7. ENDS WITH SHAME

2K 231 30
                                    

WHATEVER IS BEGUN WITH
ANGER ENDS WITH SHAME.

Bertubuh jangkung dan sedikit kekar di beberapa bagian, jika kau lihat sekilas, niki terlihat begitu dewasa, nyatanya ia baru berumur 203 tahun—yang dimata iblis termasuk muda.

Niki terlahir dengan sayap hitam yang mungil, seiring dia beranjak dewasa kekuatannya tumbuh dengan begitu lambat, dahulu kala niki sudah memasuki fase pesimis—ia tidak yakin ia bisa bertambah kuat lagi.

Sampai ia bertemu dengan tuannya.



Entah bagaimana jungwon berakhir duduk di pembatas balkon bersama niki, kaki mereka mengayun diudara, angin meliuk meniup kaki mereka yang semakin lama semakin dingin—yang mana bukan masalah untuk niki karena ia adalah seorang iblis.

"Aku ingin pulang" jungwon memecah keheningan, matanya menatap langit dengan kosong "aku tidak tahu kenapa tuanmu ingin menahanku disini"

Niki menatapnya, walaupun tak melihat—jungwon bisa merasakan tatapan niki yang menyorotnya dengan iba.

"Aku tidak seharusnya mengatakan ini tapi—"

"—itu bukanlah rumahmu jungwon"

"Jadi ini rumahku?"

Niki menggeleng, "kau berasal dari tempat yang indah. Underworld mungkin masyur, namun neraka tetaplah neraka"

"Aku tidak mengerti" jungwon menipiskan bibirnya "apa tuanmu memperbolehkanmu untuk memberi tahu lebih banyak?"

"Tidak—" Seolah tercekik, niki tercekat ditengah ucapannya. Tiba tiba Ia menatap jungwon dengan horor. "Tuanku telah tiba! Kembali ke ranjangmu!"

Jungwon berlari terbirit melintasi ruangan yang begitu luas, ia melompat keatas tempat tidur kemudian menumpuk dirinya ditengah lapisan lapisan selimut dan bantal—bersembunyi, karena kini ia juga mulai merasakan keberadaan sang iblis.

Pintu terbuka dengan lambat, jungwon mengintip dari celah selimut. Ia melihat niki melaporkan beberapa hal kepada sang iblis sebelum mereka berdua kini ditinggalkan berdua.

Jungwon bisa merasakan sisi tempat tidur diduduki seseorang, ia menelan air liurnya gugup, kini apa?

"Kau sudah bangun?" Nada itu terdengar begitu halus. Sekilas membuatnya sedikit percaya, jadi jungwon menyembulkan kepalanya keluar, ragu ragu diliriknya sang iblis.

"Sudah..."

Iblis itu tersenyum, begitu manis.

Mereka diam dalam waktu yang lama, walaupun tak menghadapnya, jungwon bisa lihat wajah sang iblis yang terpahat sempurna.

Mungkin jungwon salah, namun entah kenapa sikap sang iblis sedikit berbeda.

"Apa kau menyukai underworld?"

"Hum?" Jungwon menengok "underworld indah, namun aku ingin kembali ke bumi"

"...aku mengerti" balas sang iblis "namun kau harus menunggu sampai tubuhmu terbangun"

"Oh—tunggu tuan, apa..." jungwon berpikir singkat sebelum memuntahkan pertanyaannya "apa tuan tau darimana aku berasal?"

Hening, perlahan jungwon melirik sang iblis yang menoleh kearahnya dengan senyum "tentu saja kau berasal dari bumi"



Jungwon meringkuk didalam balutan selimutnya, dari jendela bisa ia lihat langit underworld yang mulai petang. Entah berapa lama ia sudah ditinggalkan sendiri disini, kapan ia akan bangun?

Apa jungwon ditipu?

Bagaimana kalau ia tak akan bangun dari mimpinya?

Rasa cemas mulai menganggu hatinya, jungwon bangkit dari ranjang kemudian mengendap endap menuju pintu yang ia yakini sebagai akses keluar dari sini.

Dan oh.

Ketika pintu dibuka ia disambut parit sedalam 2 meter yang diisi lava. Cairan panas itu beriak pelan, meletup letup dibawahnya. Hanya ada beberapa pijakan batu untuk menyebrang.

Jungwon melompat menuju pijakan pertama.

Srak.

"TIDAK—"



Iblis tak bisa berdarah, namun niki yakin, jika mereka bisa, tubuhnya sudah berlumur cairan kental yang mortal sebut darah itu.

Niki sekali lagi terpelanting ke tanah, sakit. Ia menggeritkan giginya mencoba menahan perih di sayapnya yang kembali menghantamn tanah.

"Kau bicara padanya"

"Aku— aku tidak berbicara kepadanya guru" sangkal niki.

Ia berusaha untuk bangkit namun semakin ia mencoba semakin rata ia dengan tanah. Nafas niki morat marit, gurunya murka.

Sang iblis berjongkok, ia mencengkram wajah siswanya perlahan.

"Niki, kau tidak akan memberi tahunya hal hal bodoh lagi, mengerti?"

Niki menelan liurnya "aku tidak akan memberi tahu hal hal pada Noe lagi" ulangnya.

"Anak pintar" kepala niki kembali dihantam ke tanah. "Itu muridku"

TO BE CONTINUED

ada yang bisa tebak siapa iblisnya?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 23, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ORISON; JAYWONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang