.
.
.
.
.
.
."SIALLL!!!!! "
Umpatan dengan suara keras tersebut berhasil menarik perhatian Moona dan Reine. Kedua wanita itu saat ini sedang sibuk memeriksa laporan soal musim panas.
"Ada apa Kobo? Apa kamu masih kesal? " Tanya Reine dengan sedikit sengiran diwajahnya. Wajah Kobo mengerut marah, ia telah ditipu oleh para senpainya.
"Kalian memanggilku kemari hanya untuk membuatku mati kebosanan! Lagipula, mana ada hujan ditengah musim panas seperti ini! Tidak wajar!" Gerutu si surai biru berombak itu. Dirinya dipanggil kekantor pusat untuk menjadi pawang hujan festival musim panas yang akan segera tiba. Untuk berjaga jaga serta untuk menyukseskan festival tersebut, setidaknya mereka bisa mengatasi hujan yang bisa saja turun ketika kembang api diledakkan.
Moona hanya menghela nafas lelah, menjaga Kobo sama seperti menjaga bayi yang rewel. Jika bukan perintah dari pusat, wanita bersurai ungu itu sudah sejak kemarin memulangkan Kobo ketengah lautan. Kaela dan Zeta belum diperintahkan untuk datang, itu sebabnya Kobo menjadi kesepian tanpa teman yang bisa di ajak bermain.
Reine menghampiri Kobo, memberi gadis itu sebuah tiket "Ini, pergilah keCafetaria dan pesan apa pun yang kamu inginkan. Disana juga ada Ollie dan Risu. Oke? "
Mata Kobo berbinar senang. Itu adalah tiket eksklusif yang hanya didapat oleh para senior untuk mendapatkan pelayanan VIP apapun saat berada dikantor pusat. Kobo seharusnya sudah dapat tiket itu karna kini dia sudah menjadi senior dan punya adik, Regis. Namun, ditahan oleh sang CEO dengan alasan Kobo masih belum bisa mengontrol dirinya agar tidak membuat kekacauan ataupun keributan saat dikantor
Setelah menerima tiket emas itu, segera saja Kobo berterima kasih dan segera pergi keCafetaria. Reine pun kembali duduk dihadapan Moona sembari mengambil beberapa berkas yang berada diatas meja.
"Dia benar benar masih kecil, Aku tidak menyangka dia bahkan punya adik sekarang" Moona menyeruput Coffe lattenya. Wanita dengan ras burung merak itu terkekeh pelan.
"Walaupun Kobo tidak akur dengan Regis, kupikir dia bisa menjadi kakak yang baik"
"Ya, semoga saja"
Reine melirik sebuah artikel pada dokumen yang sedang ia baca. Dengan cepat, wanita itu memandang Moona yang kini sedang mengetik dilaptop.
"Moona senpai,, ini,, "
"Ya, Aku tahu. Risu yang memberi tahuku. Itulah alasannya Bos memintaku untuk memanggil Kobo kemari"
Reine menegak salivanya kasar. Artikel itu berisi tentang awan Cumulunimbus yang bergerak kearah kota mereka. Jika awan itu sampai ke kota, pastinya akan terjadi badai besar hingga festival musim panas yang penting ini harus dibatalkan.
"Tapi, Kobo masih belum bisa bukan mengatasi badai besar seperti ini?"
Moona menatap Reine dengan santai "Kobo kan punya Kobolonimbus, mencegah awan Cumulunimbus kemari bukan hal yang sulit baginya. Lagipula, anak itu juga sudah mengalami perkembangan yang pesat. Percaya saja padanya".
.
.
.
.
.
.
.Pintu lift terbuka dan menunjukkan pemandangan Cafetaria yang ramai oleh para pekerja yang sedang istirahat ataupun sedang mengisi waktu luang. Kobo berlari kearah kasir dan memberikan tiket pemberian Reine. Dengan begitu, kini Kobo bebas mengambil makanan dan minuman apapun yang ia ingin kan tanpa harus dibatasi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duo Slime Tempest [Rimuru Tempest X Kobo Kanaeru]
FantasyKobo Kanaeru, pawang hujan yang bekerja diperusahaan agensi Hololive tidak sengaja masuk ke dunia isekai. Dunia dimana Monster dan Manusia juga bekerja sama seperti di dunianya. Hingga ia pun bertemu dengan Sang penguasa kota yang ia datangi, Rimuru...