10

2.2K 258 7
                                    

Langit jingga yang terkembang diatas kepala tampak indah dengan susunan awan yang mulai membiaskan warna oranye. Sekumpulan burung gereja pun tampak melintasi langit dengan formasi segitiga yang selalu tersusun dengan baik. Udara dingin yang tak menusuk membuat si penikmat dibawah gazebo kecil disudut lapangan tersenyum, mengagumi betapa indahnya langit sore yang diciptakan Tuhan sedemikian rupa.

Semilir angin kini mulai menyapa wajahnya, membuat pipinya kemerahan karena udara menjadi lebih dingin dari sebelumnya.

Libur semester kali ini Peat memilih untuk tinggal selama seminggu sebelum kembali ke rumahnya di Nonthaburi, beberapa agenda di organisasi eksekutif masih perlu diselesaikan lebih cepat karena mereka akan dilengserkan dalam semester depan. Hari ini adalah hari pertama libur dan dia sudah dihadapkan dengan setumpuk agenda di ruang organisasinya, membuatnya harus bekerja seharian tanpa jeda hingga baru selesai saat sore hari.

Namun entah kenapa hari ini ia merasa terlalu takut untuk kembali ke kondominium. Beberapa hari ke belakang ia selalu mendapatkan dua buket bunga didepan kamarnya. Yang anehnya satu buket selalu berisikan mawar hitam dan merah beserta sebuah potret dirinya. Tak masalah jika fotonya adalah foto yang memang sengaja ia sebarkan disosial medianya. Namun foto yang diselipkan didalam buket ini adalah foto dirinya yang keluar dari kamarnya setiap pagi. Sudut foto pun sudah ia cek dengan seksama. Sudut foto ini berasal dari dinding ujung lorong lantai kamarnya, namun anehnya ia selalu tak menemukan apapun setiap paginya. Dan untuk satu buket lagi hanya berisikan bunga biasa, sekumpulan anyelir putih yang  berisikan ucapan semoga bahagia disetiap kartunya.

Tak terasa matahari mulai menghilang dibalik bukit hingga membuat lapangan tempatnya berdiam menjadi temaram. Peat mendesah ketika hari mulai gelap dan tubuhnya menolak untuk pulang. Ia menggerakan kakinya acak diatas lantai semen sambil menimang kemana ia akan pergi.

"Ugh!" Peat mendengus keras, sekuat apapun ia berpikir tak ada satupun tujuan dikepalanya. Jika saja Noeul tak pergi untuk mengambil sampel bersama phi Boss, mungkin ia tak disini sejak sore tadi. Satu satunya kenalan lain yang ia tau hanya Fort. Lebih baik ia ke kamarnya dibanding harus menginap dikamar Fort. Tak ada bedanya, hidupnya sama sama terancam.

Tiba tiba sebuah ide terlintas dipikiran Peat. Jarinya menjentik dengan keras dan buru buru membuka ponselnya untuk membuka aplikasi bank yang ia miliki. Namun bibirnya menekuk sedih ketika melihat saldonya yang menipis karena akhir bulan. Kini ia menyesal telah menumpuk berbagai macam makanan dikamarnya, harusnya ia menyisihkan sebagian untuk keperluan mendadak seperti ini. Jadi bagaimana caranya dia akan menyewa kamar hotel jika uangnya saja hanya cukup sampai kiriman selanjutnya datang?

Dengan langkah berat dan tubuh yang tertunduk lesu, Peat akhirnya berjalan menuju mobilnya yang terparkir tidak jauh dari posisinya. Hari sudah gelap, jadi mau tidak mau ia harus kembali ke kondominiumnya.

-----

Dentuman musik yang begitu keras membuat lebih dari separuh manusia bergerak meliukan tubuhnya diatas lantai dansa. Gerakan acak sesuai tempo musik membuat sorak sorai dari mulut mereka semakin keras karena menikmati musik yang dimainkan.

Disalah satu meja dengan sofa memanjang tampak beberapa pria sedang menikmati minuman yang tersedia dimeja. Beberapa wanita dengan pakaian minim pun sengaja ditarik ke meja mereka untuk menemani malam panjang yang rencananya akan mereka lakukan malam ini.

"Net, aku tak akan menyetujui idemu jika James mengetahui ini" Fort menyesap kembali alkohol digelas kacanya setelah mengucapkan kalimat tersebut. Matanya melirik Net yang kini telah melepaskan cumbuannya dengan wanita didepannya.

"Ck, jangan seperti itu-" Net mengedipkan sebelah matanya pada wanita diatas pangkuannya dan menggerakan dagunya kesamping yang diikuti dengan senyum miring yang menawan, seakan mengatakan agar wanita tersebut berpindah sebentar dari pangkuannya.

JINX - FORTPEAT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang