Tepat pada pukul 14.55 waktu nya bel pulang. Niildan berjalan ke depan pintu gerbang bersama teman kelasnya yang bernama Adam.
"Dam lu pulang kan?"
"Gue?pulang? ,itu sih ngk mungkin yak. Biasalah mau nongkrong dulu di warkop depan sekolah"
"Iyalah ,lu mah enak ngk di carikin ortu. Lah gue?"
"Sabar ya niil. Ada masanya kok lo kabur dari rumah" adam menjawab dengan mengusuk bahu niildan dengan senyuman menyebalkan.
"A*j*ng lu" niildan cepat-cepat menjauhkan tangan adam dari bahunya"
Adam langsung pergi menyeberang jalan dan melambaikan tangan ke niildan sambil berkata "Bye-Bye strick parents"
Niildan tidak mempedulikan dan langsung menuju halte bus yang ada di sebelah kiri sekolah . Sambil menunggu bus datang niildan duduk di atas halte bus dan tiba-tiba dia merenungkan tentang orang tua nya yang tidak mengizinkan dia untuk mengikuti club basket di sekolah . Dia juga sedang berpikir bagaimana cara membujuk kedua orang tua nya mengizinkanya keluar rumah untuk bisa join di club basket.
Bus datang dengan mengeluarkan klakson sehingga membuat niildan terkejut dan menghanyut kan diamnya. Ia pun berdiri dan beranjak menaiki bus dan mencari tempat duduk kosong paling belakang.
Ketika niildan sedang duduk ,hujan masuk ke dalam bus dengan setengah panik . bus yang mereka tumpangi pun menutup pintu dan lanjut berjalan. Niildan menatap hujan dengan mata yang bingung ,begitu juga hujan menatap niildan dengan mata yang bingung . Hujan mengalihkan pandangan nya lalu berbalik badan ke depan dan mencari bangku duduk di bangku kosong di sebelah pintu masuk dekat sopir.
Bus berhenti di persimpangan halte depan komplek perumahan niildan . Ia pun turun dan berjalan kaki masuk ke dalam komplek perumahan nya. Di perjalan menuju rumah . Niildan cemas dan rada takut untuk membujuk orang tua nya kembali .
Niildan berbicara sendiri sambil menggaruk kan kepala nya yang tidak gatal .
"Aduh ,bujuk lagi apa ngk yaaa?! Ngk ,ngk, ngk. Basket tu kan seru banget ,mana bisa kalau ngk ikut".Sampai lah ia di depan pintu gerbang rumah nya. Ia membuka pintu gerbang lalu langsung menuju pintu rumah dan membukanya ,tak lupa ia buka sepatu dan menaruh nya di rak sepatu. Bukanya masuk ke kamar ,niildan malah mencari mama nya.
"Mama pasti di dapur lagi makan".
"Loh dah pulang . Kenapa ngak ganti baju dulu? Oh mau makan dulu ya? Ganti baju dulu aja baru makan ,gimana sekolah nya? Mama liat kamar kamu berantakan banget , kenapa ngak beresin kamar setelah tidur? Kan mama juga tadi akhirnya yang beresin kamar kamu . Mandiri dong sayang , masa kamar kamu mama juga yang beresin?!"
"ARgRGhGh. Baru jugk pulang udah disuguhi banyak pertanyaan" . Ucap niildan di dalam hati nya.
"Niildan mau bicara sama mama ,bukan mau makan. Oh ya maaf ma tadi kelupaan buat beresin kamar".
"Kok beresin kamar bisa lupa?! Yaudah kamu mau bicara kan apa?. Basket lagi? Kan mama papa udah bilang ngk izinin kamu ,kok ngeyel banget jadi anak. Mama ngk suka kamu pulang terlalu. Kamu cari eskul lain aja".
Niildan menghela nafas dan menjawab
"Niildan ngk bakalan pulang sore amat ma. Niildan pulang jam 5 deh.""Kalau mama bilang ngak boleh ya ngak, kamu kenapa ngelawan perkataan orang tua".
"Mama sama papa kenapa si larang niildan banyak hal ,niildan kan laki-laki . Apa karna niildan anak satu-satu nya?!". Niildan mulai emosi dan langsung pergi ke kamarnya di lantai atas.
Niildan melangkah kan kakinya di anak tangga sambil berteriak ke mama nya yang ada di bawah.
"Oke ,ini terakhir kalinya niildan bakal patuhi larangan mama papa".
KAMU SEDANG MEMBACA
THE ZRAVVINDERL
Fantasy14 anak yang sedang tersesat di dunia Zravvinderl , memiliki kekuatan sihir yang berbeda-beda.Mencari cara untuk keluar dari negeri tersebut , tetapi berakhir kagum dengan negeri Zravvinderl . Mereka adalah Hanara Hujan , intanna Karina , valentino...