That Will Never Be Me

793 44 11
                                    

Perhatian: setiap tanda titik tiga menunjukkan perbedaan waktu dalam tahun maupun semester. Setiap garis strip tiga menunjukkan perbedaan waktu pada semester yang sama.

I would recommend listen to this music in loop mode when reading this chap

Enjoy!

--ooo--

Pertama kali kenal dengannya adalah saat kami berada di satu kelas yang sama. Aku tidak begitu tahu dan ingat tentang dia. Aku masih tidak peduli siapa saja teman kelasku karena pikiranku terus melayang memikirkan hal lain.

Aku baru ingat namanya beberapa hari kemudian, saat Ino menanyakan tentang dia kepadaku. Pria yang duduk ketiga dari depan bagian dekat pintu. Namanya Uchiha Sasuke dari SMP Tokyo J, duduk bersama Uzumaki Naruto dari sekolah yang sama. Beruntungnya.

Itu yang datang dipikiranku pertama kali saat tahu tentangnya.

Ino memintaku untuk memperhatikannya, memberitahunya apa saja yang dilakukan lelaki itu. Aku mengiyakan dengan mudahnya.

Seharusnya aku menolak permintaan Ino.

---

Aku menyukai Sabaku Gaara dari kelas 1-6. Dia pendiam tapi terkadang jahil ke orang-orang disekitarnya. Tawanya sangat syahdu ketika di dengar. Aku tidak mengerti dengan jelas bagaimana sifat Gaara sebenarnya. Aku terpana karena wajahnya sejak pertama kali melihatnya dan tahap selanjut adalah aku harus menyukai sifatnya juga. Tapi sayang aku tak punya teman di kelas 1-6 dan aku tidak bisa memperhatikannya terus menerus.

Maksudku, aku sudah beberapa kali ketahuan olehnya. Beberapa kali kami terus bertatapan. Pertama kali kami bertatapan di koridor aku langsung membuang muka, kedua, dan ketiga kali aku memaksa kepalaku untuk terus diam menatapnya meski dia sedang menatapku.

Pernah sekali kami bertatapan lama, aku kira dia mendatangiku dan menanyakan tentang tatap-menatap ini. Tapi baru dua langkah dia berjalan, temannya memanggil, dan Gaara tidak jadi menghampirikuㅡatau mungkin ini hanya aku yang terlalu percaya diri.

Pokoknya sudah dua bulan setengah ini aku menyukai dan memperhatikan Gaara tapi tidak banyak hal yang aku ketahui tentangnya. Berbeda dengan Uchiha Sasuke.

Aku tahu Ino menyukai karena ketampanannya, alasan yang sama dengan aku yang menyukai Gaara. Awalnya, aku menyangkal ketampanan Sasuke, maksudku aku tidak ingin lelaki yang kusuka kalah tampan dengannya. Secara fisik, Gaara tampan, manis, dan imut. Satu hal kemiripan yang ada pada Gaara dan Sasuke adalah mereka sama-sama memberikan sinyal jangan dekati aku!

Ini yang aku tak mengerti dari Gaara. Jika bercanda dia tampak mudah didekati tapi saat mata hijaunya menatap lurus dengan bibir datarnya, dia seperti orang apatis. Aku kenal beberapa orang yang mukanya dapat dibilang sinis meski bukan itu maksud mereka. Mungkin hal yang sama terjadi pada Gaara.

Aku terlalu bertanggung jawab atas tugas yang Ino limpahkan kepadaku sampai akhirnya aku kalah. Perlahan-lahan aku mengakui ketampanan Sasuke. Memperhatikan Sasuke dalam diam menjadi sebuah kegiatan tak sadar yang terus ku lakukan. Memandangnya bertangkup dagu sambil menatap papan tulis dengan datar, menguap ketika Sasuke menguap, dahinya yang berkerut setiap pelajaran fisika, terkesima melihatnya memakai jas lab, tersipu ketika melihatnya tersenyum.

Aku kalah.

Aku menyukai Sasuke.

Aku menjadi begitu sensitif terhadap keberadaan lelaki itu. Aku bisa mengetahui punggungnya meski aku berada lima belas langkah darinya saat berjalan ke sekolah. Melihat siluetnya ketika di lorong kelas, lapangan, atau dimana pun lelaki itu berada. Ku pikir, ini akan menjadi masalah karena sahabatku juga menyukainya. Kini aku yang antusias setiap melihatnya, melaporkan foto rahasia yang ku dapatkan kepada Ino. Lalu Ino mengatakan Shimura Sai dari kelas 1-5 tampak menarik dan manis, memiliki kemiripan dengan Sasuke tapi tampak lebih mudah di dekati.

Sasuke-Sakura One ShotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang