2. BERANTEM

53 13 5
                                    


2. Berantem

"Zea," panggil seseorang yang baru saja datang, menghampiri Zea.

Zea menoleh kesamping dan menatap laki-laki yang memanggilnya tersebut.

"Kenapa?" tanya Zea kepada
Laki-laki tersebut.

Sebelum menjawab pertanyaan Zea, laki-laki tersebut malah menarik kursi yang terletak disebelah kiri kursi Zea. Dan mendudukkan
dirinya dikursi tersebut.

"Gimana, kamu udah ada jawaban belum? Soal omongan aku, yang kemaren?" tanya laki-laki tersebut dengan lembut sembari tersenyum.

"Mulai lagi tuh drama!"

"Udah pasti ditolak lagi!"

"Udah ditolak terus, ngapain sih
masih dikejar?"

"Tau tuh, si Andra? Mendingan
sama gue!"

Andra Edgar Winata merupakan salah satu teman sekelasnya Zea.
Dia menyukai Zea sudah hampir 1 bulan ini, dan sudah dua kali mengajak Zea berpacaran namun
Zea tetap saja menolaknya dengan alasan tidak mau pacaran dulu.
Tapi Andra bersikeras untuk tetap mengejar Zea dan menembak Zea walau sudah sering ditolak.

Zea menghela nafasnya dengan
pelan, dan setelah itu dia mengangguk-anggukan
kepalanya "Udah," balas Zea.

Andra tersenyum. "Beneran?
Terus gimana? Kamu maukan?" tanyanya kepada Zea. "Pasti mau dong," lanjutnya sembari menaik turunkan Alisnya.

Zea mendongak dan menatap Andra dengan lekat. Setelah itu Zea menggelengkan kepalanya. "Maaf," jawab Zea dengan pelan, namun masih bisa terdengar.

Andra yang tadinya tersenyum,
kini tidak lagi, setelah mendengarkan jawaban yang keluar dari mulut Zea.
"Gak usah bercanda deh! Gak lucu tau," pinta Andra sembari terkekeh.

"Aku gak bercanda,"

"Jadi? Ze, Ini yang ketiga kalinya gue nembak lo! Dan... Lo nolak gue lagi gitu?" tanya Andra dan Zea hanya menjawabnya dengan mengangguk.

Brakk

Andra menggebrak meja Kantin dengan keras dan berdiri dari duduknya dengan wajah yang emosi.
Semua orang yang berada dikantin kini menatap Zea dan Andra, termasuk Gevan dan teman-temanya.

"MAKSUD LO APASIH! SO'SOAN
GAK MAU PACARAN! PAKE SEGALA NOLAK GUE LAGI!" bentak Andra sembari mengganti kosakata nya menjadi Lo-gue.

Zea yang melihat itu kaget atas bentakan yang diberikan Andra kepada dirinya. Karena sebelumnya Andra itu sangat bersikap manis kepadanya. Dan sekarang?

"LO PIKIR LO CANTIK GITU? BANYAK YANG SUKA? BANYAK YANG NGEJAR? BANGGA HAH?" caci Andra tidak punya hati.

Mata Zea memanas, dia benar-benar tidak menyangka dengan apa yang dilakukan Andra sekarang.
Andra sudah mempermalukan dirinya didepan umum. Bagaimana tidak? Keadaan kantin sangatlah ramai. Malu, itulah yang saat ini
Zea rasakan.

"LO ITU HARUSNYA BERSYUKUR, KARENA ADA YANG MASIH MAU SAMA LO! BANYAK LOH, YANG MAU SAMA POSISI LO SEKARANG ZE!
DAN, LO? LO MALAH NYIA-NYIAIN!"
katanya sembari tersenyum miring.

Zea sudah tidak bisa menahan air Matanya lagi. Air matanya kini mengalir di pipinya itu.

"A-aku- Auuh" ucap Zea terbata namun terpotong saat dengan tiba-tiba Andra mengangkat dagunya dengan kasar dan yang membuatnya memekik kesakitan.

"HEH, DENGER YAH! LO PIKIR GUE CINTA BENERAN SAMA LO? Hahahah" ucapnya sembari tertawa.

Zea yang melihat itu, hanya bisa pasrah atas kelakuan Andra kepada dirinya. Antara sakit, malu, marah semuanya tercampur menjadi satu.

ZEAVAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang