16. Soobin

105 21 1
                                    

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Taehyun tak menjawab, anak itu nampak kesulitan bernafas. Beomgyu jadi semakin panik.

"Astaga... Ayo ku antar ke kamarmu." Beomgyu membantu Taehyun berdiri lalu memapah anak itu perlahan.

"Duduklah dulu. Akan ku ambilkan air sebentar."

Taehyun menurut saat Beomgyu membawanya ke kamar dan mendudukkan dirinya di atas kasur. Terkunci di gudang yang pengap itu membuat Taehyun lemas karena kehabisan oksigen.

"Minumlah perlahan." Beomgyu memberikan segelas air kepada Taehyun.

"Terima kasih," lirih Taehyun.

"Apakah masih sesak? Mau ke klinik saja?" Beomgyu mendudukkan dirinya di samping Taehyun.

Taehyun menggeleng. "Tidak perlu."

Cklek

"Apa yang terjadi?" Yeonjun masuk dengan raut muka yang panik.

"Kemana saja kau tadi?"

"Kak Yeonjun tenang dulu."

Yeonjun lantas duduk di tepi kasur Taehyun, menggeser posisi Beomgyu sampai anak itu hampir oleng ke samping.

"Ish... Kak Yeonjun menyingkirlah, aku hampir jatuh!"

"Aku kan ingin melihat Taehyun."

"Kan bisa dari situ saja. Tidak perlu ikutan duduk dan menyingkirkanku seperti ini..." Beomgyu merengek kesal.

"Suka-suka ku dong. Ini kan kamarku."

"Yaakkk..."

Taehyun tambah pusing rasanya melihat dua makhluk di depannya itu.

"Apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini?" Tanua Yeonjun lembut sambil mengusap rambut Taehyun.

Taehyun nampak ragu untuk menjawab. Terkunci di ruangan yang pengap dan gelap dalam waktu yang cukup lama sampai kehabisan nafas membuat rasa traumanya kembali. Taehyun merasa takut, sungguh.

"Sudahlah, kak. Biarkan Taehyunie istirahat dulu, ia masih terlihat ketakutan," ucap Beomgyu yang mengerti keadaan Taehyun.

Yeonjun pun akhirnya mengagguk pasrah. "Hmm, baiklah... Kau mau makan ramen mu dulu? Masih hangat kok."

Taehyun menggeleng pelan.

Yeonjun menghela nafas perlahan. Ia membantu Taehyun untuk berbaring dan menarik selimut anak itu sampai sebatas dada.

"Tidurlah. Jangan takut, aku tidak akan pergi kemana-mana."

Taehyun memejamkan matanya nyaman karena Yeonjun yang mengusap kepalanya lembut bak seorang ibu yang menidurkan anaknya.

Yeonjun tersenyum lega melihat Taehyun yang sudah menyelam di alam mimpi. Ia kemudian menoleh pada Beomgyu yang juga tidur di kasur miliknya. Sepertinya malam ini Yeonjun harus mengungsi.

Beomgyu menguap lalu merenggangkan otot-otot tubuhnya agar lebih rileks. Beomgyu melihat Taehyun masih memejam nyaman di tempatnya. Sementara Yeonjun entah kemana, Beomgyu tak menemukan keberadaan si paling tua itu, padahal seingatnya sebelum ia ikut tertidur Yeonjun masih ada di dalan kamar.

Beomgyu melangkahkan kakinya ke kamar mandi untuk membasuh muka dan malah mendapati pintu kamar mandi yang dikunci dari dalam. Beomgyu juga mendengar suara gemercik air, sepertinya Yeonjun sedang berada di kamar mandi.

STARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang