2

970 155 8
                                    

Jennie keliling mencari hpnya. Kenapa disini nggak punya hp!?

Padahal dia harus pegang itu benda kalau-kalau teman kampusnya menghubungi.

" Cari apa?" Tanya Rosie. Masuk ke dalam kamar, melihat bagaimana paniknya Jennie tanpa benda itu.

" Buat apa?"

" Aku harus kuliah!"

" Kamu tidak perlu kuliah."

" Ya! Nanti bagaimana aku ketinggalan semester!? Aku harus kuliah!"

Rosie terdiam. Dia menggandeng tangan Jennie lalu muncul di apartemen wanita ini langsung.

Jennie noleh ke belakang. Dia melirik Rosie sejenak kemudian berlari cepat masuk kamar untuk mencari benda itu.

Ternyata di atas kasur. Dia mendapatkan banyak panggilan telpon dari Jisoo.

" Siapa?" Rosie masuk ke dalam kamarnya.

" Temanku!" Jawab Jennie. Langsung bergegas membuka lemari untuk bersiap ke kampus.

" Kamu nggak perlu ke kampus."

" Untuk apa aku kuliah kalau nggak ke kampus!?"

Rosie jalan mendekat. Dia melangkah masuk ke cermin lemari baju bersama Jennie lalu keluar dari sebuah ruang kelas kosong bersama.

Jennie bahkan sudah berpakaian rapi dan tas yang lengkap ATK kampus.

" Aku kuliah dulu." Katanya. Langsung pergi menjauh, meninggalkan Rosie disana.

----

Sibuklah Jennie mencatat semua contekan dari Jisoo yang duduk di sampingnya. Mereka UAS untuk naik semester selanjutnya.

Masih fokus sampai akhirnya, waktu habis dan Jennie segera mengumpulkan kertas itu ke depan.

" Wah Jen! Lo tau gue kayak orang gila pas ngira lo hilang!"

" Kan gue cuman sehari."

" Sehari apa bego! Setengah bulan lo nggak ketemu!"

Jennie mendelalak. Kaget dan berhenti jalan di tengah koridor bareng Jisoo.

Lalu datanglah Rosie yang jadi lirikan banyak mahasiswi karena dia ganteng dan seksi memakai kemeja itu.

Jisoo bahkan melihat dan sempat, telinganya memerah malu bertemu cowok seganteng pacarnya.

" Sudah?" Tanyanya pada Jennie yang mengangguk.

" Ini Jisoo. Temanku."

Jisoo tersenyum saat Rosie ikut menyapa sopan bahkan memberi tundukan sebagaimana dia memperlakukan semua orang sama.

" Ini Rosie....su-su-suamiku~~" Lirih Jennie buat Jisoo mendelalak, melotot ke arah dia yang gigit bawah bibir.

°°°

Akhirnya keluar gedung kampus. Jennie jalan cepet banget dan Rosie juga harus menyusulnya.

" Jangan buru-buru."

" Ihhh! Jisoo marah sama gue!!"

" Kenapa?"

" Mendadak ngomong kalau kamu suami aku!!! Dia aja nggak tau kapan aku nikah!" Omelnya.

" Dia hanya shock. Besok dia akan baik-baik aja."

" Tapi tetap aja!"

Jennie mengeluh. Dia merengek, memukul-mukul lengan Rosie yang diam, tidak merasakan yang namanya sakit di tubuh bahkan saat Jennie mencubit.

Jove 10 | Stiff heart ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang