🌊Delapan🌊

72 25 0
                                    

"Kerja bagus, Zoro, " Bisiku lalu berlari ketempatnya terjatuh.

Aku mencoba untuk membiarkan dia terbaring tapi memperbaiki posisinya yang terlentang, agar lukanya tidak semakin terbuka.

aku tersenyum dan membelai rambut hijau lumutnya sebagai bentuk penghargaan, sebelum menatap kecut bekas lukanya yang terbuka lagi. tapi dari penglihatan kandungan obat yang kuberikan tadinya adalah obat dengan kandungan sihir. Aku masih bisa melihat kinerja mana dalam cairan yang tercampur pada obat itu masih bekerja dan itu membuat aku sedikit lega.

Tiba-tiba aku merasakan pergerakan dari Zoro yang kupikir pingsan di mana laki-laki itu dalam posisi terpejam, lalu memajukan kepalanya untuk sampai pangkuanku dan itu membuat aku hanya menggeleng-geleng kepala.

"Berani-beraninya kau menggangguku gadis Tengil, karena kau berani mengganggu usahaku. Aku tidak akan segan-segan untuk menghancurkanmu dengan megah, "Kata Buggy dengan sangar, dia lalu siap-siap untuk memisahkan tangannya mengarahkan kepadaku, sementara tubuhku benar-benar sudah sampai di batasnya aku tidak bisa menggerakkan senjataku yang tergeletak jauh dariku membuatku refleks Menutup Mata dan memegang badan Zoro.

GRAB!!!

"Eh, "

Usai berapa menit Menutup Mata aku tidak merasakan rasa sakit melainkan sebuah bayangan berada di depan wajahku, sosok Luffy nampak berdiri sembari memegang tangan Buggy yang hendak menyerangku tadi.

"L-Luffy, " Panggilku.

Jangan mencoba-coba untuk menyentuh Eva. lawanmu adalah aku, "ucap Luffy dengan serius aku hanya tersenyum dan memandang  Luffy sebelum gertakan tulang terdengar dari tubuhnya dan akhirnya mereka pun bertarung.

"Luffy, aku tidur dulu." Ucap Zoro lalu ia pun benar-benar tertidur.

"Eh, Jadi tadi dia belum tidur, "Ucapku hanya bisa terkejut.

"Ya, sisanya serahkan saja padaku." Ucap Luffy.

"Kalian Bajak Laut?" Ucap Buggy dengan terkejut, namun tidak gentar.

"Ya, kami akan pergi menuju Grand Line." Ucap Luffy percaya diri.

"Orang biasa sepertimu tak akan bisa pergi kesana, bodoh. Meskipun kau bisa sampai ke Grand Line, apa yang akan kau lakukan disana? Menjadikan tempat itu sebagai kuburanmu, megah?" Ucap Buggy lalu ia tertawa.

"Aku akan menjadi Raja Bajak Laut." Ucap Luffy.

"Hentikan omong kosongmu itu, bodoh! Kau akan menjadi Raja Bajak Laut?, Kalau begitu aku akan menjadi Dewa! Orang yang akan menjadi Raja Bajak Laut dan memiliki seluruh harta karun di dunia adalah aku! Hentikan impian bodohmu itu!" Ucap Buggy percaya diri.

"Kau terlalu banyak bicara. Jangan banyak bicara," Ucap Luffy.

"Topi jerami yang kau pakai itu mengingatkanku pada orang itu, dan itu benar-benar membuatku muak. Orang kurang ajar mirip siberambut merah itu!" Ucap Buggy.

"Maksudmu rambut merah?," Ucapku dengan terkejut, apa Buggy sedang membicarakan Shanks! Pikirku.

"Apa kau mengenal Shanks?" Ucap Luffy.

"Memangnya kenapa jika aku mengenalnya?" Ucap Buggy.

"Sekarang dimana dia?" Ucap Luffy.

"Yah, jika dibilang kenal dimasa lalu, aku mengenalnya. Jika kukatakan tidak kenal, aku juga tidak mengenalnya." Ucap Buggy lirih.

"Bicara apa kau ini? Apa kau bodoh?" Ucap Luffy, sementara aku hanya berhaha~.

"Kaulah yang bodoh!" Ucap Buggy yang kesal. "Memangnya aku akan mengatakan sesuatu yang ingin kau ketahui? Aku Tak akan menyatakan nya."

One Piece : Black RossesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang