Nandira awalnya senang karena ia dan Danish pergi berdua menikmati jajanan street food, tetapi tidak sampai saat Rara tiba-tiba datang saat ia akan menyuap makanannya. Nandira mengangkat alisnya menatap Danish meminta penjelasan. Nandira merogoh ponselnya di dalam tas selempangnya dan melihat satu notifikasi sosial medianya, Danish menandainya dalam sebuah postingan terbaru.
"Danish, Nandira. Keberulan banget." Rara langsung mengambil duduk di sebelah Danish.
"Bae, tadi Rara komen di postingan ku yang ngetag kamu. Eh enggak sengaja banget ternyata dia juga lagi mau ke street food." Danish menjelaskan.
"Oh ..." Nandira membalas, kebetulan yang aneh dan juga menyebalkan.
Nandira melanjutkan makannya walaupun ia sudah tidak terlalu berselera."Lo enggak pesan makanan, Ra?" Danish bertanya.
"Yah gue sudah duduk. Tolong pesan dong buat gue. Lo tahu 'kan apa yang gue suka dari masakan china." Rara tersenyum lebar. Nandira menghela napas, yang benar saja. Danish bahkan tidak tahu kalau Nandira suka apa tetapi Danish tahu makanan yang selalu di pesan Rara, bahkan Danish mau berdiri dan memesan lagi untuk Rara.
"Lo enggak cemburuan ya Dir?" Suara Rara membuat Nandira mendongak dan menatap perempuan berambut pendek itu.
"Biasa aja sih." Nandira menjawab lalu menoleh ke arah Danish yang sedang mengantri.
"Padahal lo beruntung loh dapat Danish. Dia Dokter, mapan, dari keluarga kaya dan terpandang plus nya lagi dia ganteng banget." Rara berkata. "Oh iya, saran gue jangan suka pakai brand kw ya!"
Nandira mengerutkan keningmya dan mengikuti arah pandangan Rara ke baju yang di pakainya yang memakai logo Dior. "Are you kidding me? Lo bilang gue pakai barang KW?"
"Hargai desainer dan brandnya Dir. Malu juga 'kan. Pacar lo Dokter loh." Rara membalas. "Gue bicara begini bukan karena apa, tetapi lo 'kan harus memantaskan diri buat jadi pendamping Danish."
"Makasih sarannya." Nandira tersenyum. "Tetapi kayaknya bukan gue yang beruntung dapat Danish. Danish yang harusnya bersyukur bisa mendapatkan gue."
........
"Dir, lihat apa?" Taylor berbalik dan mengikuti arah pandangan Nandira. Nandira melihat Danish merogoh ponselnya dan akan mengangkat panggilan Nandira, tetapi Nandira lebih dulu mematikan panggilan teleponnya.
"Bubu, mau ngopi sama gue enggak?" Nandir bertanya.
.............
Jadiiii ini beberapa cuplikan chapter tambahan yang enggak ada di wp tapi ada di fizzo. Yok cus baca lewat web ataupun lewat app nya.
Ayo dukung aku juga di Fizzo.
Fizzo: vavaSugar.
Kalian juga bisa dapat koin dan bisa di tukarkan di Dana, Ovo ataupun Shopee.Makasiiiiiiiiiih🥺🥺❤❤❤🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
EMPAT MATA SATU HATI
ChickLitNandira Xania tidak pernah punya niat untuk menjalin asmara untuk sekarang, bukan nya ia tidak ingin tapi ia hanya ingin menyelesaikan skripsi nya dan sibuk dengan tulisan dan podcast nya. Nandira bahkan tidak berniat masuk ke kisah asmara orang lai...