Episode 3

15 2 3
                                    

Jangan lupa follow dan vote untuk ikuti episode selanjutnya.

Suara burung di pagi hari yang cerah ,membuat suasana pagi lebih sempurna. Juga perpaduan suara ayam jantan yang berkokok ,membuat orang-orang terbangun dari mimpinya.

"SHULFIKAAA!!! SHULFIKA!! . CEPAT TURUN KE BAWAH ,MAKAN .NANTIK BISA TELAT ,INI UDAH JAM 6 LEWAT 10".

Shulfika tidak menghiraukan teriakan mama nya yang sedang merepet di dapur . Sedangkan dia di kamarnya sibuk dengan skincare-skincare nya, sambil bergoyang dan bernyanyi riang.

"Ayo goyang dumang biar hati senang pikiran ku tenang galau jadi hilang MmHmHMmhMm".

Tidak lupa setelah skincare. Shulfika melihat loster pelajaran dengan enjoy untuk di masukkan ke dalam buku . Kemudian ia melangkah kan kakinya keluar kamar ,menutup pintu dan berjalan turun di anak tangga menuju dapur untuk sarapan pagi.

"Wahh, mama masak nasi goreng".

Shulfika mengambil piring dan menaruhkan nasi goreng ke dalam piring nya ,tak lupa juga ia menambakan telur mata sapi ke dalam piring nya . Ia pun mengambil sendok dan melahap nasi goreng dengan lahapan pertamanya.

"Kamu masih bisa santai-santai ,liat udah jam berapa tuhh. Nantik kamu telat shulfikaa". Mamah shulfika mengatakan dengan sedang mencuci piring di washtafel.

Shulfika pun menoleh ke arah jam dinding di samping lemari makan ,dia pun terkejut dan menjatuhkan sendok ke piring nya . Lalu ia ambil lagi sendok nya untuk melahap makanan dengan kecepatan yang tak terhingga ,sampai nasi goreng nya bercelemot di mulutnya.

"Shulfika, lap dulu mulut kamu yang bercelemot".

"Aduhh Maaa. Papa mana sihh kok lama banget ngk keluar-keluar dari kamarnya".

Shulfika berlari ke mama nya untuk pamit ,juga berlari ke teras rumah untuk memakai sepatu .

"Pa ,pa ,papaaaa, pa. Mana sih pa- ".
TETTTTTT . Bunyi klakson mobil papa Shulfika . Rupanya papa Shulfika sudah ada di dalam mobil menunggu shulfika, ketika ia sedang makan tadi.

Shulfika cepat-cepat menaiki mobil papanya.

"Maka nya, kalau di bangunin mama di dengar ,kata-kata mama juga di dengar ,telat kan jadinya".

"Aduhh paaa. Mending papa ngebut biar shulfika ngk telat".

Mendengar itu ,papa Shulfika menyetir dengan cepat . Melewati perpohonan di pinggir jalan ,melewati 3 lampu merah. Shulfika dan papa nya diam selama di mobil . Tangan shulfika bergetar bukan main dan papa nya malah bahas yang bukan-bukan untuk menakuti shulfika ketika sudah dekat dengan sekolahnya.

"Kamu pasti di hukum ,di suruh bersihin wc atau nggak di suruh berdiri di tiang bendera sampai pulang. Papa sih nggak mau bantuin ,papa nggak mau jemput kamu kalau disuruh pulang". Papa shulfika berbicara sambil tahan tawa.

"Yaudah , Shulfika tinggal naik angkot aja".

Akhirnya ,sampai di depan sekolah . Tetapi terlihat pagar sudah di tutup oleh satpam ,terlihat juga ada yang telat selain shulfika, yaitu seorang anak laki-laki .
Shulfika langsung bergegas turun dari mobil. Ketika mau menutup pintu mobil- "kamu nggak butuh duid?". Ayah Shulfika mengeluarkan uang di kantong baju dan menampak kan uang tersebut ke Shulfika.

"Butuh lah". Shulfika mengambil uang tersebut ,hampir pula ia lupa untuk pamitan kepada papanya. Kemudian ia menutup pintu mobil dan berlari menuju anak laki-laki tersebut di depan pagar sekolah.

"Pak ,pleaseee banget pakek banget, tolong kasih saya masuk pak .untuk kali ini doang pak. Saya baru pertama kali telat kok pak ,please". Anak laki-laki tersebut sedang membujuk satpam dengan tingkah yang manja.

"Nggak bisa".

"Saya juga dong pak ,kasih masuk saya . Tapi bedanya saya udah empat kali telat pak". Shulfika juga mencoba membujuk pak satpam dengan muka sedih.

Pak satpam menarik nafas panjang dan membuang kembali. Pak satpam juga menggeleng-geleng kepala mendengar ucapan dua anak itu.

"Pak please, tolong saya kali ini pak, besok saya nggak bakal telat lagi".

"Oke . Saya kasih masuk kalian, tapi saya akan antar kalian ke guru piket".

"Makasih pak" Shulfika mengucap terimakasih dengan nafas yang panjang.

Sedangkan laki-laki tersebut malah mendesuh kesel, karena bakal berurusan dengan guru piket.

"Ini buk ada dua anak yang telat"

"SIAP. Makasih bapak sudah membawakan saya sarapan pagi"

Pak satpam langsung cepat-cepat pergi ,dan meninggalkan dua murid dan satu guru, bersama buk...

"Anj*r buk jessi". Shulfika mengucapkan nama ibuk itu di dalam hati. Sedangkan anak laki-laki tersebut menunduk kan kepalanya ke bawah .

"Kayak nya enak kali ini di kasih game yang menyenangkan. "JAM BERAPA SEKARANG?!".

Mereka berdua menjawab dengan muka terkejut atas teriakan ibuk itu.
"Jam delapan buk" .

"JAM BERAPA LONCENG BEL MASUK SEKOLAH BERBUNYI?!".

"Jam tujuh buk".

"IBUK NGGAK MAU DENGERIN ALASAN KALIAN YANG BUSUK. Ibuk cuman mau ngasih game ke kalian , MENGERTI?!" .

"Di mengerti buk". Mereka menjawab dengan suara pelan. Jantung mereka berdebar bagaikan melihat crush di sekolah.

"ADA YA? COWOK GANTENG KEK GINI BISA TELAT KE SEKOLAH . GANTENG DOANG TAPI DISIPLIN TIDAK ADA ,MENDING KAMU BUANG AJA TU GANTENG. SIAPA NAMA KAMU DAN KELAS KAMU?!". Buk jessi menatap dan menunjuk murid laki-laki tersebut dengan tatapan tajam .

"Nama saya Alvindo buk ,kelas X-Mipa 3".

"Anj*r Kenapa ibuk ini yang pegang piket hari ini sih. Duhh,biasanya guru lain langsung disuruh masuk kelas ,lah ini kenak repet plus di kasih game".
Shulfika berbicara di dalam hati sambil melihat sepatu nya di bawah.

"Kalau kamu? Hei kamu yang badan besar? ,kenapa kamu terdiam? Takut sama saya?".

"Nggak buk ,nama saya Shulfika kelas X-Mipa 5".

"Baguslah ,kalau kamu nggak takut sama saya. Sekarang game kalian adalah.... , dengar ibuk baik-baik . Cara main game nya , kalian mintak sapu sama dua orang yang sedang menyapu , dan kalian harus sapu semua halaman sekolah ,jangan sampai ada daun yang tertinggal. Di mengerti ?!".

"Mengerti buk".

"Ooh iya , jangan lupa bilang ke petugas sapu tu ,kalau ibuk jessi yang suruh".

Mereka berdua beranjak pergi meninggalkan ibuk jessi menuju ke dua petugas sapu sekolah .

"Maaf buk. Di bilang ibuk jessi kami di beri hukuman buat sapu halaman sekolah karena telat. Kami mau minjam sapu nya buk ,dan ibuk di suruh istirahat sama buk jessi".

Shulfika yang meminta izin kepada ke dua petugas tersebut ,sedangkan si alvin menunggu di belakang shulfika.

Kedua petugas tersebut tatap-tatapan dan tersenyum ,dan berkata
"Ohh ,boleh dek. Ni sapunya".

Shulfika mengambil kedua sapu dan memberikan satu untuk alvin dan satu nya lagi untuk nya.

Mereka mulai menyapu daun-daun yang jatuh dari pohon di pinggir-pinggir lapangan dengan matahari pagi di jam sembilan .

Jangan lupa follow dan vote untuk melihat notif episode selanjutnya.
Terima kasih buat yang telah membaca .

THE ZRAVVINDERLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang