Trance

45 6 5
                                    

"ARGGGGHHHH!!!!" geraman yang cukup keras menggema sampai terdengar ke depan sekolah. Asalnya dari kelas X IPS 2 yang tak jauh dari posisi Haikal dan Zayn.

"Apaan tuh?" Zayn berjinjit melihat di antara kerumunan siswa yang menghalangi pandangan di depannya karena penasaran.

"Udah gak usah kepo, bentar lagi pelajaran bu Maya, jangan sampe telat!" larang Haikal.

---

"Vio! Vio sadar Vio!" tubuh siswa yang dipanggil-panggil Vio itu tampak tergeletak lemas. Sama sekali tak bergeming ketika si ketua kelas mengguncang-guncangkan tubuhnya.

Karena panik, terpaksa ketua kelas menampar pipinya agak keras.

PLAK

Tiba-tiba Vio melotot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba Vio melotot.

"GRAAAAAAH!!!"

"KYAAAA!" para siswi refleks menjerit ketakutan.

"Tenang semuanya, jangan panik!" Ujar guru sejarah menenangkan, padahal dari raut wajahnya justru malah dirinya sendiri yang panik. Jujur saja, sejak lima belas tahun mengajar baru kali ini dia harus menghadapi murid yang kerasukan.

Kretek

Kretek

Terdengar suara gemeretak tulang yang berasal dari gerakan sendi leher dan pergelangan tangan Vio.

"Aing maung! RAWR!!!" Aumnya tiba-tiba, lantas mulai merangkak ke tengah kelas. Tubuhnya meliuk-liuk seperti ular, entahlah sebenarnya hantu macam apa yang merasukinya? Apa jangan-jangan siluman multispesies? Para siswa mulai berbisik-bisik.

Grep!

"AWW!"

Dalam satu kali pukulan di tengkuknya dari sang wakil ketua, Vio langsung ambruk tak sadarkan diri.

"Bagus, sekarang amankan dulu ke UKS," titah pak guru.

-
-
-

Tubuh Vio terbaring di atas ranjang UKS, kelopak matanya mengerlip ketika cahaya mulai masuk menelisik ke dalam netranya. Penglihatannya disambut oleh wajah ketua kelas yang tadi menamparnya, "Vio, lo udah siuman?"

"Kasih minum, kasih minum!" timpal sang wakil.

Vio bangkit lalu menggenggam segelas air putih yang disodorkan padanya, perlahan ia meminumnya hingga habis. "Slurp, ahh..." Ia memegang tengkuknya yang lumayan nyeri. "Gimana? Berhasil?"

"Berhasil, ujian ditunda jadi minggu depan!" Ujar ketua kelas antusias.

Mereka bertiga saling tos.

"Keren juga akting lo Vio."

"Oh, jelas," tukas Vio bangga.

"Keren apaan, kaya kerasukan macan biskuat," ejek si wakil tak setuju.

MYSTIQUE (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang