⚠ HARAP UTAMA FOLLOW ⚠
"Menikah dengan saya dan berikan saya anak laki-laki maka hutang mu secara sepakat lunas!! "
"Baik, tapi setelah itu hubungan kita sudah selesai"
...
Tentang pernikahan siri demi membayar hutang sebanyak seharga 1 miliyar...
Alxenca kembali menuju ruang pribadinya setelah ia sudah selesai melaksanakan rapat bersama pertemuan para anggota perusahaan dari luar kota untuk membahas hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan organisasi atau perkantoran dan perusahaan tersebut.
Kini Alxenca terlihat sangat sibuk dengan kerjaannya semakin hari-semakin banyak, sehingga membuat dirinya mengerut fokus menatap leptop didepannya apalagi tumpukan semua berkas yang masih diatas meja.
Namun ketukan pintu berhasil mengalihkan pandangan Alxenca ke arah pintu dan menyuruh kata masuk, sekilas ia mendongakkan kepalanya.
Siapa lagi kalau bukan Irfan sosok sekretaris pribadi Alxenca, dia berjalan masuk kedalam ruangan dengan menunduk.
"Ada apa?. " tanya Alxenca sembari bersandar di kursi kebesarannya, dan sekali-kali ia memijat keningnya terasa pening.
Irfan melangkah maju lalu menyerahkan sebuah kertas beserta pulpen "Maaf tuan, saya ingin menyampaikan pesan dari Felixleo menyuruh anda tanda tangan. " jawab Irfan hati-hati.
Alxenca langsung merampas kertas dari tangan Irfan kemudian ia membaca tulisan yang ada disana "Bilang saja saya akan datang, tidak usah dengan cara begini."
Setelah mengatakan itu Irfan mengangguk paham ia mengambil kertas itu lagi "Baik tuan. "
Alxenca menarik sudut bibirnya membentuk senyuman devilsattack, pada akhir Felixleo diam-diam mengambil untungan dari Alxenca tapi kenyataan bahkan ia tidak mudah dengan tipu daya tarikan.
"Sekarang saya akan pergi temui ke kota Jepang, sebelum itu kamu telepon Kayra suruh dia siap-siap. " Irfan mengangguk lagi mendengar perintah Tuannya selepasnya ia pergi dari ruangan.
Di tempat lain, Kayra menerima telepon dari Irfan dengan buru-buru ia mencari ponselnya sayangnya tangannya tak kunjung menyentuh ponsel itu.
Membuat Kayra berjongkok sedikit dan meraba-raba kolong kasur cari ponselnya yang sedari tadi berbunyi, tak lama kemudian ia menemukan.
"Nyonya, tuan menyuruh anda untuk siap-siap untuk ikut keluar kota. " ucapan Irfan dari seberang panggilan, membuat Kayra seketika matanya melebar mendengarnya.
"Baik, lima menit saya akan kesana. " balas Karya bergegas bangun dan mematikan panggil dari Irfan.
Selanjutnya ia bersiap membawa keperluan seperti perlengkapan mandi, sekalian pakean Alxenca dibawa juga dan perlengkapan lainnya sudah lengkap Kayra siapkan didalam koper besar.
Selain itu, ia membasuh tubuhnya dengan air yang mengalir kran shower setelah sudah sabunin seluruh tubuhnya.
SKIP!
Kayra sejenak memberhentikan langkah mengingatkan kembali apa yang harusnya di bawa tetapi ia yakin tak ada yang tertinggal kecuali tas kantor Alxenca sempat lupa dibawa kekantor, ia pun berlari dengan tangan menarik koper segera masuk kedalam mobil yang sudah siapkan oleh seorang sopir.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
