Episode 7

7 0 0
                                    

   Ruang Multimedia berukuran 9m × 8m berwarna putih itu lenggang sejenak. Cahaya lampu berkedip-kedip . Suhu AC 16 derajat celcius tak kalah dingin dari situasi Mr.Hibb yang dingin . ia menunduk kan kepala nya ke bawah ,menatap tajam ke arah lantai, juga melipat tangan nya di dada. Tak tau mengapa keadaan Mr.Hibb tiba-tiba berubah setelah mengatakan tentang seni. Cahaya lampu semakin kedip-kedip. Tiba-tiba benda yang ada di dalam ruangan bergetar , berjatuhan ke lantai . Lampu yang tadi nya kedap-kedip , pecah hingga mengeluarkan sedikit bercak-bercik api. Dua computer di atas meja meledak begitu saja tanpa sebab . Semua murid yang ada di rungan menoleh kesana-kesini , mengeluarkan teriakan terkejut . Ruangan seakan-akan tidak lenggang lagi. Mr.Hibb yang tadinya dingin , menjadi kebingungan ,melirik ke setiap sudut ruangan .

"Woi , tadi tu Kenapa cuyy?!".

Xavier bertanya Ketika kami sedang berjalan di lorong sekolah menuju ke depan gerbang sekolah , untuk menunggu jumputan.

"Mana kami tau goblok . lu liat muka kami penuh pertanyaan di ruangan itu?!". Meyta mencetus kasar.

"Aneh nya lagi , Mr.Hibb mengusir kita cepat-cepat keluar . Mana di bilang besok lagi latihan nya". Arka mendengus kesal , muka nya terlihat melas.

"Dih. Seru tau ikut kegiatan-kegiatan kek gitu". Fito berseru , memperlambat kan Langkah kaki nya.

"LU DOANG KALI". Xavier, cerli, Shulfika, hujan, arka, karina, meyta berseru serentak ke arah fito, menghentikan langkah , menoleh ke arah fito yang juga ikut berhenti. Eza hanya diam tak memperdulikan , ia sudah di depan ,melangkah kan kaki nya cepat.

"Alah . kalian ngak mau ber-partisipasi hanya karena pelatih nya seperti itu?". Tanya fito . kami melanjutkan Langkah kami yang sempat berhenti .

"IYA". Kami menjawab singkat dengan muka datar.

Kami sampai di pintu masuk halaman sekolah ,yang di atas nya bertulisan SELAMAT DATANG DI SMA 1 PENDIDIKAN NO.1

Fito, arka ,Xavier pulang Bersama eza naik mobil , di jemput ayah nya eza . Mereka berencana ke rumah eza untuk bermain hingga larut malam . Ntah ada apa di rumah eza , hingga membuat mereka berlama-lama di rumah eza . Iya pun kalau ada Kendal Jenner di rumah eza , ntah pun kalau mereka sedang merancang strategi war 4 . Ini hanya bermain game sampai larut malam yang tak berguna sama sekali.

Mereka mengatakan akan pergi kerumah eza kepada Hujan, Karina , Meyta , Cerli , Shulfika. Saat mereka beranjak naik mobil eza yang sudah datang . Tak lama Shulfika di jemput ayah nya , juga meyta pulang naik gojek . Shulfika tidak ingin pulang naik bus Bersama cerli ,karina dan hujan , di karena kan ayah nya tidak mengizinkan nya . Ayah Shulfika mengatakan jika masih sempat untuk mengantar dan jemput anak nya . KENAPA TIDAK??? . Ayah nya sangat menyayangi putri nya. Shulfika mencerirakan alasan nya tidak naik bus ke hujan,karina dan cerli. Berbeda dengan meyta , ia tidak mau naik bus lantaran tidak suka dengan keramaian yang ada di dalam bus . Padahal menurut cerli, hujan dan karina itu adalah hal yang seru melihat orang-orang yang sedang berada di bus.

Halte di isi oleh 5 anak sma . Tidak ada yang menunggu selain mereka . Mereka adalah Hujan, Karina , Cerli . Dua anak laki-laki yaitu Niildan dan Adam si paling acuh di ruang multimedia tadi. Mereka tidak saling mengenal , tetapi sempat bertemu di pertemuan ruang multimedia . Tiga cewek yang sedang berdiri di samping mereka berdua , melirik si adam yang sok tau banget itu . Hujan,karina, cerli mengingat dia selama yang terjadi di ruang multimedia ,dia yang paling acuh oleh kejadian yang terjadi , bertanya heboh ke Mr.Hibb , berbicara yang aneh-aneh terhadap kejadian . Tetapi ,Mr.Hibb tetap mejawab acuhan dia itu.

"Sinting memang". Karina berkata pelan ke hujan dan cerli sembari menoleh muka nya ke adam bestie niildan.

Bus datang. Mereka satu persatu naik ke dalam bus . Hujan menarik nafas nya , tak di sangka nya hari ini bus di ramai oleh penumpang ,biasanya ngak pikirnya. Bus meninggalakan halte ,rodanya berputar perlahan. Mereka bertiga terpisah . Cerli mendapatkan kursi kosong di samping supir . Mereka bertiga mencari kursi kosong untuk duduk , karena telah Lelah menunggu bus untuk datang. Bus melaju cepat , di luar banyak kendara mobil, motor berlalu lalang. karina mendapat kursi paling belakang ,paling pojok lagi disamping jendela. Walaupun hari ini sempit-sempitan . Tak masalah bagi karina . dia mengikat rambut nya yang Panjang nya sebahu itu agar tidak mengganggunya. Orang yang karina bilang sinting di halte , adam namanya . Duduk di samping nya. Karina hanya bisa diam sambil melirik keluar jendela bus. Adam sekalli-kali menoleh ke arah karina ,lalu membuka ponsel nya.

Hujan ngedumel sendiri lantaran tidak ada bangku kosong . Akhirnya ia hanya bisa berdiri sembari memegang Handel Grip bus . Bus melesat cepat . Ketika Hujan melepaskan pegangan Handel Grip bus, ia ingin meraih tas nya untuk mengambil Hp. Tetapi, belum sempat meraih tas nya . Seketika bus nge-rem mendadak ,berhenti gesit. Seketika tubuh hujan ingin jatuh ke lantai bus . Tetapi, dengan cepat Niildan memegang tas hujan , menolak hujan ke belakang, hingga membuat tubuh hujan jatuh di dada Niildan . Hujan terkejut ingin tau siapa yang menarik nya . Wangi tubuh yang menarik nya, seakan-akan memberi tau yang menarik nya Sehun ,saking wanginya pikir hujan. Perlahan hujan menoleh kepalanya ke belakang ,ingin tau siapa yang masih memegangi tas nya ,tidak melepaskan nya dari dada orang itu . Bus pun Kembali berjalan perlahan setelah nge-rem medadak. Hujan langsung melotot terkejut melihat orang yang menolong nya hampir jatuh ke lantai . Orang itu lebih tinggi dari nya , sekisar 178 di banding tinggi hujan yang hanya 169 . type rambut nya Layered Bowl Cut seperti korean boy. Berharap sehun , eh orang itu adalah bestie nya Adam. Niildan menatap senyum tipis ke hujan Ketika cewek itu menoleh terkejut. Memiliki senyum yang manis. Membuat hujan cepat-cepat melepaskan tubuh nya dari dada cowok itu , menunduk ,berterima-kasih . Niildan menggangguk kan kepalanya tersenyum ke hujan . Sedangkan hujan menatap depan ,membelakangi niildan . Dan Kembali memegang Handel Grip bus agar tak tersungkur ke depan lagi . Ia salting Ketika melihat senyum niildan yang manis seperti madu. Pipi nya berwarna merah ,karena telah di tolong kembaran sehun.Niildan yang berada tepat di belakang hujan menoleh ke arah jendela bus . Sekali-kali memperlihatkan senyum tipis nya.

Mereka berdua tak mengeluarkan sepatah kata pun untuk berbicara ,canggung membabi buta . Padahal mereka sadar pernah bertemu di ruang Multimedia . Niildan juga tau hujan di sekolah . Tetapi , hujan tak tau niildan di sekolah , ia baru pertama kali bertemu niildan di ruangan itu.

Pertemuan awal empat mata yang menarik..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE ZRAVVINDERLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang