Bertemu dengan Gus tembok

48 7 0
                                    

Drring Drring

Suara dering berbunyi dari alarm milik Azella, sang empu terbangun dari tidurnya tak lupa dia membereskan tempat tidur nya yang terlihat seperti kapal pecah, yaa memang pada dasarnya Azella ini sifatnya kaya reog

Ia pun bergegas menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan berwudhu

Setelah selesai dengan aktivitas nya tersebut ia pun melaksanakan shalat subuh dua rakaat lalu di lanjutkan dengan murojaah hafalannya biar tidak lupa

Sesudah murojaah Azella pun turun kebawah menemui maminya yang sedang memasak

"Assalamualaikum mami selamat pagi" salam Azella kepada maminya

"Wa'alaikumussalam" jawab maminya "oh iya kamu siap-siap habis ini keluarga calon suami kamu akan datang, mau fitting baju sama cari undangan" ujar maminya panjang lebar

"HAH!" Beonya "s-sekarang?!" Ucapnya terbata-bata

"Iya lah Minggu depan kamu akan menikah nak" ujar maminya

"HAH MINGGU DEPAN, YANG BENER AJA MI!" teriak Azella

Maminya yang mendengar itu pun terlonjak kaget "Astaghfirullah Azella pelanin suara kamu, suara wanita itu aurat, nanti kalau seluruh desa denger suara kamu gimana" ujar mami memberitahu

"Habis nya mami bikin Azella kaget, masa iya nikah nya Minggu depan"

"Biarin, lebih cepat lebih baik" ujar maminya

"Ck iya deh, Azel naik ke atas mau mandi" izin Azella yang dibalas anggukan oleh maminya

***
Ting tong

"Bi Siti tolong bukain pintunya" ujar mami Fidah agak keras

Bu Siti pun menuju ke pintu lalu membukanya

Ceklek

"Assalamualaikum" ujar seorang wanita yang tak lain ada calon besannya mami Fidah dan papi Danish

"Wa'alaikumussalam" jawab bi Siti "Bu nyonya ini keluarga calon suaminya non Azel udah sampe" teriak bi Siti

"Iya kamu suruh duduk dulu bi" teriak mami Fidah dari arah dapur

"Silahkan duduk" titah bi Siti

Rombongan keluarga calon suami Azella pun masuk kedalam dan mendudukkan bokong mereka di sofa

"Ingin minum apa bu pak?" Tanya bi Siti sopan

"Teh aja" ujar seorang wanita dengan senyuman yang menawan

"Baik Bu" ujar bi Siti sambil meninggalkan ruang tamu dan menuju ke dapur

"Eh kalian sudah sampai" ujar papi Danish dengan senyuman hangatnya

Papi Danish dan mami Fidah pun ikut duduk di sofa bersama keluarga calon suami Azella

"Kalian sampe jam berapa?" Tanya papi Danish

"Jam 8, putri kamu kemana dan?" Tanya seorang laki-laki yang tak lain adalah kyai Assegaf

"Dia lagi diatas, saya panggilin dulu" ujar mami Fidah undur diri

***
Di sebuah kamar yang bernuansa pink dan biru pastel terlihat seorang gadis cantik yang sedang berkutat dengan alat-alat make-up nya, yang tak lain adalah Azella Nur Fakhira Al-faradish

Tok Tok

"Assalamualaikum Fakhira tolong buka pintunya ini mami" ujar maminya sambil mengetok-ngetok pintu

Azella yang mendengar suara maminya langsung membuka pintu

"Wa'alaikumussalam mami, btw Fakhira Saha?, Disini ga ada makhluk yang bernama Fakhira" ujar Azella mencibir maminya, maminya ini sangat suka memanggilnya Fakhira padahal namanya Azella

"Iya deh Azel anak mami yang paling mami sayangi ketimbang Abang Arka, udah siap belum dandannya?, Di tungguin calon suami kamu tuh di bawah" ujar mami sambil mengedipkan sebelah matanya

Azella hanya bisa melototkan matanya melihat apa yang diucapkan maminya "udah selesai nih"

Setelah melakukan percakapan antara mami dan Azella, mereka pun turun kebawah

***
"Siapa tuh yang cariin anaknya mami Fidah?" Ujar mami Fidah

"Eh nak Azel calon mantunya ummi Zahra" ucap nyai Zahra membalas ucapan mami Fidah

Azella pun melototkan matanya terkejut "hah u-ummi Zahra? Jangan-jangan calon suami aku Gus Aril lagi, mampus mau kawin sama tembok" batin Azella

"Duduk dulu zel" titah maminya

Azella pun duduk di samping Gus Aril, jangan tanya kan lagi keadaan jantung nya gimana "duh jantung please jangan berdebar mulu" batinnya

"Kamu sudah tau kan calon suami kamu? Ganteng bukan" tanya papi Danish yang terlihat seperti menggodanya

Azella hanya bisa tersenyum kikuk "ck papi ini kenapa sih? Hobi banget goda anaknya, untung ga ada si arka, mereka kan se frekuensi" batinnya

"Sedang memikirkan apa kamu zel?" Tanya maminya

"Oh Azel lagi hafalin rumus mtk yang di ajarin ustadzah iro" ujar Azella ngarang "duh maafin Azel ya Allah, ustadzah iro juga karena udah bohong"

"Ril diem melulu kamu, bicara dong" ucap kyai Assegaf sambil menyenggol sang putra

Gus Aril pu hanya bisa tersenyum tipis saking tipis syaiton bahkan ga bisa melihat

"Ummi udah lihat-lihat baju yang kayaknya cocok buat kalian berdua" ujar maminya sambil memberikan majalah bergambar baju pernikahan ke Azella

Azella pun mengambil majalah dari calon uminya, lalu dia melihat-lihat, dan ada satu gambar baju yang menarik perhatian Azella

Baju itu berwarna pink keputihan dengan Payet yang berbentuk kupu-kupu, Azella pun melirik kearah Gus Aril siapa tau dia peka

Gus Aril yang merasa dilirik pun menoleh, tapi tatapannya masih menunduk "Saya ngikut aja" ujar nya dengan ekspresi yang datar

"Udah ketemu pilihannya?" Ujar umi Zahra, sini biar umi lihat

Azella pun memberikan majalah tersebut ke uminya

"Wahh Azella pilihan kamu bagus banget" umi Zahra terkesima dengan pilihan calon mantunya "jadi fix ya kita beli yang ini" lanjutnya

"Undangannya gimana zah?" Tanya mami Fidah

"Ini saya punya empat pilihan, Azel kamu pilih aja yang nomer berapa" ujar umi sambil memberikan contoh undangan ke Azella

Azella pun melihat contoh undangan pernikahan nya, dia tertarik dengan undangan bernomer dua, warna undangan tersebut pink pastel pantas saja dia tertarik, pada dasarnya dia menyukai warna pink dan biru pastel

"Azella suka yang nomer dua" ujarnya sopan

"Ya udah kita pesan yang nomer dua yaa" ujar umi Zahra

"Kita pamit dulu ya ini juga cuacanya mendung kayaknya mau hujan" ujar kyai

"Iya, kita pamit dulu Assalamualaikum" salam umi Zahra undur diri

"Wa'alaikumussalam" ujar mami papi, dan Azella bersamaan

***
TBC...
.
.
.
Sorry kalau lama updatenya tandai kalau ada typo ya!

Azella dan Gus Aril (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang