🌊tuju🌊

67 26 0
                                    

"Sebagai seorang laki-laki, aku harus bertarung sampai mati! Benarkan, bocah?!" Ucap Pak wali kota dengan kemarahan memuncak.

"Benar sekali, Pak Tua!" Ucap Luffy.

"Jangan membenarkannya! Apa yang bisa kita lakukan melawan orang seperti dia! Itu cari matikan!" Ucap Nami terus berusaha menahan sang Pak walikota.

"Kurasa berdiri disini tak akan menyelesaikan apa pun," Ucapku sembari tersenyum, 'Membiarkan Buggy lebih lama disini membuat, kota ini akan semakin Hancur."kataku.

"Aku tau itu! Tunggu saja, Buggy si Badut!" Ucap Pak wali kota sambil berlari menuju ke tempat Buggy saat Nami sudah tidak menahannya lagi.

"Pak Walikota menangis." Ucap Nami.

"Benarkah? Aku tak melihatnya." Ucap Luffy.

"Bukankah itu adalah hal yang wajar baginya, " Ucapku lalu memandang pria itu berlari cepat ke markas Buggy.

"Sepertinya kita akan sibuk hari ini." Ucap Zoro.

"Sepertinya begitu, jadi makin ramaikan." Ucap Luffy sambil tertawa.

"Ini bukan waktunya untuk tertawa." Ucap Nami kesal. "Hei kau bantu aku menjelaskan pada kedua orang ini, " Ucap Nami sembari menunjuk-nunjuk aku.

"Tenanglah, aku menyukai Pak tua itu. Aku tak akan membiarkannya mati!" Ucap Luffy.

"Jika kau berkata seperti itu..." Ucap Zoro lalu bangkit dan mengenakan bandana
Miliknya sebelum melihatku. "Oi mungil apa yang terjadi padamu, apa kau terluka?, " Tanyanya sementara aku hanya memutar mataku bosan.

"Pembahasanya nanti saja, " Ucapku.

"Kau akan pergi ke sana juga? Dengan luka seperti itu?" Tanya Nami melihat Zoro.

"Luka seperti ini, lebih menyakiti namaku daripada tubuhku." Ucap Zoro sambil memakai bandananya.

"Percaya diri sekali," Ucapku sementara dia tersenyum penuh percaya diri.

"Tujuan kita adalah Grand Line. Kami akan mengambil peta itu dari mereka!" Ucap Luffy lalu mendekati Nami sambil mengulurkan tangannya. "Bergabung lah menjadi awak kapal kami, Nami."

"Aku tidak akan menjadi Bajak Laut." Ucap Nami menahan rasa tidak suka, lalu memukul tangan Luffy. "Tapi ini hanya kerja sama, kerjasama. aku akan bergabung karena tujuan kita sama?."Ucapnya tersenyum.

.

.

.

Saat kami sampai di tempat Buggy, kami melihat Pak Wali kota yang sudah dicekik oleh Buggy dengan kuat.

"Aku tak akan membiarkanmu menghancurkan kota ini, meskipun aku harus mati!" Ucap Lelaki itu dengan mengelegar.

"Kubunuh kau dengan Megah!" Ucap Buggy berang tapi kemudian tangan Buggy yang sebelumnya mencekik Pak wali kota dicengkeram oleh Luffy.

"Bocah topi jerami!" Ucap Buggy yang terkejut melihat kemunculan Luffy bersama dengan yang lain.

"Sesuai janjiku, aku datang untuk menghajarmu!" Ucap Luffy.

"Aku di sini untuk menghabisimu seperti yang kau janjikan," Kata Luffy dengan santai. Membantu Pak Walikota yang tercekem oleh Baggy dan melepaskan jeratannya lalu mengembalikan tangan Baggy yang diremasnya.

"Mugiwara,"Ucap Buggy mulai berkoar tangannya yang sebelumnya terpisah kembali menyatuh. "Kurang ajar! Beraninya kau datang lagi ke sini ini dan menantang Kapten Buggy!"

"Dengar ya, yang kuinginkan adalah peta dan harta karunnya. Itu saja." Ucap Nami.

"Ya, aku tahu." Ucap Zoro.

One Piece : Black RossesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang