Bab 12

89 9 0
                                    

Dari semua karakter Mark di universeku yg paling bikin aku baper emang Pak Marvel doang💞👍🏻





















Pak Marvel: Kamu lagi di mana?

Pak Marvel: Saya minta tolong kamu jaga Aletha dulu, bisa?

Pak Marvel: Saya ada rapat dengan Dekan sebentar lagi. Saya nggak bisa mengharapkan Nolan buat jaga Aletha.

Pak Marvel: Jadi saya minta tolong sama kamu, Chana.

Chana: Sekarang? Bapak di mana emang? Saya masih di kos ini.

Chana: Tungguuu, 10 menit aja saya udah ada di depan ruangan Bapak.

Chana grasak-grusuk usai membaca pesan dari Marvel yang tiba-tiba itu. Dan pria tampan itu hanya membaca pesan terakhirnya tanpa membalas lagi. Segera gadis itu menyambar handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Bersiap-siap dalam tempo waktu yang singkat.

Untuk menyempurnakan penampilannya, Chana mengambil jaket boomber dan lalu menyambar tas berisi handphone juga dompet. Setelah mengunci pintu dan abang ojek online sudah menunggu di depan gerbang, Chana segera berangkat menuju kampus sebelum Marvel memborbardir dirinya dengan banyak pertanyaan.

“Permisi Pak Marvel,” ucap Chana sambil mengetuk pintu di depannya pelan.

“Masuk.”

Chana masuk dan sudah melihat Aletha tengah asik menonton sebuah video dari ipad milik Marvel. Sementara yang lebih tua ini menunggu sembari meminum segelas kopi hitam dengan tablet di tangannya. Sang gadis berjalan masuk dan segera menghampiri Aletha, ikut melihat video apa yang anak dosennya itu tonton.

“Cantik lagi lihat video apa tuh?” tanya Chana.

“Kak Chana akhirnya datang juga. Ini Ale lagi nonton pororo,” balas Aletha lalu tersenyum manis ke arah Chana.

“Aletha, Papa kerja dulu ya kamu ditemani sama Kak Chana nggak apa-apa, kan? Jangan jadi anak bandel. Nanti selesai rapat Papa ajak Aletha ke taman bermain. Janji jadi anak baik buat Papa, Princess?” Marvel mensejajarkan tingginya dengan Aletha lalu mengulurkan jari kelingkingnya.

Aletha mengangguk dan mengaitkan jari kecilnya dengan milik Marvel. Lalu gadis manis itu berdiri untuk mengecup pipi papanya. “Selamat bekerja Papa.”

“Saya titip Aletha ya Chana.”

Marvel membereskan barang-barangnya ke dalam tas lalu mengacak rambut Chana sekilas dan berlalu keluar dari ruangan. Gadis yang diperlakukan manis itu diam mematung. Sistem otaknya berusaha mencerna kejadian apa yang baru saja terjadi.

Ini kali kedua Marvel menyentuh kepalanya. Tidak apa jika tidak ada orang lain, masalahnya di ruangan ini juga ada Aletha, bagaimana bisa duda anak satu ini begitu berani menggodanya disaat anaknya bisa melihat perbuatannya?

Apa iya Marvel ini tertarik padanya seperti yang Jerian ucapkan saat mereka main bersama kemarin? Kalau iya, Chana tidak siap. Benaran deh. Bukannya menolak pesona Marvel, tetapi gadis itu sudah terlampau sebal yang mengakar. Tetapi terkadang secara disengaja atau tidak, Marvel mampu membuat perutnya serasa digelitik.

“Kak, udah makan belum? Ale lapar. Tadi udah sarapan tapi masih tidak kenyang.”

“Kakak dengar omongan Ale ndak sih?”

“Kak Chana!”

“Eh kenapa sayang?” Chana tersadar dari lamunannya dan menoleh segera pada Aletha.

“Kakak bengong karena lihat papa terlalu ganteng ya? Ale bilang tadi Ale lapar. Papa kalau kerja itu lamaaaa sekali. Ale pernah sekali sampai tidur di sini karena nunggu papa selesai kerja,” gerutu Aletha.

The Skripsweet Thingy - Mark LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang