5. Wants a baby

1.6K 91 5
                                    

Happy reading! 🤗





-


Ting!

"Kak Minho, kamu lagi sibuk nggak?"

Minho menoleh pada ponsel miliknya yang dia letakkan di dekat berkas kerja. Layarnya berkedip beberapa kali hingga menampilkan pesan dari sang suami.

Tangannya terulur untuk meraih benda pipih itu sebelum dibuka. Dan seketika jemarinya bergerak langsung mengetik balasan.

"Kenapa sayang?"

"Kamu lagi sibuk? Aku ganggu kamu gak?"

"Enggak kok. Kebetulan lagi break sebentar. Kenapa? Ada yang mau kamu omongin?"

"Iya.."

"Yaudah. Telfon aja ya?"

Minho kirimkan pesan itu sebelum beralih menekan tombol video call. Menunggu beberapa saat namun kemudian sambungan ditolak. Agaknya buat dia mengernyit.

Kenapa ditolak?

Tapi tak lama suaminya menelpon balik.

"Halo hyunjin. Sayang, kenapa panggilan videonya ditolak? Aku mau sambilan liat kamu" ujarnya begitu panggilan telfon tersambung.

"Hng.. gakpapa, aku cuma mau ngomong sebentar aja." jawabnya diseberang sana.

"Oh. Yaudah, terserah kamu. Jadi mau ngomong apa, hm?" tanyanya lembut. Ia merebahkan punggungnya pada kursi kebesarannya.

Hening sejenak.

Di seberang sana, Hyunjin tampak menimbang apa yang ingin dia sampaikan. Sampai suara yang tua menyadarkannya.

"Tadi mama tanyain aku lagi perihal anak. Aku... aku harus gimana kak? Apa aku bilang aja ya, kalau aku-"

"Jangan."

Jantung yang muda hampir copot dengar ucapan tegas suaminya itu. "Kita masih bisa untuk punya anak kok. Kita kan juga lagi usaha. Soal Mama, nanti biar kakak yang jelasinnya"

"Tapi..."

"Hyunjin," tegurnya pelan. Ia lantas memijat keningnya. Merasa sedikit pening.

Lagi, Hyunjin kembali laporan soal mamanya yang terus menuntut mereka perihal anak. Well. Ini bukan kali pertama.

"Hiks, aku... aku juga pengen punya baby kak. T-tapikan belum dikasih. Atau memang gak bisa sama sekali."

"Hyun... sayang, hei. Kita kan udah pernah bicara soal ini. Kamu harus inget kata dokter Minhyuk, kalau ada kemungkinan kamu bisa hamil. Kakak juga gak masalah kalau ternyata nantinya kamu gak bisa hamil. Tapi mau ya, kita tunggu sebentar lagi?" bujuknya hati-hati.

Minho tak ingin sedikitpun melukai perasaan suaminya itu. Dia pun bisa dengar suara isak tangis yang berusaha diredam.

Bukan hanya Hyunjin, Minho pun juga sangat menginginkan seorang anak. Memangnya pasangan hidup mana yang tidak menginginkan adanya seorang anak?

"Tapi sekarang udah hampir lima tahun kak. Lima tahun! Kayaknya tuhan memang gak izinin aku buat punya anak. Apalagi aku laki-laki, kemungkinan nya kecil. Aku mau nyerah aja rasanya."

Minho yang tadinya setengah rebahan di kursinya seketika terduduk tegap. Menahan diri agar tidak meloloskan emosi. Dia benar-benar emosional jika sudah menyangkut Hyunjinnya.

Bersamaan dengan itu seorang sekretaris Minho masuk ke dalam ruangannya. Pintunya dibuka pelan karena takut mengganggu. Bdw, dia sudah coba ketuk pintunya beberapa kali.

All about HyunhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang