Sebagian di publish ulang!!
ʟᴇᴀᴅᴇʀ ʙᴜᴋᴀɴ ꜱᴇᴍʙᴀʀᴀɴɢ ʟᴇᴀᴅᴇʀ!
Ketika ketua geng terkenal akan menjadi seorang ayah!!
Bagaimana jika seorang Sagaragas Altair Galaksa, leader ASTEROID GANG- cowok berperawakan tinggi, hidung mancung, alis tebal, dan mat...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suara Saga membuat mereka berhenti makan lalu beralih menatap laki-laki itu. Raisa menatap manik mata Saga, ia lalu menggeleng.
"Kenapa Ra?" Tanya Alana.
"Nggak," jawab Raisa, ia mengalihkan pandangannya pada nasi goreng yang ada di depannya itu. Raisa mulai memakan nasi gorengnya, sedangkan yang lain kembali sibuk dengan kegiatan masing-masing sembari sesekali bercerita.
Awalnya Raisa memasukkan nasi goreng itu kedalam mulut tanpa ada yang aneh, namun saat menelannya Raisa seperti ingin memuntahkannya. Saga yang sedari tadi menatap Raisa langsung memberikannya es tehnya sendiri.
"Minum," ucap Saga. Raisa menggeleng tak ingin menerima, namun tatapan Saga yang tak ingin ditolak membuatnya menerima gelas itu.
"Si Raisa kenapa?" Tanya Lintang pada Saga, laki-laki itu menggeleng tanda tak tau.
"Mau di ganti sama bakso nggk?" Tanya Alana pada Raisa, sepertinya temannya itu tidak baik-baik saja.
Raisa sendiri menggeleng kesal, tatapan matanya kembali mengarah pada mangkok bakso Saga.
"Kenapa Ra? Lo mau ganti?" Tanya Freya, Raisa mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya.
"Loh, katanya nggk mau," sahut Samudra, apa mood cewek secepat itu untuk berubah?
"Gue pesenin mau?" Tanya Freya, Raisa menggeleng tanda tak mau.
"Temen Lo kenapa sih?" Tanya Langit pada Alana, ia heran dengan Raisa.
Alana menggeleng pertanda tak tau. "Gue ngk tau."
"Lo dari tadi ngeliat baksonya si bos, jangan bilang lo mau bakso itu?" Tebak Bima, ia melirik Saga yang ikut melirik kearah Bima.
Raisa sama sekali tak menjawab, ia lapar sekarang tetapi ingin memakan bakso yang ada di hadapan Saga. Bakso itu terlihat menggiurkan untuk dimakan tapi tak mungkin ia memintanya.
"Mau?" Tanya Saga lagi, pasalnya Raisa seperti menginginkan bakso didepannya itu, tetap saja Raisa diam membisu. Ia malah menatap Saga yang tengah menatapnya dengan serius.
"Tapi ini bekas gue," lanjut Saga, ia menatap manik mata Raisa yang sudah berkaca-kaca, entah apa yang terjadi dengan wanita di depannya itu. Tapi satu hal yang Saga tangkap dari tatapan Raisa, jika ia tak memberikan bakso itu gadis di depannya akan menangis, itulah tebakannya.
Saga menghembuskan nafas panjangnya, tanpa di duga-duga ia menukar baksonya dengan nasi goreng Raisa, semua itu tak luput dari pandangan mereka dan sebagian murid. Bahkan Angkasa yang berada di seberang sana mengepalkan tangannya, cih sekarang ia mempunyai satu saingan.