Hidup, adalah sebuah pengorbanan yang senantiasa patut kita syukuri.
Jika jalannya tak sesuai dengan harapan, hadapi dan nikmati. Karena kehidupan akan terus berjalan kedepan selama dunia ini masih kokoh berdiri.Tubuh ini perlu kita jaga dan rawat. Jangan sampai kita acuh tak memperdulikannya.
Berawal dari masa-masa sekolah dasar dikelas lima dan enam, saat itu aku merasakan gatal disekujur telapak tangan kiri maupun kanan.
Sebelum dari itu aku beres mencuci-cuci pakaian sontak tangan terkena detergen. Setelah kupikir-pikir mungkin telapak tanganku gatal gegara terkena detergen itu. Pikirku positif menanggapinya.
"Telapak tanganku sangat gatal-gatal mi, kuman air ini." Ujarku pada umi.
Umi menanggapinya tak banyak kata dan hanya ucapan singkat. "Kuman air biasa itu, jangan dipencet biarin aja tar ilang sendiri" ujarnya.
Setelah beberapa lama kemudian, bintik bentol itu semakin sering menyerang telapak tanganku entah yang keberapa kalinya. rasanya gatal tak karuan, sehingga kucoba dan disarankan untuk membeli salah satu salep gatal di apotik.
Kupakai beberapa kali dan dioleskan ke area yang gatal itu. memang tidak ada rasanya, seperti biasa saja.
Setelah tersadar dan berpikir lama, sepertinya aku tidak cocok detergen yang kupakai itu. Detergen itu memang agak sensitif dan baunya pun tidak enak.
Tapi aku sedikit abaikan dan kulanjut mencuci-cuci itu memakai merek sabun yang sama.
Sepertinya memang kulitku yang tidak beradaptasi.
Haii.. sedikit sharing tentang apa yang aku rasakan selama ini.
Salam
evalstri
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sensitive Skin (On Going)
Short StorySENSITIF.. identik dengan kata-kata sensitif, pada tubuh yang rintik bintik?! Memar merah kalau muncul, merasakan ketidakenakan dan ketidaknyamanan. Mencoba merelakannya serta mengikhlaskan apa yang dirasanya. mencoba menerima meski tak mudah. ~myse...