Episode VIII

20 1 0
                                    

Hari ini aku benar-benar kehilangan separuh duniaku, dia pergi secara perlahan menghunuskan pisau kedalam hati dengan perlahan, saat aku tidak siap dengan rasa sakit yang begitu dalam, dia menghunuskan pisau sedalam yang dia mampu lalu melepasnya sekuat tenaga.

aku hanya terbaring menatap lubang hati yang menganga, bercucuran darah dan kenangan yang tak sempat aku simpan diruang memoriku, aku sudah belajar tanpa dirimu bukan berarti kehilanganmu.

jika tanpamu saja aku harus bersusah payah bagaimana jika aku kehilanganmu apa yang harus aku lakukan, aku tak mampu melihatmu online tanpa aku dapat bertanya apa kabarmu, apa tak mampu melihat statusmu seakan kau bahagia.

padahal aku tahu senyummu itu palsu, bahagiamu angan, tawamu topeng agar kau terlihat baik saja, ditelapak tanganmu masih bercucuran darah segar dari hati yang kau hujam sangat dalam, kau tidak akan mampu menggapai tangan yang lain, mengisi tanganmu dengan hangatnya gengaman, karena darah dari kenanganku akan selalu mengantui disetiap gengaman yang kau pegang erat.

mengapa kau ingin memulai cerita yang baru, jika cerita kita sudah bagaikan serial novel paling populer sejagat raya ?. kita bisa menulis semau kita, bisa ada sedih, bahagia, putus asa. tapi kau malah memilih buku kosong yang baru untuk kau tulis ceritanya.

lintasdiksi 2022

PROLOGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang