Chapter 12

184 46 5
                                    

Halloo guys aku kembaliii

Jangan lupa follow akun ini

Jangan lupa vote+komen

Happy reading!

Typo berterbangan

***

"Ya mana gue tau, gue sendiri aja belum jenguk Lea," ucap Rezsya. "Lo kalau mau tau Lea sakit apa, mending lo jenguk Lea langsung gimana?"

"REZSYA!" teriak seseorang dari arah tangga.

Rezsya menoleh ke sumber suara, terlihat Indah yang sedang memandangnya dengan wajah lelah.

"Rezsya, jadi apa gak sih!? Gue cariin kemana-mana tau-taunya lo ada disini!" ucap Indah.

"Hehe, maaf."

"Jadi gak ini?" tanya Indah.

"Ya jadi dong, yakali gak," ucap Rezsya. Rezsya kembali menghadap Arka, "Arka gue duluan ya, em ada urusan," ucap Rezsya. Tanpa menunggu persetujuan dari Arka, Rezsya langsung berlari ke arah Indah dan menariknya untuk segera turun.

Arka hanya diam di tempat memikirkan ucapan Rezsya tadi.

Jenguk Lea? Dirinya? No! Itu gak mungkin terjadi!

***

"Kalian ngapain sih ke sini peke bawa begituan!" ucap Lea.

Rezsya menaruh sekantong buah yang dibawanya di samping tempat tidur Lea. "Ya namanya juga jenguk orang sakit ya bawanya buah. Yakali jenguk orang sakit bawanya kembang yang ada kaya orang mau ziarah nanti," ucap Rezsya.

Bukannya Lea tidak mau menerima bawaan dari Rezsya dan Indah, tapi ia sungguh tidak enak kepada sahabatnya itu.

"Emm, ini ngomong-ngomong gue sama Indah bertamu ke sini gak ada sajen apa-apa gitu?" ucap Rezsya bercanda.

Lea terkekeh mendengarnya, "lo mau apa, minum? Atau makan? Ngomong dong ngomong."

"Em juz buah naga, sama seblak buatan Bi Surti sabi lah. Ya gak Ndah?" tanya Rezsya kepada indah sambil menarik turunkan alisnya.

"Boleh-boleh," ucap Indah.

"Ya udah gue keluar dulu mau bilangin Bi Surti," pamit Lea yang mendapat anggukan oleh Rezsya dan Indah. Lea langsung keluar dari kamarnya meninggalkan Rezsya dan Indah di dalam berdua.

Tak berlangsung lama Lea masuk dengan membawa nampan berisi seblak dan juz buah naga.

"Wih, enak nih," seru Rezsya.

"Sini gue bantu," ucap Rezsya, Lea menuruan satu-persatu seblak dan juznya yang dibantu oleh sahabatnya.

Kedua sahabat Lea menikmati seblak itu dengan nikmat, sedangkan Lea hanya memainkan ponselnya.

"Lo gak makan Le?" tanya Indah disela-sela kegiatan makannya.

"Gak, gue udah kenyang dimakan aja," ucap Lea.

"Serius lo?" kini Rezsya yang bertanya.

"Iya Sya."

Mereka kembali dengan kegiatannya masing-masing, yang kadang mendapat pertanyaan random dari Indah.

SILENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang