang kurasa itu mengambil bentuk dalam ketakutan Penny. Benar tidak, Penny?"

"Aku tidak tahu mengapa dia berbentuk seperti itu dan menyerang aku ..." sambung Penny.

"Prof. Sprout mengatakan kepada kami bahwa dia belum pernah bertemu dengan Boggarts sebelumnya di ruang kaca. Selain itu, ada suatu keanehan yang aku lihat pada Tonks. Sebelum kejadian Boggarts dia sempat menanyakan kepadaku tentang tanaman mana yang pas untuk membunuh sesorang. Aku tidak mengerti mengapa dia berkata demikian.  Aku ingin tahu apa munculnya Boggarts ini ada hubungannya dengan Tonks atau ruang yang terkutuk itu."

Penny langsung mendung seakan-akan dia tidak percaya dengan apa yang baru saja yang didengarnya.

"Julie, apa kamu tidak salah dengar? Aku tidak pernah mendengar Tonks berbicara seperti itu."

"Aku positif mendengarnya langsung dari telinga aku sendiri Penny. Dia juga mengatakan kepadaku bahwa sebelum pergi ke Hogsmeade, dia ingin menghabisi seseorang. Aku tidak tahu siapa seseorang itu dan itulah yang membuat kami langsung teringat kamu Penny. Syukurlah kamu tidak apa-apa. Sebenarnya Tonks itu siapa Penny?"

"Sepertinya aku tahu siapa dia Julie... "potong Bill sambil menatapku dengan matanya yang tajam sambil mengisyaratkan kami untuk duduk di salah satu bangku panjang di Great Hall yang megah itu. "Aku pertama kali mendengar namanya ketika kalian pertama kali mengikuti upacara pembagian house kalian oleh Prof. McGonagall. Dia itu satu letting dengan kalian dan adikku, Charlie Weasley. Jangan katakan kepadaku kalian tidak mengenal Charlie. Dia satu house denganmu di Gryffindor, Julie dan Rowan.  Kembali ke Tonks, ketika namanya dipanggil, kalian mendengar Tonks saja. Dari situ aku merasa sedikit keanehan dari namanya karena aku belum pernah mendengar nama marga dalam dunia sihir dengan nama Tonks. Kemungkinan besar nama marga itu adalah nama yang dibuat-buat atau nama dari muggle dan ternyata benar prediksiku. Aku tidak tahu banyak tentang keluarga Tonks karena keluarga kami, Weasley, tidak begitu dekat dengan keluarga Tonks. Keluarga mereka lebih dekat dengan keluarga Lupin dan keluarga Black. Meskipun demikian, aku sering mendengar cerita tentang keluarga mereka dari orang tuaku. Sebenarnya asal mula keluarga mereka cukup gelap. Menurut ibuku, mereka merupakan salah satu keluarga yang dikutuk dalam dunia sihir karena melanggar satu aturan pada saat itu. Semua itu bermula ketika Andromeda menikah dengan seorang muggle yang bernama Ted Tonks. Gara-gara perkawinan tersebut mereka dicoret dari keluarga. Apa yang terjadi selanjutnya adalah keluarga besar mereka hilang ditelan dalam sejarah dan hanya menyisakan Andromeda satu-satunya yang tersisa. Apa benar atau tidak aku tidak tahu pasti karena ada banyak versi yang aku dengar. Ada yang mengatakan keluarga besar mereka dibunuh, ada juga versi keluarga besar mereka masih hidup namun tidak mau berjumpa dengan mereka lagi. Namun diantara itu ada satu ramalan mengerikan yang aku dengar bahwa ketika muncul turunan dari mereka, dia akan dibunuh oleh seseorang dari darahnya. Dari perkawinan tersebut lahirlah seorang anak yang bernama Nymphadora Tonks. Anak itu menjadi viral di Daily Prophet karena terlahir dengan keadaan yang aneh. Berita harian ketika itu menuliskannya sebagai putri terkutuk di dunia sihir karena dia adalah seorang manusia dan seorang metamorphmagus."




Julie Carter and The Letter from No OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang