.
.
.
.
.
.
.
.
."Aneh, perasaan hari turun salju, tapi langitnya tiba tiba saja cerah"
Sang Detektif yang berasal dari agensi Hololive itu sedang menyeruput kopi hangat sambil bersembunyi di dalam selimut tebalnya. Tadinya, gadis itu mengira akan turun salju lebat setelah melihat ramalan cuaca di televisi jadi dia membuat dirinya hangat agar tidak kedinginan, namun semua itu kini tidak perlu melihat langit biru yang kini memancarkan cahaya hangat yang menembus jendela dan menyengat kulit wajahnya.
Amelia bangkit dari kasurnya, mulai merenggangkan punggung dan persendiannya. Hari ini dia libur jadi gadis bersurai blonde tersebut berniat menghabiskan waktunya untuk berleha leha atau mencoba hobi baru, seperti memasak beberapa pancake atau sup khas timur.
Ting tong.....
Bunyi bel terdengar nyaring. Dengan rambut yang masih berantakan dan baju yang kusut, Amelia berjalan kearah pintu rumahnya, ia membuka pintu dan mendapati 2 orang kembar dihadapannya. Kondisi mereka seperti habis dari sebuah peperangan. Luka sana sini, rambut yang berantakan, pakaian mereka yang juga sobek sobekan. Sambil menghela nafas lelah, Detektif itu berkata pada mereka berdua.
"Kalian ini, apa yang terjadi? Kalian habis perang saudara atau bagaimana?"
"Ah! Kami habis jalan jalan lintas Alternatif untuk mencari Kobo dan Cebo. Banyak hal terjadi yang bisa kamu simpulkan setelah melihat kondisi kami yakan?" Ujar Ollie bersemangat sambil mengayun ayunkan tangan kirinya yang terputus. Melihat itu, Olivia sedikit terkejut. Kondisi Gadis itu sendiri tidak jauh beda dengan kondisi Ollie yang berantakan.
Amelia kemudian menyuruh mereka berdua untuk masuk untuk membersihkan diri. Jika kedua orang itu datang padanya saat sedang mencari orang hilang, bisa ia pastikan mereka ingin meminta tolong padanya untuk ikut terlibat dalam pencarian. Sekali lagi gadis bersurai blonde itu menghela nafas. Baru saja ia akan menikmati liburannya yang singkat ini, tapi sepertinya gagal.
Setelah membersihkan diri dan mengobati luka luka mereka, Amelia mendudukkan mereka keruang tamu, meminta mereka untuk menjelaskan secara rinci kejadian sebelum kedua orang pawang hujan itu menghilang. Amelia berpikir sejenak. Bagaimana Kobo bisa menghilang tanpa menggunakan portal? Jika bisa, hanya ada satu cara yaitu dengan memasuki aquarium milik Gura yang kedalamannya tidak diketahui.
"Tunggu disini, Aku ingin mencari sesuatu"
Detektif itu lalu bangkit dari sofa dan mencari sebuah buku dirak raksasa yang tepat berada dibelakangnya. Tidak lama kemudian, dia menarik sebuah buku dan menyimpannya kemeja hingga Ollie dan Olivia bisa ikut membaca isinya. Amelia duduk kembali dan mulai membuka buku besar itu. Halaman yang ia buka adalah halaman yang berisi identitas Kobo dan silsilah keluarganya.
"Perhatikan ini ya, Kobo chan itu manusia dan manusia punya kadar air 60%-70% dari berat tubuh. Tapi, anak ini punya 80%-90% kadar air dalam tubuhnya. Aquarium milik Gura memang memiliki semacam sihir ghaib namun, tidak dapat diakses oleh manusia selain pemiliknya, kecuali partikel partikel kecil yang sifat berair" Jelas Amelia sembari menunjuk penjelasan tentang kapasitas air dalam tubuh Kobo.
Ollie dan Olivia mengangguk mengerti. Gadis bersurai blonde itu kembali menjelaskan hal yang ia tahu dan ia catat tentang Kobo.
"Ini hanya teori liarku, Kobo chan adalah manusia yang bereinkarnasi setelah kematiannya. Alasannya sih, Aku pernah salah koordinat hingga tempat teleportasiku menjadi kacau dan Aku terdampar di sebuah kota yang dekat dengan laut. Kota itu terlihat kuno dengan tema kerajaan. Sekilas Aku melihat sosok yang sangat mirip dengan Kobo chan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Slime Tempest [Rimuru Tempest X Kobo Kanaeru]
FantasyKobo Kanaeru, pawang hujan yang bekerja diperusahaan agensi Hololive tidak sengaja masuk ke dunia isekai. Dunia dimana Monster dan Manusia juga bekerja sama seperti di dunianya. Hingga ia pun bertemu dengan Sang penguasa kota yang ia datangi, Rimuru...