Ch 22

159 8 4
                                    

Hawloh, Author disini untuk membuat kalian penasaran :v enggak canda doang kok UnU

Hahh, capek coy, beruntung suka halu lah ye

Okeh! Mari kita mulai.. MUEHEHEH

𝙲𝙷𝙰𝙿𝚃𝙴𝚁 22 - 𝙳𝙴𝙿𝚁𝙴𝚂𝙸

Marvel POV

Hahh, mengapa? Mengapa harus kematian? Apakah Kesialan selalu memihak padaku? Takdir yang berubah? Tch. S¡alan. Aku bisa gila kalau begini terus

Darah setiap harinya, Mereka.. Sudah menjadi Debu kecil mengkilap.. Hanya tersisa darah dan kenangan.. Jikalau begini mengapa aku harus hidup? Mengapa dulu aku tak bunuh diri saja? Ck. Menyusahkan sekali

"Vel, menurutmu bagaimana jika aku mati duluan? Apa perasaanmu? " Tanya nya dengan santai sambil membuat gambar di tangannya menggunakan silet

"Huh? Kalau begitu.. Aku juga akan mati, lagipula hidup ini juga sia2 kan? Ujung-ujung nya kan begini" Jawab ku yang berada di atas pohon

Entahlah, aku tau. Maksudnya ia mengatakan itu karna ia ingin mati dan tak ingin kehilangan lagi kan? Begitupun aku.. Tetapi.. Aku juga sudah meninggalkan mereka.. Termasuk kamu. Kak Liko.. Kamu pasti sangat terpukul karna Ayah mu bukan? Dan juga.. Aku ingin mengatakan hal itu.. Ah sudahlah

"Kak, apa pilihan kakak jika kakak disuruh memilih Hidup atau Mati?" Tanya ku yang juga lagi di atas pohon

"Heh? Apa lagi? Ya jelas mati lah!" Jawabnya dengan ngegas

"Eeh? Kenapa bisa begitu?" Tanya ku lagi. Tak lupa sambil makan cemilan yang dikasih Author

"Kenapa? Sebab aku ingin melihat ayah ku lagi!" Jawab nya yang tiduran santai

"Ouhh, jadi kakak ingin meninggalkan Ratu Nafa ya?" Tanya ku lagi.. Aku inii! Gak pekaan, tapi bener kah?

".. Aku.. Tak tau"

"Yasudahlah, ayo kita kembali. Ratu Nafa pasti sedang menunggu kita di Istana." Ucap ku yang lagi lari

"Oke, tapi tungguin dong! Isshh" Kesal nya, haihhh

Ya, kami berlari-lari seperti anak pada umumnya, seperti anak yang tak memiliki beban dan depresi... Tapi.. Ah? Itu bukan kenyataannya. Setiap malam? Kami selalu berkumpul di kamar nya dan selalu melukai tangan kami, aku bakal mati sih kalau aku sama Kak Liko ngelanjutin, tapi yaah, itu memang tujuan kami untuk mati. Lagipula kami juga tak punya tujuan hidup kok! Aku sudah ditinggalkan oleh kedua kakak ku, itu salahku

Kami berdua sudah sampai di Istana..


























































Duka? Lagi? Kak Genah? Kamu juga meninggalkan aku?

".. Bunda, Kak Genah kenapa? Kenapa begitu banyak darah di tubuhnya? Kenapa ada bekas tusukan di bagian jantungnya? Apa ia akan meninggalkan kami juga?" Tanya Kak Liko dengan tatapan sendu dan lemas, aku?

Aku.. Hanya bisa menangis tersedu-sedu, Ia adalah seorang Ksatria Clover yang telah membesarkan ku dan kedua kakakku, dengan kesabaran dan penuh kasih sayang ia merawat ku dan kedua kakakku, padahal ia juga pernah berjanji padaku..

Dunia Dan Kita ... Viva Fantasy AU. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang