⚠️ Disclaimer! Cerita ini adalah fiksi! Semua nama tempat, tokoh, dan karakter adalah murni dari imajinasi penulis. Tidak ada unsur plagiarisme. Dan apabila ada kesamaan dengan nama atau tokoh dalam cerita lain, maupun dunia nyata. Itu semua hanya kebetulan.‼️
SELAMAT MEMBACA 💓
•••°°°°•••°°°°•••
Pagi-pagi sekali gadis itu sudah terlihat menawan dengan seragam barunya. Elisha memutuskan untuk menyetujui semua aturan yang diberikan oleh sang papa.
Salah satunya ya ini, Elisha akan dipindahkan ke sekolah baru.
Meskipun agak sedih karena harus meninggalkan teman-temannya. Tapi itu masih lebih baik daripada harus melihat dua mahkluk menyeramkan semalam.
Selain perubahan sikap kedua orang tuanya. Ada hal lain yang Elisha rasakan setelah kecelakaan itu, entah mengapa ia jadi peka dengan hal-hal mistis. Ini sebenarnya bukan kali pertama Elisha melihat makhluk-makhluk menyeramkan seperti itu. Namun mau sesering apapun, Elisha tetap tidak terbiasa dengan kehadiran 'mereka'.
"Lagian itu mas-mas pocong sejak kapan ada disana? Perasaan gue disana itu cuman ada mbak-mbak baju putih?" Elisha baru sadar akan hal itu. "Apa mereka bestie-an yak?"
"Dahlah! Bodoamat, mau mereka bestie-an kek mau mereka mantan kek! Gue gak perduli!"
Gadis itu menggeleng heboh, guna menepis bayangan kedua mahluk menyeramkan itu. Ia lalu tersenyum menatap pantulan dirinya didalam cermin.
Aduhh gue kok cakep banget sih? Dia cengengesan sendiri mirip mbak Kunti semalam.
Elisha lalu mengeluarkan ponselnya kemudian mulai berpose ala-ala didepan cermin. Setelah puas, ia baru keluar dari kamar dengan wajah sumringah.
"Good morning everibadehhh!!" seru gadis itu lantang lalu menghampiri kedua orangtuanya.
Kelvin dan Yasmine memandangi wajah anak bungsunya yang terlihat berseri-seri. Sudah lama sekali mereka tidak melihat Elisha sebahagia itu.
"Salam yang bener." Sahut Galen. Sepertinya cowok itu masih kesal perihal kemarin.
Tentu saja! Kemarin Galen benar-benar sudah seperti orang kerasukan setan saat tahu adiknya menghilang. Bukan hanya orang tuanya, Galen juga trauma dengan kejadian beberapa bulan lalu.
Ia takut gagal menjaga Elisha untuk kedua kali.
Elisha tersenyum jahil. Ia berjalan menuju Galen dan memeluknya erat dari belakang. "Udah dong, kakak. Jangan marah-marah terus, nanti cepet tua lohh..."
"Lepasin, cil." Galen mendecak sebal.
Elisha menggeleng sambil mengeratkan pelukannya membuat cowok itu terbatuk-batuk. "Uhuk! Uhuk! Lepasin oii, lo mau buat gue mati hah?!"
Barulah setelah itu Elisha mau melonggarkan pelukannya "maafin gue ya, kak?" katanya dengan wajah imut yang membuat Galen gumoh.
Melihat tingkah dua kakak-beradik itu membuat kedua orang tua mereka tersenyum hangat. Lega sekali rasanya melihat keakraban mereka setelah berbulan-bulan lamanya.
"Tuh, kak. Adeknya udah minta maaf. Jangan marah-marah terus dong," ujar Kelvin sambil terkekeh.
Yasmine ikut menimpali, "bener tuh, lagian kemarin kan kamu-"
"Mah!" panggil Galen panik. Ini kalau sampai mamanya jujur habis sudah harga dirinya. "Iya-iya, dimaafin!"
Elisha mendelik "dih kasih maafnya gak ikhlas,"

KAMU SEDANG MEMBACA
Elisha
RandomQuenby Batari Elisha, gadis ceroboh dengan rasa kepo tingkat tinggi. Elisha yang semulanya tumpul akan hal-hal yang berbau mistis, tiba-tiba bisa melihat keberadaan 'mereka' karena kecelakaan yang ia alami. Kabar buruknya Elisha tidak menyadari kem...