Hey, kau tahu bahwa hatiku sudah tidak utuh ?, lebih tepatnya tak mungkin utuh kembali. Sebagian sudah dibawa jauh bersama angan dan janji yang akhirnya menghancurkan hatiku secara perlahan, dan hamburannya dia bawa pergi.
Dari mulai baso ikan yang sering kita beli, warung tegal tempat sarapan kita, menu favorit aku pasti kamu tahu, tempat kita ngobrol juga, aku yang sering mengajak kamu ketoko buku hingga akhirnya kau juga suka membaca, kamu yang membawaku ketempat terang hingga aku tahu bahwa terang tidak menyilaukan.
Kita, yang jika pergi selalu berdebat akan pergi kemana hingga pada akhirnya ketempat yang sama, aku yang selalu menyerahkan segala hal padamu dari tempat makan, menu yang akan dipesan, duduk dimana, segalanya.
Hingga aku lupa segala hal yang aku serahkan padamu adalah segala hal yang bisa kau bawa bersama kenangannya.
Aku sudah berusaha berlari mengejarmu namun ada yang mampu berjalan beriringan bersamamu.
Kau tahu aku tidak mudah menyerah, namun kau yang menyerahkanku pada kesendirian.Disini aku sekarang dilorong gua yang tak tahu arah pulang, bahkan pintu masuknya saja aku tak tahu.
Aku berlari setiap hari mencari pintu keluar, meskin disetiap dinding lorong ini berisi semua kenangan yang menyiksa disetiap langkah.
Saat aku menemukan cahaya yang aku kira jalan keluar, ternyata itu adalah lorong lain dimana kenangan yang lain kau simpan.
Aku dan kamu saat kita pertama kali bertemu, foto kita pertama kali jalan-jalan. Ada foto saat kita berteduh, foto saat aku mengendarai motor, foto saat kita tersesat dan akhirnya cuma makan diwarung sederhana, hingga foto terakhir kali kita bertemu.
Aku kira, aku berhasil keluar, ternyata ini adalah awal dimana aku akan lebih tersiksa disetiap harinya.
lintasdiksi2022
KAMU SEDANG MEMBACA
PROLOG
ŞiirDari jutaan manusia dibumi, mengapa kau yang aku temui, mengapa kau yang membuatku jatuh cinta dan mengapa kau yang membuatku patah hati.