3. hyunjin (2)

1.1K 99 6
                                    

Terhitung sudah tiga hari ini hyunjin tidak melayani pelanggannya seperti biasa.

Bukan karena tidak ada yang menyewa, melainkan justru ia disuruh oleh sang ayah untuk beristirahat sejenak dalam waktu tiga hari guna membersihkan diri sebelum kembali melayani pelanggan yang akan menyewanya nanti. Hyunjin tidak bisa protes atau dirinya akan berakhir menyedihkan.

"Cepat bereskan barang-barang mu. Ada pelanggan yang harus kau layani."

Hyunjin tersentak dari acara berbaringnya. Ia sedikit terkejut begitu sang ayah memasuki kamarnya dan menyuruhnya.. Apa tadi? Bereskan barang-barangnya? Dia di usir?

"M-maksudnya ap-"

"Jangan banyak tanya atau membantah. Apalagi jika aku mendengar kau kembali melakukan kesalahan." adalah penjelasan dari sosok ayahnya yang dijawab anggukan singkat.

Ia lantas mengambil barang keperluannya untuk dikemas dalam tas sedang. "Kau diminta datang ke alamatnya, jadi kalian tidak akan melakukannya di Red house." jelas pria itu memberitahu.

Yang muda mengangguk paham. Tidak buruk. Terlalu sering bermain di Red house; tempatnya bekerja membuat hyunjin bosan akan pemandangan suram disana. Baiklah itu artinya dia diminta untuk datang langsung ke sebuah tempat. Hotel? Entahlah, dia pun gak tau.

Memangnya kemana lagi kalau bukan?

* * *

"Selamat siang tuan, anda sudah selesai?" tanya seorang pemuda yang ditugaskan untuk menjemputnya.

"Sudah"

"Mari saya bawakan tasnya"

"Eh, enggak us-"

"Gakpapa. Ini perintah"

Hyunjin mana bisa protes saat lelaki itu mengambil alih tasnya yang tidak seberapa. Padahal dia bisa bawa sendiri.

* * *

"Loh, kita ngapain kesini?" bingung hyunjin begitu mobil yang membawanya memasuki area rumah sakit. Dia gak sakit bdw.

"Gakpapa cuma sebentar aja. Ini juga perintah dari tuan saya."

Ck.

Hyunjin memelas. "Udah gue bilang gak usah formal begitu! Panggil lo gue aja biar gak canggung. Atau.. Aku juga gak masalah, yang pasti jangan saya kamu" katanya, protes.

Pemuda satunya hanya tersenyum kecil. "Yang ada aku yang dimarahin nanti" ujarnya tak melunturkan senyum. Manis banget, hyunjin suka. Dia juga baru tau kalau pemuda di depannya ini lebih muda dua tahun darinya. Lucu, namun kemudian ia teringat sesuatu.

"Kenapa?" tanya yang muda saat menyadari perubahan sikap hyunjin.

"Gakpapa kok. Jadi sekarang mau ngapain?"

"Kamu akan tau nanti. Ayo ikut masuk."

-

"Silahkan masuk"

"Oh, sudah datang rupanya?" sapa seorang dokter dengan ramah begitu melihat tamu yang ditunggunya sudah tiba.

Hyunjin tidak tau apa-apa. Ia sempat berpikir; Apa dokter ini yang akan menjadi tuannya? Dia hanya diam memperhatikan sampai si pemuda yang bersamanya tampak membicarakan sesuatu dengan sedikit berbisik.

All about HyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang