Taehyun merasa sangat gugup. Hari ini adalah waktunya evaluasi bulanan untuk para trainee. Nanti sore peringkatnya akan dipajang di papan peringkat yang pernah Yeonjun tunjukkan ke Taehyun saat ia baru saja menjadi trainee.
"Aku sangat gugup. Bagaimana ini?"
Seperti biasa setelah berlatih dance, Taehyun dan Yeonjun akan pergi ke kafetaria.
"Tenanglah, itu masih nanti sore."
"Kakak tidak gugup?"
"Sedikit. Tapi aku pikir semuanya akan baik-baik saja. Aku yakin dengan usahaku selama ini. Kau juga harus yakin dengan usahamu Taehyunie. Kau sudah berlatih sangat giat! Kau baru satu bulan menjadi trainee tapi sudah berkembang sangat banyak. Percayalah kalau semua akan baik-baik saja."
Taehyun menarik nafasnya perlahan lalu mengehmbuskannya. Memikirkan perkataan Yeonjun, dan mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
"Aku pasti bisa. Aku sudah berjuang."
Kalimat itu akan selalu Taehyun ucapkan dalam batinnya saat ia merasa resah dan kurang percaya diri.
"Terima kasih, kak. Aku sudah merasa lebih baik dari tadi."
"Bagus, sekarang ayo makan karena pesanan kita sudah sampai."
Setelah selesai makan, Taehyun dan Yeonjun hanya berdiam diri di depan ruang rekaman. Mereka akan merekam sesuatu untuk di serahkan kepada bu Kim nanti.
"Kau merasa gugup lagi?"
"Eum... sedikit"
Jari-jemari Taehyun tampak bertaut. Yeonjun meraih pergelangan tangan Taehyun dan mengusapnya perlahan.
"Tenang lah, semuanya akan lancar."
Tanpa mereka sadari sejak tadi ada seseorang di sekitar mereka yang nampak tidak suka dengan interaksi keduanya.
"Cih, lancar katanya? Baiklah, akan ku persulit kau kali ini, Kang Taehyun."
⭐
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya Taehyun dipersilahkan masuk ke dalam untuk merekam.
"Semangat! Aku akan menunggumu di sini." Ucap Yeonjun.
Taehyun mengangguk lalu segera masuk ke dalam ruangan.
"Kau bisa mulai dalam hitungan ke tiga." Ucap seorang staff yang bertugas untuk menginstruksi di dalan ruangan.
Taehyun mengangguk singkat.
"Siap?"
"Satu"
"Dua"
"Tiga"
Click
Arrgghh
Bukan mesin rekaman yang menyala, namun justru lampu ruangan yang tiba-tiba mati.
"Kang Taehyun?!"
Staff yang ada di dalam tadi juga tak kalah terkejutnya. Ruangan staff tersebut dengan ruang rekaman hanya dibatasi oleh kaca, tapi memiliki akses pintu yang berbeda.
Staff itu langsung keluar dari ruangannya dan membuka pintu ruang rekaman. Keadaan di dalam sangat gelap. Yeonjun yang melihat itu pun hanya bisa kebungungan sendiri. Apa yang terjadi?
KAMU SEDANG MEMBACA
STAR
Fanfiction"aku ingin menjadi bintang" Note: Walaupun cerita ini terinspirasi dari kisah hidup Taehyun dan member txt yang lain, tapi cerita ini fiksi ya guys... Happy reading!!