Saruto akhirnya tiba di gubuk tempat dia dan Sanada tinggal sementara. Di sana dia melihat Sanada yang menatapnya dengan tajam, namun Saruto tidak memperdulikan nya dan hanya fokus membuat api dengan kayu bakar yang dia kumpulkan.
Sanada masih terus menatapnya dengan tajam bahkan di saat dia memasak bubur untuk makan malam mereka.
Setelah sekitar 20 menit Sanada menatapnya dengan pandangan menusuk yang masih tertuju padanya akhirnya Saruto tidak bisa menahan kejengkelan nya.
"Ck.."
"Bisakah kau berhenti menatapku dengan pandangan seperti itu?"
"Jika kau ingin mengatakan sesuatu, katakan saja padaku!"
Walaupun Saruto sudah memintanya untuk menyampaikan apa yang ingin dia katakan, Sanada masih tidak mengatakan apapun dan justru menggembung kan pipinya dengan wajah kesal.
Saruto yang melihat itu hanya mengangkat sebelah alisnya dengan heran melihat Sanada yang tiba tiba memasang wajah kesal kepadanya. Saruto sungguh tidak mengerti dengan Sanada yang tiba tiba saja berperilaku aneh.
Setelah mereka berdua diam cukup lama akhirnya Sanada memutuskan untuk mengatakan sesuatu.
"Kau..!"
Saruto yang sedang mengangkat bubur buatannya ke piring bersih yang dia temukan hanya menjawab dengan gumaman tanpa menoleh kepada Sanada.
Sanada yang merasa di acuhkan pun menjadi kesal dan pada akhirnya berteriak keras memanggil Saruto.
"SARUTO!"
Saruto yang merasa terkejut dengan teriakan tiba tiba Sanada pun pada akhirnya menoleh ke arah Sanada.
"Ada apa Sanada?"
Kata Saruto sembari berjalan menuju Sanada sambil membawa 2 piring bubur yang telah dia buat.Saruto menyerahkan salah satu piring berisi bubur kepada Sanada, kemudian dia duduk di sampingnya tempat berbaringnya Sanada.
"Mengapa kau berteriak Sanada? Jika memang ada yang ingin kau sampaikan katakan saja?" Saruto memandang Sanada dengan wajah heran.
"Kau darimana saja tadi? Kenapa begitu lama hanya untuk mencari kayu bakar?"
Sanada menatapku Saruto kesal.Saruto terdiam, dia tidak tau harus bilang apa kepada Sanada. Tidak mungkin dia berkata bahwa dia baru saja bertarung melawan seorang ninja nin, tentu saja Saruto tidak akan memberitahu Sanada. Saruto tidak ingin Sanada menjadi khawatir karenanya apalagi di saat Sanada sedang jatuh sakit.
Dengan tersenyum kecil Saruto mengatakan kebohongan yang akan di percaya oleh Sanada.
"Jangan khawatir, aku lama mencari kayu bakar karena cukup susah untuk mencari di malam hari, terlebih lagi aku juga harus berwaspada dengan hewan buas yang ada di hutan ini" Saruto mengatakan dengan lancar sehingga tidak terdengar bahwa dia sedang berbohong.
Sanada yang tidak merasakan Saruto berbohong pun mempercayai perkataan Saruto.
Setelah itu Sanada memakan bubur buatan Saruto dengan di suapi oleh Saruto, walau pada awalnya Sanada merasa malu namu dia menahan rasa malunya karena dia tidak ingin merepotkan Saruto. Sanada ingin segera sembuh dari demamnya sehingga Saruto tidak akan kerepotan karena harus merawatnya.
Setelah habis memakan bubur buatan Saruto, Sanada pun meminum obat yang telah di siapkan oleh Saruto. Walaupun pada awalnya Sanada berpikir bahwa bubur buatan Saruto mungkin akan hambar, namun Sanada tidak menyangka bahwa itu akan enak Sanada sungguh tidak mengira bahwa Saruto ternyata pandai memasak, tidak sepertinya yang akan menghancurkan dapur walaupun setelah 2 tahun belajar memasak Sanada sudah memiliki perkembangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boruto: The Uzumaki Twin Return In The Past
AventuraWARNING!! . . . . . . . . . . . . . . SLOW UPDATE~ Alur cerita lambat~ Menceritakan tentang si kembar Uzumaki yang terlempar ke masa lalu di mana orangtua mereka masih seorang Chunin. Cerita dengan twice dimana si kembar uzumaki kehilangan ingatan m...