Oneshoot.

162 25 6
                                    

Danish oneshoot ver.

Nandira oneshoot ver

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Nandira oneshoot ver.

Nandira oneshoot ver

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.....................

Danish menatap malas ke arah luar jendela kelasnya sambil menghela napas melihat kumpulan murid baru yang akan menjalani tahun pertama mereka di sekolah. Danish melirik merasakan tepukan di bahunya dan melihat Senja menepuk bahunya. "Oh itu adiknya Sacha."

Danish mengikuti arah telunjuk Senja yang mengarah pada gadis kecil dengan rambut hitam lebat memakai poni tipis, wajah gadis itu memerah karena kepanasan. Kulit putih bersihnya membuat Danish yakin kalau gadis itu anak orang berada yang jarang terbiasa dengan ruangan ber-ac.

"Oh ..." Danish membalas.

"Nanti gue kenalin, kalau Sacha mau ngenalin dia ke lo." Senja berkata.

"Enggak deh, gue enggak tertarik. Takut dia yang suka sama gue." Danish menjawab lalu kembali fokus pada buku anatomi di mejanya. Walaupun ia suka berkelahi tetapi ia cukup cerdas untuk masuk ke dalam peringkat tiga besar di sekolah.

"Danish mau tawuran enggak pulang sekolah nanti? Ada yang menantang sekolah kita?" Danish kembali mendongak melihat teman sekelasnya mendatanginya.

"Boleh." Danish menjawab singkat.

***

"Namanya Xania. Dia anak ekschool dance kelas sepuluh. Lihat deh, cantik banget kalau rambutnya di kepang dua gitu, tapi sayangnya kita enggak bisa asal mendekat soalnya dia berteman sama Ruth, Selli dan Mawar. Circle nya sulit di tembus."

Danish yang makan bersama teman-temannya hanya mendengarkan obrolan teman-temannya itu sambil melihat gadis bernama Xania itu yang tersenyum lebar dengan mata yang menyimpit membentuk bulan sabit yang terlihat lucu. Danish baru tahu kalau ada senyuk secantik itu di sekolahnya.

"Iya nih yang bisa nyapa dia cuma Senja. Soalnya dia 'kan adik sepupunya Sacha. Gen keluarga mempengaruhi ya."

"Iya, coba aja sapa, anaknya ramah kok. Yang paling enggak ramah cuma Ruth."

EMPAT MATA SATU HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang