Prolog

1.9K 273 14
                                    

"Novel ini khusus dibuat untuk kamu yang suka berkhayal, sama seperti Alana,"

-Author

________________________

"Kamu mau menikah dengan saya?"

Deg!

Alana yang saat itu tengah membaca novel pun seketika mematung. Perlahan, ia lantas menoleh ke arah Bara dan menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

"Wah... Apa dia sedang latihan mengungkapkan perasaan kepada kekasihnya yang ada di Roma? Atau dia sedang berakting? Atau jangan-jangan dia sedang terserang demam? Tapi bukankah di dalam novel romantis pria-pria frustasi semacam ini memang serius? Tapi yang benar saja! Menikah dengan Bara Alexander?! Tidak, tidak, tidak! Meski wajahnya sangat tampan dan bentuk tubuhnya hot hot pop, tapi dia sudah tua! Argh!!! Tidak mau!"

Bara yang ditatap sedemikian rupa tanpa mendapat jawaban yang jelas pun menjadi merasa gugup. Sial! Ini adalah kali pertamanya ia mengajak seorang wanita menikah, secara spontan pula!

Dengan kegugupan yang luar biasa, Bara kembali memberanikan diri membuka suara.

"Bagaimana? Kamu mau tidak? Kalau tidak mau ya sudah! Saya bisa cari calon isteri yang lain!" Bara berucap dengan wajah merah padam karena malu. Namun rasa gengsi yang bercampur penasaran, nyatanya berhasil membuat Bara menentang logika.

Alana yang kian kebingungan pun lantas menempelkan punggung tangannya ke dahi seorang Bara Alexander yang terkenal tidak suka disentuh.

"Hangat... Dia demam!!" batin Alana berteriak histeris saat merasakan suhu tubuh Bara yang meningkat drastis.

"Pak Bara sakit ya?" tanya Alana dengan ekspresi yang sangat lucu. Ditanyai seperti itu, tingkat kegugupan Bara jelas semakin menjadi.

"Saya-" Belum sempat Bara menyelesaikan kalimatnya, Alana tiba-tiba saja bangkit dari tempat duduk. Dan dengan semangat kemerdekaan, Alana mengepalkan erat buku jarinya sambil berkata....

"Sebagai seorang sekretaris yang baik hati, bijaksana, berdedikasi tinggi dan bertanggung jawab, maka saya akan membawa Pak Bara ke rumah sakit! Saya akan menyelamatkan Pak Bara apapun yang terjadi!!!"

Krik!!

Krik!!

Krik!!

Krik!!

Suara jangkrik malam menyahuti ucapan Alana yang konyol. Bara yang awalnya merasa gugup pun, kini menganga tidak percaya melihat tingkah laku sekretarisnya yang di luar nalar. Pria itu bahkan tidak bisa berkedip tatakala netra amber Alana menatapnya dengan api semangat yang menyala-nyala, persis seperti seseorang yang akan berperang.

"Ya Tuhan... Aku pasti sudah gila karena mengajaknya menikah....."

"Pak Bara ayo!" ajak Alana sembari menarik pergelangan tangan Bara untuk segera berdiri. Bara yang terkejut dengan respon Alana pun seketika menatapnya dengan lesu.

"A-Alana?"

"Iya Pak?"

"Saya tarik ucapan saya tadi ya? Anggap saja saya memang sedang sakit saat mengucapkannya..."

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Dan...

Bruk!

"Pa-Pak Bara!!!!"

Sial!

Kenapa dia malah pingsan?!

____________________

"Pemeran utama di kisah ini adalah diri sendiri, jadi gunakanlah semua alur klise novel yang pernah dibaca untuk memecahkan masalah."

-Bibliophile's Marriage

#As Soon As Possible

Bibliophile's MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang