Sean menatap datar sang Mama, sudah hampir 1 jam ia hanya melihat sang Mama sibuk dengan urusannya sendiri.
Setelah Sean menyelesaikan makan siangnya dengan kedua manusia itu, Sean berencana untuk menginap di rumah Zhoucheng. Mengingat kejadian malam itu, membuatnya enggan untuk kembali ke Apartemen nya.
Sialnya! Sang Mama membuatnya membatalkan rencana itu. Dan menyeretnya untuk kembali pulang, entah dari mana beliau ini tau jika anaknya tengah berada di rumah temannya.
"Sean, pakailah ini" ucapan yang terdengar kasar membuat sean memutar bola matanya malas. Hanya untuk pertemuan yang menurut nya tak penting, tapi kenapa memilih baju membutuhkan waktu yang sangat lama. Perempuan memang tak bisa di tebak!
Oh ayolah, siapa juga yang akan betah jika hanya minum dan makan di sana. Tanpa ada teman? Lebih baik tidur di atas kasur yang lembut bukan.
"Ya ya ya, lagian pertemuan nya di jam 7. Dan ini baru jam 4! Bisakah kau tak terlalu berlebih-lebihan, Ma" pernyataan Sean membuat Liu -Mama Sean- mendelik tajam.
"Bersikaplah sopan dengan ku! Aku ini Mama mu! Lagipula pertemuan ini bukan sekedar pertemuan!" Sean yang mendengar itu hanya bisa tersenyum malas.
"Aku akan pergi mandi" tanpa menghiraukan tatapan dari Liu, ia bergegas untuk masuk ke dalam kamar mandinya.
"Berendam, untuk membuang waktu tak masalah bukan" monolognya, setelah ia menyalakan air ke dalam bathtub dan menuang beberapa cairan wangi ke dalamnya juga.
Lama tak pulang ke rumah membuat nya rindu dengan berendam di dalam kamar mandi kesayangannya.
Katakan saja ia memang gila.
Sudah hampir 1 jam, Sean masih saja berendam. Seperti tak ada niat untuk mengakhiri nya. Jika di tanya seberapa nyaman, tentu saja ini nyaman. Perpaduan air dingin dengan beberapa wewangian yang menyegarkan tubuh, jika boleh jujur Sean ingin terus tidur dengan berendam di dalam air ini.
Sampai dimana, teriakan di depan pintu sana membuat Sean berdecak malas. Sebenarnya Sean tak tidur, hanya memejamkan matanya untuk merilekskan tubuh dan pikirannya yang kacau atas insiden malam itu. Sungguh setiap melihat cairan berwarna merah, pikiran nya akan selalu tertuju pada darah pria tua itu.
"Sean! Jika kau terus berada di dalam! Jangan salahkan Mama jika apartemen mu ku sita!" Ancaman yang sebenarnya sudah tak membuat Sean khawatir. Lagi pula ia memang berencana untuk pindah.
"Ya!" Teriak Sean, dengan malas ia beranjak dari Bathtub dan membilas tubuhnya dengan sabun yang beraroma sama.
Cukup lama untuk membilas tubuhnya, hampir 30 menit lamanya Sean membilas. Sebenarnya jika bukan karena pertemuan, Sean bisa saja di dalam kamar mandi hanya dalam waktu 15 menit. 10 menit untuk berendam, dan 5 menit untuk membilas.
Sayang sekali, karna pertemuan ini. Membuat Sean harus berlama-lama di kamar mandi.
Setelah selesai dengan urusan kamar mandi, ia langsung bersiap dengan pakaian yang telah di pilih oleh Liu.
Melihat Jas semi formal di atas kasur membuat ia tak tahan untuk memaki.
"Sebenarnya seberapa penting pertemuan ini! Hanya untuk membahas kontrak kerja kenapa harus se formal ini!!" Gerutu nya, walaupun ia enggan untuk memakai nya.
Setelah ia selesai dengan semuanya, ia beranjak ke arah cermin.
"Walaupun diriku memang tampan, tetap saja akan lebih tampan jika tak memakai pakai seperti ini" ucap Sean saat melihat dirinya sendiri di cermin.
Rambut yang setengah basah, kemeja putih yang tak di masukan ke dalam celana. Jas, dasi dan celana bahan dengan warna senada.
Terkesan tak tau aturan, tapi ini Sean. Mana mau dirinya mengikuti aturan sang Mama. Di dalam mimpinya pun ia tak ingin, jika terus di desak untuk mengambil alih beberapa urusan perusahaan!
KAMU SEDANG MEMBACA
I, Dare U [YiZhan]
FanfictionSean Xiao adalah mahasiswa tingkat akhir yang tengah dirundung oleh tugas. Dirinya harus rela berurusan dengan perusahaan terbesar di negara ini karena benda buatan nya sendiri. Misi Sean yang seharusnya mengambil kembali benda itu, malah menjerumus...