4. ALASAN

50 10 2
                                    


4. Alasan

Zea berjalan dengan cepat sembari menyusuri lorong Apartemen.
Zea memang tinggal di Apartemen sejak umurnya masih terbilang remaja yaitu kisaran 16 tahun. Apartemen itu sendiri merupakan hadiah pemberian dari Gio- Papahnya, saat ulang tahunnya
yang ke-13 tahun.

Sekarang Zea sudah berdiri tepat didepan pintu masuk Apartemennya.
106 Itu adalah nomor Apartemennya. Dengan cepat Zea pun memasukkan nomor Pin apartemennya.

Setelah pintu terbuka, Zea segera
memasuki Apartemen tersebut.

Setelah sesampainya didalam, Zea melihat seorang wanita yang sudah tidak muda lagi, sedang duduk diatas sofa sembari membujuk anak kecil disampingnya untuk makan.

"Assalamualaikum," salam Zea, sembari berjalan menghampiri mereka disofa.

"Mamahhh!" teriak anak kecil, sembari turun dari sofa dan berlari menghampiri Zea dengan kedua tangan yang direntangkan lebar, meminta untuk digendong.

"Waalaikum'salam," jawab wanita
itu sembari berdiri dari duduknya.
Dia juga tersenyum lega saat Zea akhirnya pulang juga dari sekolahan.

Dengan senang hati Zea mengangkat tubuh bocah itu, dan membawanya kedalam gendongannya. Lalu Zea mendudukkan dirinya di sofa tersebut. Jadilah anak kecil itu duduk diatas pangkuan Zea dengan kepala yang disembunyikan di ceruk leher Zea. Tak lupa Zea juga menaruh tas sekolahnya disamping tubuhnya.

"Rea kangennn," rengek Rea
sembari memeluk erat tubuh Zea
dan menenggelamkan kepalanya
di ceruk leher Zea.

Zea yang mendengar itupun
terkekeh geli. "Mamah juga," jawab Zea sembari membalas pelukan dari Rea dan menciumi pipi chubby Rea.

Mamah? Rea? Apa Zea memiliki anak? Apa Zea hamil diluar nikah? Maksudnya apa ini? Kalian mau tau gak? Kalo kalian mau tau, Nih Yahh...
BIAR AKU KASIH TAU YEHH.

REANA FIKA ANINDITA, merupakan
anak dari Zea. Namun Rea bukanlah anak kandung Zea sendiri, tapi lebih tepatnya Rea adalah bayi yang tidak sengaja Zea temukan dipepohonan dekat Rumahnya.

4 tahun yang lalu, lebih tepatnya saat Zea masih duduk di bangku SMP
kelas 9, Zea menemukan seorang
bayi. Saat itu Zea baru saja pulang dari sekolahnya, dan tidak sengaja
dia mendengarkan suara tangisan seorang bayi dan ternyata bayi tersebut berada pepohonan deket Rumahnya.

Zea yang tidak tega pun, membujuk Ayahnya untuk merawat bayi
tersebut karena kasian. Akhirnya
Gio pun menuruti permintaan dari anak kesayangan satu-satunya itu, untuk merawat bayi yang masih berumur empat bulanan tersebut.

Namun setahun setelah itupun Ayahnya juga meninggal akibat serangan jantung. Karena mendengar kabar bahwa orang kantornya membawa kabur uang perusahaan, yang jumlahnya tidak sedikit.
Dan Gio pun dinyatakan meninggal akibat serangan jantung tersebut.

Sedangkan Ibunya? Entahlah Zea
juga tidak tahu dimana Ibunya itu. Bahkan untuk melihat wajahnya saja Zea tidak pernah. Ayahnya bilang, Ibunya itu meninggalkan Zea setelah dia melahirkan Zea. Awalnya Zea tidak percaya, namun lama-kelamaan Zea pun percaya. Karena sampai detik
ini juga, Ibunya tidak menemuinya dan sama sekali tidak mencarinya.

Dan terpaksa dirinya harus tinggal di Aptermen hanya berdua dengan Rea.
Karena aset milik Ayahnya disita, termasuk rumah. Akhirnya Zea belajar untuk mengelola Kafe, aset satu-satunya milik Ayahnya yang tidak tersita. Dan dia menyewa
orang untuk mengurus Rea sampai Rea pulang sekolah. Karena jujur
saja Zea tidak terlalu paham soal mengurus bayi.

ZEAVAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang