1. GEVAN SAMUDERA

79 17 2
                                    

1. Gevan Samudera

Seorang remaja yang menggunakan seragam sekolah tengah berjalan  dengan terburu-buru menyusuri lorong sekolah. Hari ini dia terlambat datang ke sekolah, karena kesiangan. Namun syukurnya gerbang sekolah belum ditutup oleh satpam, jadi dia masih bisa masuk untuk mengikuti pelajaran sekolah hari ini.

Kelasnya yang terletak di lantai
tiga, membuatnya harus melewati puluhan anak tangga untuk
bisa sampai dikelasnya tersebut. Tangannya memegang tali tas ranselnya dengan erat untuk menyesuaikan nafasnya yang memburu tidak lupa dengan wajah datarnya.

Zea gadis itu hari dia terlambat sekolah karena kesiangan. Wajahnya yang natural karena ia menggunakan sedikit polesan make up yang tidak tebal dan bibir yang dipoles liptine membuat dirinya cantik Natural. Zea berjalan terburu-buru  sesekali ia mengelap peluh keringat yang mengalir dipelipisnya karna tadi dirinya berlari menaiki puluhan anak tangga guna untuk mengejar waktu.

Brakk!!

"Auu!" pekik Zea saat dirinya tidak sengaja menabrak sesuatu didepannya yang membuatnya jatuh tersungkur kelantai.

Zea tidak melihat ketika ada seorang laki-laki yang baru saja keluar dari ruangan Kepala Sekolah. Hingga pada
akhirnya dirinya tidak sengaja menabrak Tubuh laki-laki tersebut.

"Eh, lo gapapa?" tanya orang itu dengan panik, sembari membatu
Zea untuk berdiri dan Zea pun tidak menolaknya.

"Gapapa," jawab Zea singkat setelah ia berdiri dengan sedikit meringis kesakitan diarea sikut tangannya.

"Sakit gak?" tanya lelaki itu panik.

Zea hanya menggelengkan Kepalanya sebagai jawaban. Zea menepuk-nepuk Rok Sekolahnya yang sedikit kotor, karena jatuh tadi. "Gak!" jawab Zea singkat.

"Beneran? Apa mau dianterin ke UKS, aja?" tawar lelaki tersebut.

"Gak usah!" tolak Zea.

"Maaf yah, tadi gue gak liat kalo
ada orang lewat," ujarnya lagi sembari mengucapkan kata maaf.

"Enggak. Gue aja yang jalannya gak liat-liat, sekali lagi maaf," kata Zea meminta maaf kepada orang itu. Setelah itu diapun melangkahkan kakinya pergi  meninggalkan laki-laki tersebut, untuk menuju kelasnya yang tadi sedikit terhambat karena jatuh.

"Eh tapi_" ucapnya terpotong saat Melihat Zea melengos pergi begitu saja dari hadapnya.

"TUNGGUU! KITA BELUM KENALAN!" teriak lelaki itu memanggil Zea.
Namun Zea tidak menggubrisnya, dan tetap fokus untuk berjalan sungguh ia sangat terlambat.

"Gak denger kali ya?" gumamnya sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Yaudahlah, mendingan gue cari kelasnya." Lelaki itu lalu melangkahkan kakinya berjalan untuk mencari kelasnya.

•••••

|  XII MIPA II |

"Itu kali ya, kelasnya?" gumam Gevan itu saat melihat papan kecil diatas pintu kelas tersebut sembari mengingat ucapan kepala sekolah tadi yang memberi tahu kelasnya.

"Iya bener ko, coba aja deh."
katanya untuk meyakinkan dirinya.
Ia melangkahkan kakinya berjalan menghampiri pintu kelas tersebut.

"Permisi," ucapnya pelan dan sopan sembari memasuki  kelas tersebut membuat guru dan seisi kelas tersebut mengalikan pandangannya menjadi menatapnya.

ZEAVAN (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang