Hari ini cuaca sangat cerah, langit biru tampak membentang indah
Terkecuali untuk Haruno Sakura, dirinya berdiam diri menatap keluar jendela hotel tempatnya beristirahat
Tampak mata sembab di wajah pucatnya. Tidak ada lagi senyuman di wajah cantiknya itu
"Naruto..." Gumam Sakura pelan dengan setetes air mata yang lolos dari kedua kelopak mata indahnya
Sakura lekas menghapus air matanya dan mencoba mengatur nafasnya saat ponsel pintarnya berdering
"Halo ayah?" Ucap Sakura saat dia menganggat telfon dari sang ayah
"Sakura kau pulang hari ini kan?" Tanya sang ayah
"Iya ayah aku pulang hari ini." Sahut Sakura sambil mendudukkan tubuhnya di atas kasur empuk yang ada di kamarnya
"Baiklah, cepat pesan tiket dan pulanglah." Ucap Kizashi, ayah Sakura
"Iya-iya ayah, aku tutup telfonnya." Balas Sakura lalu mematikan sambungan telfonnya
Dia akan pergi dari kota kelahiran suaminya, rasanya Sakura ingin lebih lama disini
Sembari mengenang masa-masa kecil sang suami
"Aku merindukanmu Anata." Ucap Sakura pelan
Di lain tempat tampak Sasuke berpakaian dengan gagah, dirinya siap menerbangkan pesawat meski banyak pihak yang mengkhawatirkan keadaan Sasuke
Namun Sasuke tetap ingin menerbangkan pesawatnya seolah-olah ingin menunjukkan bahwa kematian istri yang dia anggap penghianat tidak mempengaruhi hidupnya sama sekali
"Tuan apa sebaiknya kau mengambil cuti dulu?" Tanya sang pegawai maskapai kepada Sasuke
Namun hanya di jawab tatap dingin khas Uchiha Sasuke, namun lengan kekarnya di tahan saat Sasuke hendak masuk ke ruang pilot
"Apa kau ingin mengajak semua penumpangmu ikut merasakan dukamu Sasuke-san." itu adalah atasan Sasuke.
Namun tatapan dingin tetap menjadi jawaban andalan Sasuke, lalu dengan cepat sang atasan melepas tangannya yang memegang lengan si bungsu Uchiha itu karena mendapat tatapan mautnya
"berulang kali aku katakan, tidak ada yang perlu di khawatirkan. kenapa kalian tetap saja mengganggu aktivitasku? kalian ini tidak punya kerjaan apa?" mungkin ini adalah kata terpanjang yang pernah Sasuke ucapkan di depan umum
sang atasan menghela nafas pajang
"Baiklah, aku akan memberi kesempatan. tapi kau harus lulus uji coba menerbangkan pesawat ini. aku tidak mau menanggung resiko yang lebih besar karena masalahmu." ucap final sang atasan yang membuat Sasuke mendecih kesal
Namun Sasuke lekas menuju ruang simulasi, istri penghianatnya itu tidak akan bisa mempengaruhi kehidupan normalnya.
Sasuke tersenyum lebar saat dia berhasil menyelesaikan tahan pertama, namun setedik kemudian kupingnya berdengung nyaring, pandangan berputar. kilas balik tentang istrinya memenuhi kepala Sasuke.
tiba-tiba pandangannya terasa buram, sial kepalanya mulai terasa nyeri
"CK, seharusnya aku tidak minum-minum." umpat Sasuke sambil memegang kepalanya. Sasuke turun dengan wajah dinginnya
sang atasan hanya memandang wajah Sasuke lalu menepuk pundak kekarnya pelan
"Aku akan memberikan cuti untuk Anda." ujar sang Atasan sembari meninggalkan Sasuke seorang diri.
Di lain waktu di tempat yang sama Sakura berjalan cepat memasuki bandara, dirinya akan pulang kerumah orang tuanya, dirinya sudah mantap untuk meninggalkan semua kenangan tentang pernikahan mereka di sini, di tempat kelahiran suaminya
namun langkahnya terhenti saat ujung kakinya terbentur dengan cincin berlian yang indah. dirinya menunduk, ingin mengambil cincin yang menggelinding tepat ke dibawah kakinya
saat ingin menyentuh cincin indah itu tangan mungilnya menabrak tangan kekar yang ingin mengambil cincin itu juga
Dengan perasaan yang kaget Sakura lekas mengadah, mata hijau bening itu bertemu lagi dengan mata hitam pekat yang dingin. jantungnya berdegub dengan kencang saat dia bertemu lagi dengan Sasuke
Begitupun dengan Sasuke, dia tidak menyangka harus bertemu dengan orang yang Sasuke tak tau mengapa dia sangat membencinya
Sakura hendak pergi saat dia rasapun tidak ada yang harus di bicarakan. namun langkahnya terhenti saat Sasuke berkata sesuatu kepadanya
"Kau memang pecundang ternyata." ucap Sasuke yang membuat Sakura seketika membatu
"Apa kau menerima dengan begitu saja saat kau tau suamimu berselingkuh dengan istriku? apa kau akan pulang dengan perasaan lega karena kau sudah bertemu dengan keluarga suamimu yang bahkan menghina dirimu?" lanjut Sasuke yang membuat Sakura mengepalkan kedua tangannya
Sakura lekas membalikkan badannya
"Ya, akan ku lakukan. Setidaknya aku tidak seperti dirimu yang berpura-pura membenci istrimu padahal kau sangat mencintainya. Sangat-sangat mencintainya." Balas Sakura yang membuat amarah Sasuke membuncah
kaki panjanganya lekas menuju Sakura dan kini hanya berjarak beberapa centi dari wajah cantik Sakura. mata hitam legam itu menatap penuh kebencian ke arah mata hijau yang memancarkan kekesalanya
"Tau apa kau tentang diriku?!" tanya Sasuke pelan namun penuh penekanan
"Siapapun bisa tau hanya dengan melihat dirimu Tuan." jawab Sakura tak kalah sinisnya
"Biar kuberi tau satu hal yang mungkin kau tak akan bisa menyadarinya bahwa yang menipu diri sendiri itu adalah dirimu. kau yang menipu dirimu sendiri dengan membenci istrimu. kau tidak membencinya kau hanya kecewa pada istrimu karena kau merasa kau sudah berikan semuanya untuk membahagiakan istrimu." Sambung Sakura dengan kekesalan yang membuncah
Sasuke yang mendengar semua perkataan Sakura terpatung, rasanya tubuhnya kaku tidak bisa di gerakkan apalagi bibirnya. dirinya hanya terus menatap punggung mungil Sakura yang perlahan menghilang
kini rasanya dadanya terasa nyeri, apa benar yang di katakan oleh wanita berambut pink itu, sial
semuanya rasanya tidak adil, itu yang saat ini mereka rasakan. Sasuke merasa sangat tidak adil, semuanya sudah di berikan oleh Sasuke untuk Hinata, istrinya. tapi mengapa istrinya tega menghianatinya dirinya. sementara Sakura sesekali mengusap lelehan air mata yang lolos dari kedua belah matanya
ini seperti mimpi buruk yang mereka ingin lekas bangun dari tidurnya. entah mengapa takdir meraka sekejam ini.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
Hai<3, tetap dukung aku yaaaaa. seee you di chap berikutnyaaaa <3
KAMU SEDANG MEMBACA
ENDLESS LOVE
Fiksi PenggemarEntah takdir apa yang menjebak Uchiha Sasuke dan Haruno Sakura. entah kesalahan apa yang mereka lakukan di kehidupan mereka sebelumnya sehingga mereka harus merasakan sakit yang luar biasa di kehidupan mereka sekarang ini. bisakah seorang pria dan...