12. Sorry, I love you

956 61 35
                                    

Hello, im Backkk!

Disarankan bacanya pelan" aja ya, ikuti tanda baca. Tapi kalo gak mau juga ggp

Happy reading! 🤗
















"Aiguu... mwoya?"

"Apa yang mereka lakukan?"

"Mereka sudah gila?"

"Memalukan sekali."

"Fel..."

"Huh? Omo, joesonghamnida. Sepertinya ada sedikit kesalahan, maafkan saya" ia segera mengotak-atik laptopnya dan berusaha mengalihkan presentasi.

"Apa apaan itu? Apa kalian berniat mempermalukan perusahaan kalian sendiri?"

"Ne?"

"Bagaimana bisa kalian meyakinkan kami jika potensi kinerja kalian buruk seperti ini? Benar benar memalukan!"

"Maaf tuan, sepertinya memang ada kesalahpahaman."

"Kesalahpahaman?" Seorang pria paruh baya berujar penuh penekanan.

"Kalian memperlihatkan sendiri bukti penggelapan dana yang dilakukan oleh perusahaan kalian. Bagaimana kami bisa salah paham?"

"Itu.."

"Atau sebenarnya kalian juga ingin menjebak kami dalam kerjasama yang kotor ini? Sulit dipercaya, perusahaan kalian tidak pernah se ceroboh ini saat bekerja. Ada apa dengan divisi pekerja mu, tuan Lee?"

Lelaki yang disebut tuan Lee itu pun menatap lawan bicaranya dengan tatapan yang sulit diartikan. Sudut bibirnya sedikit terangkat sebelum menjawab pertanyaan tersebut.

"Seperti yang saya katakan, saya rasa ada kesalahpahaman dengan—"

"Siapa.. orang yang bertanggung jawab atas kekacauan ini?" Pria petinggi lainnya mendadak bertanya.

Seketika semuanya terdiam.

Namun dibalik ketegangan itu, seorang pemuda tengah menelan ludahnya gugup. Tangannya di bawah meja gemetar, meremas celana bahan yang dikenakan.

"Saya," ia pun memutuskan mengangkat tangan dan menatap para petinggi dengan tenang. Tepatnya berusaha bersikap tenang.

"Kamu cukup berani ternyata."

"Maafkan saya sebelumnya, tapi kita sudah berusaha semaksimal mungkin dan juga sudah melakukan pengecekan ulang untuk pengerjaan ini. Jadi saya rasa ada sedikit kesalahpahaman. Maafkan saya," cecarnya menjelaskan setenang mungkin.

"Berusaha seperti apa yang kamu maksud? Apa itu mempermalukan perusahaan? Atau berusaha dalam menjebak kami?"

"Tidak! Sama sekali tidak ada pemikiran seperti itu. Kami melakukan semua yang—"

"Tuan Kong, anda sudah keterlaluan! Jaga ucapan anda."

"Kalau begitu... kenapa tidak kamu tanyakan sendiri padanya kenapa dia berniat merusak citra dan tata krama perusahaan mu? Apa seburuk itu-"

"Itu urusan saya. Anda tidak perlu ikut campur"

"Benar. Kami sama sekali tidak berniat untuk ikut campur. Tapi... kalau aku boleh menyarankan, ada baiknya jika kamu mengajarkan padanya bagaimana cara bekerja dengan baik atau jika tidak perusahaan mu akan hancur nantinya."

"Sebaiknya tutup mulut anda." ujarnya menatap marah dan juga nyalang dengan rahang mengeras.

Pria tua itu tersenyum menjatuhkan. Ia segera berdiri dari tempat duduknya lalu merapikan pakaiannya seakan baru saja terkena debu.

All about HyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang