Sore menjelang magrib hari kemarin, aku menunggu saat buka puasa dengan hati yang kosong, yang penuh hanya kolom chat tanpa rasa yang selalu aku balas pesannya seakan akan aku bahagia, lagu yang menemani berisikan bait bait patah hati, seakan akan sang penyanyi tahu bahwa ada ruangan kosong di hati yang dulunya terisi segala hal tentang dia.
Padahal aku sudah menutup bahkan mendekor ulang seluruh ruangan itu seakan tidak pernah ada ruangan yang aku sisihkan sebagian untuk kau hias.Lukisan yang masih terpampang rapi itu adalah wajahmu, aku masih ingat saat secara tiba-tiba moodmu mengajakku ke toko serba ada untuk membeli seperangkat alat lukis, kau bergegas mengajak aku pulang, tergesa-gesa penuh bahagia, kau duduk di sofa abu mengenakan baju cream longgar, rambut yang indah berkilau itu kau ikat sedemikian indah hingga mempertontonkan leher yang begitu memukau, senyummu yang amat manis kau simpulkan, kau memaksaku untuk melukis dirimu, aku tak sanggup fikirku, bagaimana melukis ciptaan tuhan yang begitu indah seperti itu? Yang ada aku hampir tak mampu berkedip dan berkata, seakan dunia tiba-tiba berhenti!ah sial aku rindu dia.
Lintasdiksi2023
KAMU SEDANG MEMBACA
PROLOG
PoetryDari jutaan manusia dibumi, mengapa kau yang aku temui, mengapa kau yang membuatku jatuh cinta dan mengapa kau yang membuatku patah hati.